(1). Pertemuan

2.2K 77 8
                                    


Oh, ini gawat batinku.

Namaku Sakura Kyung Lee. Saking cerobohnya, aku sampai telat masuk sekolah. Dengan langkah terburu-buru ke sekolah, tapi di langkah itu juga terdapat keberuntungan milikku. Di jalan, aku melihat pria yang tampan.

Gila, dia ganteng banget, siapa dia? Tapi dia pakai seragam ye ran! Batinku.

Tak sampai lima menit, aku sudah sampai di sekolah. Aku pun masuk ke kelas. Akhirnya dengan penuh perjuangan, aku bisa masuk ke kelas sebelum bel masuk berbunyi. Tak lama kemudian, bel masuk berbunyi.

Ding~ Dong~ Ding~ Dong~

Semua murid termaksud aku duduk di tempat masing-masing. Tak lama wali kelas kami masuk. Pelajaran dimulai. Aku mengeluarkan buku mematikan yang mampu mencabut nyawa. Buku dengan judul 'MATEMATIKA'. Ku goreskan penaku ke buku. Sekedar mencoret-coret buku

"Sakura siapa dibelakangmu?" tanya guruku
Dengan sigap, aku menengok ke belakang. Pria yang tadi di jalan? Siapa dia? Kenapa dia jadi di sini

"Saya juga tidak tahu pak" ucapku.

"Antar dia ke kepala sekolah" perintah guruku.

Aku mengangguk. Lalu pergi ke ruang kepala sekolah. Di lorong untuk menuju ruang kepala sekolah begitu sepi. Hanya terdengar langkah kami berdua. Hening yang terkadang jadi suasana tentram. Tak lama kami sampai.

Tok tok tok

"Buka saja"

Suara itu milik kepala sekolah. Aku segera membuka pintu itu.

"Ada apa?" tanya kepala sekolah.

"Eh, ada murid baru" kataku.

"Bawa dia masuk"

Aku mengangguk lalu mempersilakan murid baru itu masuk ke ruang kepala sekolah. Dan aku mengunggu di luar. Entahlah apa yang mereka bicarakan. Menunggu di sini bukan hal yang aku suka. Sesekali guru melewati lorong ini.

Kepala sekolah sekaligus Pamanku,beliau bisa dibilang pria idaman oleh para siswi. Karena semua tipe para siswi mungkin dimiliki oleh Paman. Tapi, ada sesuatu yang bisa dikatakan tidak masuk akal. Beliau, mempunyai kekuatan 'gelap'. Waktu Paman bilang itu kepadaku. Entah apa yang terlintas dibenakku.

"Sakura, ayo masuk" ucap Paman.

"Ah, baiklah"

Aku bingung kenapa Paman menyuruhku masuk.

"Kenalkan ini tuan Paman, Cadis Etrama Di Raizel. Seorang Noblesse."
"Apa??"

Setelah berkenalan dengan Noblesse. Aku dan Raizel kembali ke kelas. Sampai di kelas, guruku menyuruhku duduk dan menyuruh Raizel memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Kenalkan dirimu" ucap guruku.

"Cadis Etrama Di Raizel"

Setelah itu dia diperbolehkan duduk kembali.

Ding~ Dong ~ Ding ~ Dong ~

Bel istirahat berbunyi. Aku mengajak Raizel ke kantin. Sampai dikantin. "Heh, Sakura traktir dong, please" pinta Shinwu dan Ikhan.

"Hei,jangan minta traktir mulu" kata Yoona.

"Iya deh, ku traktir" ujarku pasrah.

Akhirnya pun aku mentraktir Yoona,Ikhan,Shinwu dan Raizel. Padahal hari ini targetnya ingin hemat uang, tapi apa boleh buat.

Rugi aku kalau gini, punya temen suka makan gerutuku.

Setelah itu, ramyoen yang dipesan mereka pun datang. Kami memakan ramyoen dengan lahap, terkecuali Raizel, dia menunggu ramyoen menggembang. Setelah itu dia memakan kimchi.

"Racun" ucap Raizel dengan pelan.

Kami terdiam setelah Raizel mengucapkan itu. Sungguh, dia kira itu racun apa yang dia pikirkan.

Tak lama Paman, menghampiriku yang sedang makan ramyoen dan menyuruhku untuk ke ruang kepala sekolah.Kami pun sampai di ruang kepala sekolah.

"Ada apa Paman?"

"Paman ini memberitahukan kepadamu, ada yang mengawasimu dan tuan Raizel."
"APA???"

BERSAMBUNG

Halo para pembaca! 😊 sorry ya, kalo misalnya ceritanya gak seru. Tapi semoga menghibur. Dan kalau kalian bingung kenapa Frankenstein jadi Pamannya si Sakura, ini hanyalah imajinasiku.

Sampai jumpa di kelanjutan cerita ini.














Bye~~~~~

Noblesse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang