Saat gue hendak keluar, untuk bekerja ke ruang kesehatan. Gue menemukan sebuah surat (tulisan) di depan pintu kamar .gue pun mengambilnya, dan isinya...
Dear Aurel
dengan ini, aku katakan, aku pamit.
terimakasih atas hari-hari yang sudah kita lalui.
mungkin memang sudah saatnya.
mau bagaimana lagi? aku tidak boleh egois.
keputusan ya keputusan.
Maaf jika aku sudah membuatmu takut dan menangis, maaf atas perlakuan ku padamu
selamat jalan.
semoga bahagia selalu.
-RianGue pun langsung melipat kertas itu, dan memasukkannya ke kantong celana gue. Gue pun berlalu dan menuju ruang kesehatan dan di sana ada mantan alias rian yang terduduk di kursi.
"Arel"sapa dia
"Iya? "Ujar gue
"Maaf, aku minta maaf sama kamu. Semoga bahagia dengan pilihan mu, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik. "Ujar dia
Gue pun menghampirinya
"Sejujurnya aku Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti, walau menyakitkan itu harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang lain sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri. " ujar gue
"Jadi kamu maaf in aku? "
"Ya aku maaf in kamu. Semoga kamu bahagia juga ya"
"Terimakasih arel"
"Iya sama sama"
"Tapi kita masih bisa berteman kan? "
"Ya berteman, kalau kamu ada masalah, kamu bisa cerita sama aku. Yaudah aku masuk dulu"ujar gue
"Oke aku pamit ya"ujar dia lalu gue mengangguk
Gue pun masuk kedalam ruang kesehatan dengan perasan lega. Memang sudah saatnya meminta maaf dan memaafkan, agar kita melangkah ke depan dengan ringan,tanpa ada beban.
Di ruang kesehatan ini, gue menyelesaikan berkas berkas yang tertunda sewaktu gue jatuh sakit. Tiba tiba teh ela dateng sama mas gyon
"Widih rajin banget lu"ledek mas gyon
"Mas gyon sok tau deh"balas gue
"Oh rel, gue mau minta tolong nih sama lo" ujar teh ela
"Minta tolong apa? "Tanya gue
"Panggilin anak anak MD dong, gue mau nyidak mereka"ujar teh ela
"Kok gue teh? "Tanya gue
"Karna cuma lo kesayangan anak anak MD disini"ujar mas gyon
"ya udah yaudah, ni manggil semua apa perwakilan? Kalau semua engap ni disini"tanya gue
"Ya semuanya lah "ujar mas gyon
"Emang udah selesai latihan? "Tanya teh ela
"Ya mana arel tau, udah kalik"ujar gue kesel
Gue pun keluar dari ruang kesehatan untuk menuju asrama putra, untuk memanggil anak anak MD.
"Bilang aja gue dikerjain, kagak ada siapa siapa disini"gerutu gue namun dugaan gue salah, gue lihat anak anak MD lagi ngumpul di ruang tengah (pemisah Asrama putra dan putri)
"Eh rel, ngapain? " tanya si akbar
"Palingan apel"sahut ejak
"Nyariin siapa? "Tanya bang mpin
KAMU SEDANG MEMBACA
My Listener [Completed]
RandomAurel dokter muda pelatnas yang menjalin hubungan dengan Rian ardianto harus berakhir dengan begitu cepat. Padahal mereka berdua pasangan yang amat serasi dan diidam idamkan. Dan Hadirlah sosok Fajar yang menjadi pendengar, dan selalu ada di saat ar...