day 6

309 74 31
                                    

"heleh heleh, geulis pisan ini anak bunda yang mau bukber sama aa' kesayangannya," goda bunda inoo sambil mesem-mesem.

"kasep atuh bun, adek kan cowok!" sungut chinen.

bunda inoo ketawa tipis, "iya deh iyaa, meuni kasep pisan anak bunda!"

chinen yang lagi sibuk molesin bedak bayi dimukanya cuma bisa cengar-cengir malu.

"mau bukber dimana emangnya?" tanya bunda inoo.

"gatau bun, aa' yama yang tau tempatnya,"

"pulangnya jangan malem-malem lho ya,"

"ayah buka di rumah kan ntar, bun?"

"iya katanya kalo sempet"

"yauda nanti abis isya adek pulang kok bun"

"lho adek gak taraweh dulu emangnya?"

"ya kalo sempet ntar adek taraweh di rumah aja bareng bunda, ayah sama teteh"

"yauda kalo gitu adek taraweh bareng aa' yama aja gapapa, bunda ikhlas."

"eh astaghfirullah, yauda atuh hehe."



















"kita mau bukber dimana a?" tanya chinen waktu diperjalanan.

mereka naik motor menuju tempat bukbernya. boncengan. pake motor skupi merah. udah kaya bocah esde mau maen jauh. gemes.

"ke restoran omnya aa', chii. gapapa 'kan?"

"oh yaudah a gapapa,"

yamada sempet ngelirik ke chinen lewat kaca spion, lucu banget ih chinen pake helmnya ampe nutupin matanya gitu saking kegedeannya ntu helm.

mana setiap ada polisi tidur tangannya nahan helmnya biar gak nyolok matanya, kan yamada jadi gak konsen nyetir motornya:(












setelah mereka sampe direstoran omnya yamada, mereka masuk dan duduk ditempat yang udah dipesen sama yamada sebelumnya.

yamada sempet nyamperin omnya dulu tadi, mau mesen makanan sama minumannya buat bukber nanti.

bukber, buka berdua.

duh sa ae cebol.

"kenalin chii, ini om yuya," kata yamada ngenalin omnya alias yang punya restoran ke chinen.

chinen salim.

iya. salim. sholeh banget emang anak bunda inoo yang satu ini.

"chinen om," kata chinen memperkenalkan diri sambil nyengir nampilin gigi kelincinya.

"ditunggu ya menu buka puasanya, kalo ada yang bisa om bantu panggil aja, gausah malu-malu hehe"

"hehe iya om, makasih"

"yauda kalo gitu om tinggal ya, lanjutin pdktnya" kata om yuya sambil cengengesan trus ninggalin mereka berdua.

"eh?" tanya chinen, pura-pura budek.

"g-gajelas emang om yuya mah, gausa didengerin" bales yamada. chinen cuma manggut-manggut doang dengan polosnya.

"eumー a," panggil chinen.

"hm?"

"aa' risih gak sih, punya tetangga kaya chii?" tanya chinen sambil nunduk malu.

"nggak tuh, kenapa harus risih?"

"y-ya gapapa, chii kan orangnya bawel gituu,"

"hah, enggak kok? kamu lucu malah, aa' gemes kalo deket sama kamu hehe"

"a-ah boong.." pipi chinen udah hampir merah. nahan malu. tapi gamau geer dulu.

"beneran, aa' seneng punya tetangga kaya chii,"

"kenapa emangnya?"

"soalnya chii udah aa' anggep kaya adek sendiri, dari dulu aa' pengen punya adek cowok soalnya. makanya aa' seneng bisa kenal sama kamu hehe." jawab yamada dengan entengnya.



dan sepertinya, terdengar suara kretek dari dalam tubuh chinen.

ーーー

book ini update setiap jam 5 sore yaaaa gais! jadi pantengin aja wattpad kalian karena kadang notifnya suka gak muncul hehe :(

Diary Ramadhan • YamaChii [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang