49. Another Awareness

4.4K 721 392
                                    

A/N : Baca dulu part sebelumnya ya para kakek2 dan nenek2.. 😝😝😝


Happy reading.. ^^

**

Semalam Jisoo, Seulgi dan Wendy tidur di kamar rawat Jennie. Sedangkan Irene, Joy dan Yeri tidur di kamar rawat Rose.

Hari ini hari minggu, tidak ada kegiatan untuk Seulgi, Wendy, Yeri, maupun Irene. Namun pagi-pagi sekali manager Joy datang menjemput karena Joy memiliki jadwal pemotretan yang membuatnya mau tak mau harus tetap pergi.

Lima orang yang tersisa itu kini tengah berada di kantin Rumah Sakit untuk sarapan.
Tentu saja mereka sudah mandi.

"Jadi Lisa belum memberikan kabar apapun padamu sampai sekarang?" Tanya Seulgi disela-sela suapannya.

Sesaat Jisoo menyesap minumannya sedikit lalu menaruhnya lagi. Ia menggeleng lemah. "Belum."

"Mungkin disana susah sinyal." Saut Irene. Namun Wendy menautkan alisnya, merasa tidak puas mendengar jawaban kekasih sahabatnya itu.

"Heol~ ayolah Rene.. Tahun 2019 masih susah sinyal? Kau kira kita tinggal di planet antah barantah mana?"

"Bisa saja Wen. Aku juga sering mengalami susah sinyal saat perjalanan bisnis ke Jeju. Kalau tidak percaya tanya saja Yeri." Sambung Seulgi.

"Memang iya Yer?"

Gadis yang paling muda diantara mereka mengangguk membenarkan. "Iya Unnie, memang kadang susah sinyal disana."

"Jadi Lisa belum tau Jennie sudah melewati masa koma nya?"

"Belum lah, Rene."

Seulgi memukul bahu Wendy karena sejak tadi sahabatnya terdengar tidak santai membalas kata-kata kekasihnya.

"Yang sopan jika berbicara dengan kekasihku!!"

"Iya, iya, maaf.." Wendy mempoutkan bibirnya dan menoleh pada Irene dengan mimik wajah yang tetap sama. "Maafkan aku Irene-ah.. Aku hanya sedang kesal karena Joyie tidak ada disini." Wajah Wendy semakin memberengut sedih.

Dia masih merindukan Joy nya, tapi jadwal padat yang dimiliki kekasihnya membuat mereka hampir tidak memiliki quality time bulan ini.

Wendy mengerti pekerjaan kekasihnya tapi dia juga tak ingin berbohong betapa dia merindukan sosok Joy yang selalu berada disisinya.

Tiba-tiba terdengar hela nafas berat yang berasal dari Jisoo.

Ke empat orang lainnya mengalihkan perhatian mereka dan melihat wajah gusar Jisoo yang terlihat sangat jelas.

"Kau kenapa Ji?" Seulgi menyentuh bahu sahabatnya dengan lembut.

Jisoo langsung berdiri dari duduknya. Ia menatap satu per satu wajah sahabat-sahabatnya. "Aku mau melihat keadaan Chaeyoungie dulu."

"Tapi kau belum sarapan Jisoo-ya."

"Aku tidak lapar Rene. Tiba-tiba aku khawatir pada Chaeyoungie. Aku mau memeriksa keadaannya dulu."

Jisoo pun berlalu begitu saja meninggalkan ke empat orang lainnya yang masih menatap lekat kepergiannya.

**

"Kenapa kau belum juga sadar Chaeyoung-ah? Setidaknya berikan sedikit respon pada Unnie jika kau mendengar apa yang Unnie katakan." Tangan Jisoo meremas lembut tangan Rose.

Double J (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang