BREATHE

Side Story : Kim Taehyung

Aku membencinya.

Kim Jungkook.

Si murid nomor satu, murid kesayangan para guru.

Awalnya aku hanya iri padanya, kenapa sekeras apapun aku belajar siang dan malam, mengikuti les di akhir pekan hingga memiliki waktu untuk bersenang-senang seperti anak remaja kebanyakan saja aku tidak punya tapi tidak bisa mengalahkan seorang Kim Jungkook yang pendiam dan terlihat lemah sepertinya.

Lalu entah sejak kapan rasa iri itu berubah menjadi sebuah kebencian, kebencian yang menekan aku untuk kemudian mulai menindas nya. Berawal dari hanya menjegal nya saat berjalan hingga terjatuh sampai kemudian tanpa sadar aku benar-benar memukulinya dengan tanganku sendiri.

Setiap pukulan yang aku berikan kepadanya seakan membuatku sedikit merasa bisa meluapkan kemarahan atas keadaan yang terjadi padaku, mewakili perasaan marahku pada ayah yang tak pernah berpihak kepadaku dan menjadikan ku sebagai alat untuk nya menyombongkan diri.

Jungkook tak pernah tahu apa yang aku alami selama ini, ketakutanku setiap kali memberikan hasil nilaiku pada ayah. Rasa sakitku setiap kali ayah memukul punggungku dengan sabuknya karena tidak bisa berada di posisi pertama, dan juga tak segan menodongkan pistol ke arahku karena bisa-bisa nya kalah dari seorang Kim Jungkook.

Kim Jungkook yang ayah bilang anak dari wanita simpanan Kim Jae Kyung.

Tunggu, apa? Aku kalah dari anak seorang wanita simpanan? Saat aku mendengar ayah mengatakan hal itu aku hanya bisa tertawa di dalam kamar, bukankah ini sebuah berita besar? Perceraian kedua orang tua anak itu saja sudah sebuah skandal. Bagaimana jadinya kalau anak-anak lain tahu bahwa Kim Jungkook anak seorang wanita simpanan? Bukankah akan lebih menarik?

Jadi malam itu, aku membuka grup kelas yang untungnya Jungkook tidak ada di dalamnya. Jelas saja, siapa juga yang mau memasukan pecundang itu ke dalam grup kelas? Ya, aku juga yang memprovokasi ketua kelas untuk tak memasukan Jungkook ke sana.

Hei teman-teman, aku punya berita besar! Aku baru dengar dari ayahku kalau ternyata Jungkook itu bukan anak kandung dari ibu nya, dia itu anak salah satu perempuan simpanan ayahnya. Menyedihkan sekali ya anak itu.

Send

"Baiklah Jungkook, kita lihat bagaimana kau menghadapi semua ini besok."

***

Aku melihat Jungkook masuk ke kelas dengan wajah kebingungan, beberapa anak menanyainya tentang kebenaran informasi yang aku berikan semalam. Dari tempat duduk ku yang berada di depan, aku menyunggingkan senyum penuh kemenangan kemudian bangun dan berjalan menuju meja Jungkook untuk memberinya ucapan selamat pagi.

"Terkejut?" tanyaku sambil menyandarkan punggung di meja kosong yang berada di depan tempat duduknya.

"Apa..kau yang menyebarkan berita itu?" Dia bertanya padaku dengan anda ragu.

"Iya, aku yang melakukan nya." aku menegakan badan, aku melihat matanya yang semula muram kini berubah menjadi kilat kemarahan. Tapi aku sama sekali tak takut tatapan itu, dia tak akan pernah bisa membalasku. "Aku hanya memberitahu apa yang aku dengar, tapi memang itu benar? Apa itu benar Kim Jungkook? Bahwa kau anak dari wanita simpanan ayahmu?"

Jungkook tak bereaksi apa-apa selain hanya bisa diam sambil mengepalkan tangan dan tak bisa membalasnya. Sementara aku semakin tersenyum penuh kemenangan di hadapannya.