Sejak kemarin gue agak gak enak badan dan hari ini puncaknya. Mbak wid pun gak tau apa apa karna gue bersikap biasa aja. Gue bukan gadis lemah yang sakit harus diperhatiin tapi Gue kuat.
"Mbak wid,nanti mbak gak ke lapangan ya?"panggil gue lirih sambil duduk di tepi tempat tidur melihat mbak wid tengah bersiap untuk kerja
"Iya rel.nggak mbak nggak ke lapangan hari ini,hari ini mbak mau pulang ke rumah"ujar mbak wid
"Oh yaudah "ujar gue lirih lalu mbak wid mengangguk
Gue pun berjalan menuju lapangan. Gue memakai celana jeans dan hoodie biru lalu rambut gue ikat dan cuma bawa ponsel doang
Sesampainya di lapangan gue lihat para atlet sedang berlatih. Yang senior cuma bang mpin, koh sinyo, wahyu, Ade, kak gresya, april, kak glo, dan hafiz.
Rasanya kepala gue pusing banget, mata gue berair dari tadi, idung gue merah, tenggorokan gue sakit, badan gue panas, tapi gue mencoba untuk biasa aja dan agar terlihat baik baik aja.
"Mbak sakit ya? "Tanya indah tiba tiba duduk disamping gue
"Nggak gapapa"ujar gue lirih
"Kalau sakit istirahat aja mbak,gausah dipaksain kerja"ujar indah lalu gue mengangguk
"Aku latihan dulu ya mbak"pamit indah melenggang pergi dan segera berlatih
Rasanya kalau sakit begini, gue jadi ke inget sama mama ataupun tante tiva.
"Rel sini"teriak kak glo
"Iya apa? "Sahut gue lirih
"Ini tangan gue kebarut senar raket. Oerih banget rasanya jadi gak nyaman buat latihan. Tolong plaster ya"ujar kak glo
Lalu gue berjalan pelan pelan untuk menghampirinnya di lapangan seberang. Namun kepala gue semakin lama semakin pusing, badan gue panas banget, gue udah ga sanggup buat jalan. Mata gue rasanya gelap dan yang terjadi gue udah gak lihat apa apa, semuannya gelap.
"Brakkk"terdengar suara jatuh pas gue latihan sama koh sinyo .Gue pun melihat sekeliling dan ternyata Arel tergeletak di seberang
Gue dan koh sinyo pun segera menghentikan latihan dan berlari menghampiri arel
"Arelll"pekik gue panik. Gue gatau kalau arel sedang sakit kayak gini. Yang gak Gue suka dari Arel dia itu nyembunyiin sesuatu agar terlihat kuat.
Semuannya pun menghentikan latihannya dan berlari mengerubungiArel
"Astaga Arel, Arel kenapa ini? "Tanya kak gress
"Gue tadi kan nyuruh arel buat hampir in gue untuk plester tangan gue. Gue gatau kalau dia sakit"ujar kak glo merasa bersalah
"Nggak kak gak usah gitu. Mungkin arel lagi sakit aja."ujar gue
"Gimana koh ini? "Ujar gue panik banget. Gue serasa gagal jadi abang, sampai sampai arel sakit aja gue gatau
"Arel sebetulnya kayaknya sakit dari kemarin. Tapi pas gue tanya dia jawabnya gapapa"ujar koh sinyo
"Rel bangun. Dek bangun dek abang khawatir sama kamu"ujar gue sambil menopangkan tubuh arel di paha gue
"Kasih kayu putih vin. Gue ada nih " ujar wahyu. Lalu gue olesin tu minyak ke hidung arel, tapi arel gak sadar sadar gue tambah panikk
"Badannya panas banget vin"ujar koh sinyo setelah memegang dahi arel
"Bawa kerumah sakit aja vin"suruh apri
"Iya, ayo koh"ujar gue.
"Semuanya jangan kasih tau jombang soal ini. Gue yakin dia pasti khawatir, takutnya dia nanti kalah karna gak fokus ama pertandingan nya"pinta koh sinyo lalu semuannya mengangguk
KAMU SEDANG MEMBACA
My Listener [Completed]
RandomAurel dokter muda pelatnas yang menjalin hubungan dengan Rian ardianto harus berakhir dengan begitu cepat. Padahal mereka berdua pasangan yang amat serasi dan diidam idamkan. Dan Hadirlah sosok Fajar yang menjadi pendengar, dan selalu ada di saat ar...