"Soobin kurasa kau pucat." Kata Chaewon yang mengelap keringat Soobin. Dia menepis tangan Chaewon dan meminum air putih.
Kami berkumpul di apartemen Soobin karena Lee Jeno menyuruh kami untuk berkumpul.
"Apa yang terjadi sebenarnya Sunwoo?." Tanya Chaewon kepadaku. Sekilas kulihat Soobin menatap Chaewon tajam seakan aku tau maksud pria muda ini apa.
"Jangan Soobin, kau pasti menyesal." Ucapku. Soobin menatap aku tak percaya.
"Oh ayolah, ini menguntungkan bagi kita berdua." Ujar Soobin.
"Nona Kim, kurasa kau harus menjaga jarak dari kami karena pembahasan kami ini sangat penting dan kau tidak boleh mengetahuinya." Ujar Jeno. Chaewon menatap Soobin lalu menatapku.
Kami berdua tidak mengucapkan sepatah katapun.
"Baiklah, jika ini penting aku akan keluar. Mungkin bersama Han Jisung atau tetangga tampanmu Hwang Hyunjin."
"PERGILAH BERSAMA MEREKA JALANG." Semenjak keluar dari ruangan itu, Soobin sedikit sensitif dan kurasa niatnya memang ingin membunuh orang. Dan targetnya ini pasti kekasih cantiknya.
BLAMMM!!!
Pintu dibanting dan Jeno yang tidak memungkiri kejadian itu membuka sebuah catatan dan benda yang dibawanya kemarin malam.
"Di buku 25, Myoui Mina mengatakan bahwa melihat sebuah petunjuk yang disimpan oleh Lee Jinhyuk yaitu ayahku, kim Hanbin, dan Jeon Wonwoo." Dia membuka suatu kertas yang sudah lama sehingga kami tidak begitu jelas membaca tulisan kertas tersebut.
"Kau pikir kami punya kekuatan super di mata kami." Ejeku kepada Jeno. Dia mengusap kepalanya karena kami tidak mengerti.
"Oke baiklah, apakah ayahmu ada cerita tentang korban yang selamat di tahun 1996?." Tanya Jeno kepadaku. Aku menggelengkan kepalaku. Ayah hanya menjelaskan bahwa dia pernah menemui Ong Seungwoo yang merupakan korban selamat pada tahun 1995.
"Itu karena ayahku menyimpan rahasia." Kata Jeno. Dia membuka buku 25 dan mencari halaman buku yang dia tuju. Dia menunjukan kalimat dari buku tersebut.
"Sebenarnya hal ini bisa dihentikan, hanya saja mereka bertanya kepada orang yang salah."
"Maksudmu kita tidak perlu membunuh orang?." Tanya Soobin. Jeno tidak berkata kata namun dia masih menunjuk satu paragraf lagi.
"Aku bertemu dengan pelayan wanita itu. Kurasa dia menyimpan rahasia karena pada tengah malam dia berjalan jalan ke lantai kami."
Apakah wanita itu merupakan wanita paruh baya yang ada di lantai.
"Jika anakmu masuk ke ruangan itu, kusarankan kalian membunuhnya bukan membunuh orang tak bersalah."
"Aku merasa bersalah dengan Chaewon." Kata Soobin.
Kim Mingyu
Aku mendengar suara ayahku disebut. Biasanya hanya di lift tapi kali ini suara itu ada di apartemen Soobin.
Bunuh pria itu Kim Mingyu
Bunuh juga ayah dari pria itu
Bunuh semuanya
Bunuh semuanya
"TIDAKKK!." Bentaku. Aku berdiri dari duduku dan kulihat Jeno dan Soobin memandangku aneh.
"Apakah kau berhalusinasi?." Tanya Jeno. Sialan, efek ini terjadi.
"Kapan ulang tahunmu?." Tanya Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
The 97th Room ✔️
AdventureKetika kalian berada di ruangan 97, pasti selalu terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. Dan dengan bodohnya sekumpulan anak kuliahan yang menetap di sebelah ruangan tersebut memasuki ruangan 97. Apa yang terjadi dengan mereka setelah mereka memas...