Bagian sebelumnya
Tapi hatiku sedikit tergores, karena aku juga suka Rai.
_______________________________________________Istirahat pertama sudah dimulai sejak 10 menit yang lalu. Dan aku tetap berada di kelas, sedangkan yang lain berada di kantin.
Frustasi.
Lagi pula, di kelas ini juga banyak yang menyukai Raizel. Ah.. Sudahlah menyerah saja. Hari ini aku akan memutuskan untuk tidak menyukai Raizel.
Aku menaruh mukaku di meja. "Kenapa gitu Sakura? Tumben biasanya kamu tidak sama yang lain" tanya Minji. "Iya, ya kamu kayak orang frustasi kenapa?" timpal Hana. "Aku tidak apa-apa kok" jawabku. "Oh ya besok kan udah mau tanggal 14 februari ya" kata Minji.
Tanggal 14 februari?
Berarti Valentine?
Mood-ku langsung hancur. Valentine hari yang mungkin akan menyebalkan sekali. "Aku tak sabar memberi coklat kepada orang yang kusukai" ucap Minji dengan bersemangat. "Kalau Sakura kau pasti akan mendapat coklat dari kakak kelas soalnya kau kan populer" kata Hana.
Hah?
Kakak kelas?Siapa lagi ini? Huh! "Hei, hentikan pembicaraan soal valentine dong!" protesku.
Minji dan Hana langsung mengangguk dan memikirkan topik lain. Tapi tak lama Yoona, Sui dan yang lain datang."Sakura!!! Kenapa tidak ikut ke kantin?"
"Pertama, mood-ku hancur, kedua, aku sedang tidak ingin ikut kalian"
"Tumben lho mood-mu hancur"
Aku hanya bisa terdiam mendengar perkataan mereka. "Oke, stop berbicaranya, aku pusing mendengar suara kalian beradu, kembali ke tempat masing-masing dan sedikit lagi bel akan berbunyi" peringatku.
~SKIP~
Langit sudah berganti warna menjadi jingga, aku menatap langit itu lekat-lekat. Sekolah sudah usai sejak satu jam yang lalu, aku hanya duduk di kursi taman dan memandang langit.
Mungkin jika aku bertemu dengan petugas kebersihan sekolah, mungkin dia akan bertanya 'kenapa kau belum pulang?' pertanyaan bodoh! Yah... Semua ini tak akan terjadi jika kedua orangtuaku tidak meninggal.
Pasti takdirku akan berubah. Sangat berubah. Aku bangkit dari tempat dudukku lalu mengambil tasku yang berada di sampingku. Dan berjalan pulang.
Eun sudah pulang ke Busan. Dan sekarang aku sendiri di kamar. Sampai dirumah, aku membuka pintu rumah.
"Aku pulang"
Aku melepas sepatu dan meletakannya di rak sepatu. "Kenapa baru pulang?" tanya Paman. "Tadi ada piket kelas, lalu aku istirahat dulu" jawabku. Dan langsung berdiri dan berjalan ke kamar.
Untung tadi Paman percaya kalau aku bohong batinku. Dan sekarang aku bingung melakukan apa, habis ini mandi, pakai baju dan.... Entahlah mungkin berdiam diri dikamar seperti orang yang kehilangan jiwanya? Aku berdiri dan beranjak ke kamar mandi.
Selesai mandi dan berpakaian, yap, aku berdiam diri di kamar. Mungkin ada hal yang aku bisa lakukan sebaiknya. Tapi apa coba. Aku mengecek jam di arlojiku.
Jam 05.48 sore.
Masih jam lima sore. Jadwal hari ini? Aku mengecek scheduled hari ini.
- Sekolah (07.10 - 14.30)
- Piket kelas (14.30 - 14.35)
- Pulang
- Beres-beres (15.40 - selesai )
KAMU SEDANG MEMBACA
Noblesse ✔
FanfictionAbad 21. Dimana teknologi berkembang pesat. Seoul, tempat yang termasuk tempat dengan teknologi berkembang pesat. Sosok Noblesse yang tertidur selama 820 tahun terbangun. Menjalani kehidupannya bersama dengan manusia. Gadis bernama Sakura Kyung Lee...