(21). Aku Tak Pernah Tahu

166 11 6
                                    

Halo! Balik lagi di karya pertama daku. Terima kasih ya yang sudah baca. Daku seneng ada yang mau baca dan ada yg mau vote.

Oke, lanjut ke cerita!
Selamat menikmati ya readers.

"Ayo bangun, ini sudah jam berapa?" tanya seorang lelaki bersurai hitam itu. "Mana aku tahu, biarkan aku tidur dulu" jawab perempuan itu.

Suara hentakan-hentakaan kaki terdengar. "Ayo, cepat Lord menunggu lho!" seru perempuan bersurai merah. "Ya, kalian bisa keluar dulu" balas perempuan yang masih terpejam itu.

SKIP

"Kau telah berjuang, kau bisa istirahat dulu sementara" ucap Lord. "Terima kasih" jawab perempuan itu. Dia membungkuk dan berbalik. Sudah lama ia tak kembali ke tempat dia menerima semua kisahnya.

"Boo!" pekik seseorang. Perempuan itu terkejut dan mengelus dadanya. "Masih beruntung jantungku tak copot" desis perempuan itu. Lelaki bersurai hitam hanya cengar-cengir. Dan mengacak-acak surai perempuan dihadapannya.

"Mukamu kok seperti kangen sesuatu?"

"Aku nggak kangen sesuatu kok"

Lelaki itu merangkul perempuan dihadapannya. "Nah, kau sedang berbohong, itu seperti dulu kau berhasil menebak, jujur saja, kau sedang kenapa sih?" tanya lelaki bersurai hitam. Perempuan itu hanya terdiam, dan angkat bicara "nanti akan aku jelaskan." Laki laki itu hanya mengangguk angguk dan menggandeng tangan perempuan di belakangnya.

Perempuan bersurai merah, lelaki berwajah imut dan dua lelaki lainnya hanya memandang kedua insan yang berjalan semakin menjauh. "Aku iri" desis perempuan bersurai merah. Lainnya hanya mengangguk setuju.

Kedua insan itu berjalan menuju sebuah mansion bergaya klasik yang indah nan mewah. "Kau bisa menjelaskannya sekarang" kata lelaki itu. "Boleh aku kembali ke dunia sana?" tanya perempuan itu. Bimbang sekaligus panik. Itu yang lelaki bersurai hitam rasakan.

"Kalai itu maumu, ya sudah boleh, tapi aku juga ikut"

"Terima kasih"

Lelaki itu hanya tersenyum. Apa ini sesuai rencananya?

SKIP

"Begini yang namanya dunia luar?" tanya lelaki bersurai hitam. Perempuan itu hanya mengganguk kecil dan berjalan dengan riang. "Kita akan kemana?" tanyanya lagi. "Kau akan tahu" jawab perempuan itu. Langkah kaki perempuan itu berhenti di depan rumah yang pernah ia tempati.

Mereka berdua berjalan ke arah pintu. Dan mengetuknya. Tak lama pintu terbuka. "Ini aku, aku kembali" perempuan itu tersenyum tipis. Orang yang membuka pintu hanya terkejut.

"Sesuai yang aku katakan, aku hanya pergi sebentar"

Dia.. Sakura, kembali lagi ke dunia. Lelaki berambut blonde memeluk keponakkannya. Sakura membalas pelukkan itu. Lelaki di belakang Sakura berdehem. Sakura melepas pelukkannya dan beralih ke lelaki itu. "Lama tak jumpa, ya, Uta" kata Paman.

Uta hanya tersenyum tipis dan mengganguk. "Lama tak jumpa juga, Frankenstein" balas Uta. "Kalian berdua masuk dulu saja" kata Paman dengan ramah. Sudah bertahun-tahun Sakura tak merasakan aura rumah ini.
"Kau?"

Noblesse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang