empat ( satu atap )

476 19 0
                                    

Hay

Hay

Hay

Happy reading

Setelah Solene sudah selesai bersiap, mereka keluar perlahan karena pengawal juga menjaga di dalam rumah

“Gina lebih dulu turun dari tangga dan menghampiri pengawal yang menjaga di situ.

“Pak saya bisa minta tolong, bawakan mapan ini di dapur dan bilang pada pelayan di dapur supaya memasak makanan paling enak untuk Solene” ujar Gina sambil nyengir

“Maaf, tapi saya sedang menjaga di sini Non” kata pengawal itu
“Ini perintah, bapak gak pernah lihat Solene mengamuk, lagian gak mungkin saya ke dapur sayakan tamu”

“Tapi Non” Gina membelalakan matanya sampai pengawal itu tak berkutik dan pergi.

Melihat pengawal itu pergi,  cepat-cepat Gina turun dan menuju ruang tamu. Dia melihat rumah kosong melompong, sudah dia tebak penghuni rumah sudah pergi kedunia mereka masing-masing bahkan dia berpikir rumah ini bukan rumah keluarganya tapi rumah puluhan pelayan yang bekerja di sana. Secara, rumah itu hanya sebagi tempat tumpang tidur semalam sebelum esok pagi keluarga pergi untuk berbisnis ria sedangkan adiknya Oshine sibuk kulaih dan keyapan entah kemana.

Sekarang tinggal penjaga pintu. Gina mendekati kedua pengawal itu

“Pak, bapak punya aplikasi  Grab  gak?” tanya Gina pada pengawal itu

“Tidak Non, tapi teman saya kayaknya punya”

“Bapak punya?” tanya Gina pada pengawal yang satu lagi

“Ada Non” jawabnya sambil tersenyum senang melihat cewek cantik di hadapanya

“Bisa tolong order saya mau ke alamat ini” Gina menunjukan satu alamat yang ada di layar ponselnya tapi dia menarik ponselnya kembali

“Eh bukan yang ini tapi alamat ini” kata Gina lagi

Pengawal yang berbadan besar itu mencoba  memasukan alamat itu dan dia mengerutkan kening sambil mescroll  terus sampai kebawah

“Kok alamatnya gak ada ya” gumamnya

“Ah masak heran” ujar Gina berpura-pura

“Ia Non”

“Tapi saya pernah ke situ”

“Sini saya coba lihat Gina mendekatkan tubuhnya  ke pengawal itu, membuat pengawal yang satu lagi tambah geregetan tidak mau kalah dengan temannya pengawal itu juga nimbrung melihat alamat di layar ponsel temannya dan mendekatkan tubuhnya pada gadis di hadapannya lumayan, paling tidak bau badan  tubuh Gina dapat mereka hirup

Karena keduanya sibuk menempeli Gina, Solene mulai mengendap-ngendap lewat di belakang mereka, tanpa sepengetahuan mereka  Solene pun kelur dari rumah dan menuju mobil Gina. Dia duduk bersembunyi di balik mobil itu.

Melihat Solene keluar, Gina pun cepat-cepat keluar dan berkata pada para pengawal “Ohh maaf pak alamatnya mungkin salah” dan berlalau pergi

Gina menghampiri Solene “Syukurlah kamu berhasil keluar” ujar Gina sambil membuka bagasi mobilnya.

Solene membuka maskernya “Ngapain kamu buka bagasi mobil mu” tanya Solene heran

“Masuk dalam” ujar Gina enteng

Solene malah menyernyitkan dahi “ gila ya.... masak aku masuk kedalam bagasi. Kamu pikir aku barang, apa??!” sahutnya jengkel

“Kamu pikir pengawal suruhan Papa mu bodoh, kalau di pagar ntar mereka cek mobil gimana?”

Satu AtapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang