(5). Damai

375 27 0
                                    

Bagian sebelumnya

Suasana sekarang sudah tenang. Syukurlah Sang pengawas sudah tak ada. Tpi sekali lengah akn berakibat fatal. Siapa tahu saja ada yang mengincar lagi. Hati-hati.
_______________________________________________

Bel pulang sekolah berbunyi.

Aku dan yang lainnya keluar kelas. Hari ini damai. Tak ada yang menggangu atau pun mengincar. Akhirnya tenang juga. Aku menghela nafas lega. Lalu berjalan keluar gerbang sekolah.

Sekarang aku hanya butuh istirahat dari kejadian kemarin malam.

"Aku pulang"

Paman dan Raizel kemana? Biasanya sih ada di ruang tengah. Mungkin saja masih ada di sekolah. Dan M-21. Tak ada tanda-tanda dia ada dirumah. Tumben sekali rumah sepi.

Kenapa aku malah memikirkan mereka? Ah sudahlah. Aku menaruh tas dikamar lalu berjalan kekamar mandi. Setelah selesai aku memasak dan memcuci baju, piring dan membuang sampah. Ini rutinitasku. Memang melelahkan. Tapi apa boleh buat.

"Ada orang dirumah?"

Ada orang diluar. Mungkin Paman,Raizel dan M-21. Segera aku buka pintu.

"Ya,ada apa?" tanyaku.

Mereka bukan Paman,Raizel dan M-21. Hanya tukang pos.

"Ada surat untuk Sakura Kyung Lee"

Tukang pos itu menyodorkan surat yang ia maksud. Aku menerima surat yang di berikan tukang pos.

"Terima kasih" jawabku.

Aku kembali ke kamar. Surat? Tumben saja ada yang ingin mengirimku surat. Aku membuka isi surat. Dari sepupuku? Jauh juga mengirimnya. Dari Busan ke Seoul.

Halo, apa kabar kak. Aku ingin beri tahu, lusa aku menginap di rumah kakak. Hanya untuk beberapa hari saja. Lagi pula sekolahku lagi libur 3 minggu. Dari pada aku bosan dirumah lebih baik aku menginap ke rumah kakak. Ibuku sudah mengizinkan aku menginap ko, jadi jangan khawatir.

Dah sampai ketemu kak.
Dari Eun, sepupu kakak.

Ada-ada saja. Aku tak semudah itu untuk dibuat khawatir Eun. Lagi pula aku belum bilang ke paman soal Eun akan menginap. Mungkin nanti malam saja aku bilang.

Malam hari.

Paman,Raizel dan M-21 baru pulang pukul 07.24 malam. Sangat lama. Mengurus sesuatu yang sangat merepotkan sepertinya.

"Paman, lusa Eun akan menginap disini" ucapku.

Paman hanya mengangguk.

SKIP TIME

Lusa.

Aku baru saja pulang sekolah. Ya, Eun akan menginap hari ini. Akan sangat berisik hari ini. Eun sepupuku yang datang dari Busan. Saat hendak memasak.

Bel rumah berbunyi.

Pasti Eun pikirku. Dan saat membuka benar. Eun.

"Annyeong, Kak. Sudah lama tak bertemu dengan Kakak" kata Eun.

"Halo juga Eun"

Eun perumpuan yang bisa dibilang hiperaktif dia periang. Terkadang mudah tersinggung. Cukup cantik dan dia masih kelas 2 SMP.

"Ayo masuk Eun"

"Iya"

Dia akan sekamar denganku. Bukan masalah, tapi hanya saja siap-siap dengan suaranya yang berisik. Itu saja.

"Besok Kakak masuk sekolah?"

"Iya, memang kenapa?"

Dia hanya ber-oh saja. Kami melanjutkan membereskan baju-baju Eun.

Ada yang aneh dari Eun. Tapi apa ya?

BERSAMBUNG

Halo guys......
Akhirnya bisa update juga
Untuk bulan puasa kali ini aku, selaku Author bakal istirahat dulu nulis cerita ini. Jadi updatenya pas aku merasa istirahatnya cukup.

Sampai berjumpa di kelanjutan cerita ini.

Bye~~

Noblesse ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang