Part. 5 Your My Soul

2.4K 107 7
                                    

Ica pov.

Kau tau .....
seandainya aku pandai mengungkapkan rasa yg kumiliki ini dengan sebuah kata kata.., mungkin sudah aku ucapkan kepadamu..., dan mungkin sudah kurangkai dan kucocokan dengan kunci kunci nada yang nantinya akan menjadi sebuah alunan musik indah yang akan kuperdengarkan di telingamu...
tapi sayangnya aku tak sehebat itu... jangankan untuk merangkai kata..., mengatakan satu kata saja padamu... butuh keberanian besar dariku... terlebih kau menatapku dengan tatapan mata indah yang selalu membuat aku jatuh semakin dalam...., bagai tersesat dalam labirin yang kau buat dan mengunciku di dalamnya.

Ah..., ini membuatku semakin rindu...,, rindu padamu... sayang.
Bolehkah aku memanggilmu sayang ?? Karna sungguh aku sangat menyayangimu... lebih dari yang kau tau...

Senyumku seketika mengembang saat aku mengingat dirimu. Apa dia juga mengingatku...?? Cukup lama bagiku tak melihatnya...
keadaan kesehatanku memaksaku untuk bersabar tak bertemu denganmu...

Maaf.., maaf jika aku harus menyembunyikannya darimu...,, bukan karna aku tak mau kau mendampingiku disaat saat sakitku....
Tapi sungguh...,, aku hanya tak ingin melihat wajah cemas dan sedihmu jika tau keadaanku.

Hahah... percaya diri sekali aku ini...,, memangnya dia mencemaskanku juga ??

Aku harap jawabannya ... " ya ica.., aku mengkhawatirkanmu.."

Author pov.

Ica terduduk di kamarnya.., memandang jendela dengan tatapan kosongnya. Tak seperti raganya yg sedang duduk tenang di kursi empuknya..., pikirannya justru seakan sedang menembus setiap pengahalang didepannya.., menyingkirkan semuanya yg menghalangi tujuan utama pikirannya pada sang pemilik hatinya........

" mandah.."

Ucapan lirih penuh rindu ica akhirnya keluar dari mulutnya. Dia sangat merindukan sahabat sekaligus pemilik hatinya... " anne.." ,, ya ...sudah beberapa hari ini ica tak masuk sekolah karna kondisi kesehatannya menurun.

Dokter menyatakan dia terkena gejala leukimia.., masih beruntung belum positif.
Penyakitnya mengharuskannya untuk istirahat. Wajahnya pucat..., dan seluruh tubuhnya yang lemas.
Ditambah dengan kerinduannya pada anne yg membuatnya terlihat semakin mengkhawatirkan.

Sebenarnya ica sering kali pusing dan mengeluarkan darah dari hidungnya.., berkali kali juga anne menanyakan keadaannya tapi ica selalu menjawab kalo hanya kecapean aja. Dan setelah keaadannya sangat lemah pun dia tak sanggup untuk mengatakan penyakit sebenarnya pada anne.  Entah sampai kapan dia akan merahasiakan ini.

Dihembuskannya nafas kasarnya.., dia perlahan bangkit dari duduknya dan menuju ranjangnya.., kepalanya sedikit pusing karna memikirkan sahabatnya itu. " mungkin pusingnya bisa hilang jika dia tidur.." batinnya.

Dipejamkan matanya.., mencoba tak banyak memikirkan apapun yang akan memicu sakit kepalanya. Bagaimanapun juga dia harus sehat. Karna dia sudah rindu dengan mandahnya itu.







Sementara itu....

Anne berjalan terburu-buru menuju paviliun itu. Pikirannya kacau, hatinya galau, perasaanya gundah gulana, wajah nya penuh kekalutan. Ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu pada gadis itu. Gadis itu adalah Ica. Iya dia Ica.. Gadis yang belakangan ini mengisi hari-hari Anne, mengisi relung-relung hati Anne.
Kemarin Dia memaksa Nina untuk buka mulut, kenapa Ica beberapa hari tidak masuk padahal sebentar lagi ujian kenaikan kelas. Sesampainya di depan pintu paviliun, Anne mengetuk pintu paviliun. Beberapa kali Anne ketuk masih juga belum ada jawaban.

RAHASIA HATI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang