7. Another Scandal

7.1K 847 87
                                    

Rose berjalan tergesa-gesa keluar dari area kampus, dia mengedarkan pandangannya mencari mobil van yang pasti sudah menunggu.

Menjadi seorang mahasiswi dengan pekerjaan seorang manager artis sangatlah tidak mudah, jam kerja yang tidak tentu dan tidak adanya waktu libur sering kali membuat gadis muda itu hampir frustasi, namun selama ini Jisoo selalu menyemangatinya, selalu membantu mengerjakan tugas-tugas kampus yang tidak bisa diselesaikannya, itulah yang membuat Rose sangat berat meninggalkan Jisoo. Artisnya sebelumnya tidak hanya mementingkan tentang karirnya, tapi Jisoo juga peduli terhadap pendidikan dan masa depan Rose.

Bunyi klakson mobil mengalihkan perhatian Rose, mobil van yang sangat familiar dimatanya itu melaju dan berhenti didepannya. Tanpa menunggu lama lagi Rose pun segera membuka pintu dan masuk kedalam. Didalam mobil sudah ada Jennie, asisten mereka dan juga supir. Rose segera membungkuk meminta maaf.

"Mianhae, tadi ada kelas tambahan yang tak terduga." Ucapnya, Rose langsung sibuk berkutat dengan tablet ditangannya dan membuka folder khusus yang dibuatnya untuk menyusun jadwal-jadwal Jennie. "Ahjussi, kita langsung ke kantor agensi sekarang."

"Bukankah sekarang jadwal konferensi pers itu?" Tanya Jennie memastikan.

"Hmm. Konferensi pers nya bertempat digedung agensi, Yerim sekretaris Kang Sajangnim memberikan informasi ini pagi tadi." Jennie pun mengangguk mengerti. "Oh ya Unnie, hari ini jadwal pemotretanmu dengan Jisoo Unnie dimulai."

"What??" Jennie menoleh cepat pada Rose, sedetik kemudian dia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau!! Batalkan pemotretannya. Aku tidak mau terlibat dalam pekerjaan apapun dengannya."

"Tidak bisa seperti itu Unnie. Kita sudah tanda tangan kontrak, kau sendiri yang menyetujuinya dengan Kang Sajangnim." Kata Rose mencoba menjelaskan dengan pelan.

Jennie mendesah kasar. "Tapi aku tidak mau Chaeyoung-ah." Setiap kali membayangkan wajah Jisoo entah kenapa rasa dongkol itu selalu muncul, membuat Jennie merasakan kekesalan itu lagi dan lagi. "Aku tidak mau kerja sama dengan artis arogan itu."

"Hanya kali ini Unnie. Kesana nya kau bisa menolak jika Sajangnim menawarkan lagi." Rose tetap berusaha membujuk Jennie dengan halus.

Jennie diam sejenak untuk memikirkan, haruskah dia tetap melanjutkan kontrak kerja sama dengan Kim Jisoo?

Melihat wajah sombong, sikap arogan dan banyaknya skandal yang dimiliki oleh gadis itu membuat hati kecil Jennie berbisik untuk membatalkan kontrak kerjanya dan memutus segala komunikasi dengan artis arogan bernama Jisoo itu. Tapi melihat lagi wajah Rose, membuat Jennie tak tega mengorbankan gadis muda itu mendapat ceramah panjang dari Kang Sajangnim nantinya.

"Aku muak setiap kali melihat wajahnya yang menyebalkan itu." Ungkapnya kemudian, tangannya sudah terlipat didada dengan ekspresi yang menyiratkan ketidak senangan.

"Itu karena kau tidak suka padanya."

"Ralat. Aku sangat sangat sangat sangat tidak menyukainya." Rose hanya terkekeh menanggapinya. "Gadis arogan dan sombong seperti dia tidak akan ada yang suka."

Gadis muda mengacungkan jari telunjuknya didepan Jennie dan menghoyangkannya kekiri dan ke kanan, tanda tidak setuju.

"Kau harus melihat fanclub nya Unnie."

"Memang fans nya banyak?" Tanya Jennie dengan pandangan meremehkan.

Artis arogan seperti itu banyak fansnya? Tidak mungkin.
Apalagi karirnya dipenuhi skandal. Bukankah nitizen Korea sangat rasis terhadap artis yang penuh kontroversi?

"Sangat." Sontak Jennie menoleh menatap Rose begitu mendengar jawaban dari managernya. "Dia aktris wanita dengan fans terbanyak di Korea, dan artis Korea dengan fans terbanyak ke 4 setelah Lee Minho, Song Joong Ki dan Lee Jong Suk."

Double J (Jensoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang