(17). Kenyataannya

179 8 6
                                    

Bagian sebelumnya

"Namaku..."
_______________________________________________

"Muzaka ya?"

Kurasa aku pernah mendengarnya. Tapi kapan ya? Hah.. Ingatanku jadi kurang baik saat ini. Aneh.

"Statusmu sekarang apa?"

"Statusku, hanya mantan Lord warewolf hanya itu"

Warewolf kaum manusia serigala, atau mungkin manusia jadi-jadian. Kalau dulu Muzaka seorang Lord warewolf, lalu sekarang siapa Lord-nya? Itu pertanyaanku.

"Ngomong-ngomong, sekarang siapa yang menjadi Lord-nya?"

"Kalau soal itu aku lupa"

Percuma aku menanyakannya pada Muzaka. Hening. "Ah! Aku ingat, namanya kalau tak salah Maduke" ucapnya. Maduke.. Ya. Setelah Muzaka memberitahukan nama Lord warewolf  yang sekarang, ia juga membertahu ciri fisiknya.

Dia yang telah menghipnotis Eun. Aneh saja jika seseorang seperti Maduke menjadi seorang 'Lord' kaum warewolf bagaimana jadinya pengikutnya? Bisa hancur.

"Sepertinya aku harus pergi ke tempat Raizel sekarang berada"

Aku hanya mengganguk dan membiarkannya pergi.

Dia berbalik keluar dari mansion lalu benar-benar pergi ke dunia manusia. "Hah.. Sekarang apa lagi yang akan terjadi?" gumamku.

Yang berlalu biarlah berlalu. Dan sekarang tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi kedepannya.

SKIP

Semalaman aku tidak bisa tidur, sungguh! Ini membuat kepala semakin pening. Seperti biasanya, kepala keluarga dari masing-masing clan berkumpul.

"Sakura, semalam seseorang memasuki mansion keluargamu bukan?"

"Ya, Yang Mulia Lord"

"Muzaka?"

Aku berusaha menatap mata Lord. Kini tatapannya menajam ke arahku. "Ya" jawabku singkat. "Ada urusan apa yang membuatmu tersangkut dengan mantan Lord warewolf itu, Sakura?" tanyanya.

Aku menatap Lord dengan tatapan malas. "Entahlah, saya juga tidak tahu, dan dia hanya bertanya soal Cadis Etrama Di Raizel" jawabku lagi. Sungguh aku merasa diinterogasi oleh seorang guru killer di sekolah.

"Hanya itu?" tanyanya lagi untuk yang kesekian kalinya. "Hanya itu Yang Mulia Lord" jawabku dengan penuh keyakinan. Lord menggangguk.

"Gatchutel"

Gatchutel menatap Lord dan berkata,"ada apa Yang Mulia?" . Lord mengucapkan sesuatu yang entah apa itu, ia berbicara secepat angin berlalu. Gatchutel berbalik di ikuti oleh Lord. Mungkin ada urusan penting.

Di ruangan ini hanya tersisa kepala keluarga lain. "Kau yakin seorang mantan Lord warewolf datang ke mansion mu? Pergerakkan orang asing yang akan datang kesini akan terkena sensor tiang penjaga bukan?" tanya Rosaria dengan penekanan di kata 'mantan'. "Memangnya aku terlihat berbohong?" tanyaku balik. "Sebenarnya Rosaria benar, tapi apa tiang penjaga itu rusak sehingga sensor pergerakan orang asing itu tak dibaca? Aneh!" ucap Kei Ru.

"Akan aku cek tiang tersebut" sambar Ludis. "Aku akan mengecek wilayah timur, biasanya sensor disana paling peka" timpal Lazark. Karius tidak membantu sama sekali di ruangan ini.

Pintu ruangan terbuka, menampakkan Ludis. "Bagaimana hasilnya?" tanyaku. "Tiangnya masing berfungsi, tidak ada kerusakan apa pun" jawabnya. Kami-kecuali Karius-kembali merenungkan hal itu.

Noblesse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang