35.Prepare

444 40 0
                                    

Besok adalah hari dimana kita pergi outbond ke bandung sekaligus gue khususnya mau support adek gue aldree, semoga dia juara sirnas kali ini.

"Rel, lo bawa apaan buat besok? " tanya mbak wid yang sedang memasukkan pakaiannya ke dalam Tas Besar

"Paling cuma baju, hoodie, jaket, training panjang, legging, jeans, sendal, flat shoes, sama sneakers, terus sepatu olahraga juga satu " jelas gue lalu mbak wid kembali mempacking pakaiannya

"Lagian kita disana cuma outbond mbak, cuma 3 hari 2 malam juga"tambah gue

"Tapi masa cuma bawa itu doang sih rel, makanan nggak nih? "Ujar mbak wid

"Terserah mbak wid kalau mau bawa, tapi aku nggak"

"Gue bawa mie instant aja sama nugget rel, sapa tau malam malam lapar ya nggak? "

"Nah bener tuh mbak "

"Emang lo bawa tas apa rel? "

"Tas ransel sama tas selempang doang yang buat tempat ponsel, dompet, sama powerbank "

"Ya udah samain deh"

"Oh ya mbak, emang di sini sering ngadain outbond gitu ya?buat jalin kekompakan emang?"

"Nggak sering sih, iya buat tambah rasa kekeluargaan gitu"

"Mbak, kita main yuk gue tlaktir deh makan bakso di depan Pelatnas "

"Bener nih? "

"Iya mbakk,,, ayukk dong"

" ayok ayok aja gue, tumben lo ada apaan"

"Lagi pingin aja "

Lalu gue dan mbak wid pun pergi untuk membeli bakso.
Namun sesampainnya disana udah ada mas rian sama fajar. Bang mpin? Kemana yak

Lalu gue dan mbak wid duduk berhadapan dengan mereka .

"Eh lo pada, btw si tengil mana? "Tanya mbak wid pada mas Rian dan fajar

"Laiyaa, bang mpin mana? "Tambah guee

"Kevin tidur di kamar"jawab mas rian sambil memakan baksonya

"Gila si, bukannya prepare, malah tidur"umpat gue

"Lo kayak gak tau, empin aja"ujar mbak wid

"Mbak wid pesen gih"suruh gue

"Iye iye, mang bakso 3 yaa es teh nya 2"ujar mbak wid

"Lah kok 3 mbak?satunya gue ya"Ujar fajar

"Enak aja, ya yang 2 itu gue"ujar mbak wid semangat

"Dasar rakus"ujar mas rian 

"Biarin lah jom, orang gue ditlaktir"ujar mbak wid

Bicara soal gue disini, gue agak canggung kalau ketemu fajar. Ada rasa gak enak dan lebih memilih diam.

"Kalian tumben diem dieman, biasanya juga ribut ?"tanya mas rian sambil ngelirik gue dan fajar

"Nggak kok ya kan jar? "Ujar gue ke fajar lalu fajar tersenyum

"yoi rel, lagian ya jom, kita diem dieman bukan berarti lagi ada masalah kan? "Jelas fajar

"Ya tumben aja"tambah mbak wid

"Nih neng pesenannya"ujar mamang bakso sambil menaruh bakso dan es teh pesanan gue dan mbak wid ke meja

"Makasih ya mang"ujar gue sambil tersenyum

"Eh tapi neng ini siapa ya? Orang baru disini? "Tanya mamang bakso

"Saya Arel mang, dokter baru disini"ujar gue memperkenalkan diri

"Pacarnya den kevin ya neng? Waktu itu saya lihat den kevin sama neng jalan berdua"tanya mang bakso membuat mbak wid terbahak bahak

"Mamang mah salah, Saya gak punya pacar kok"ujar gue membuat mas rian menyenggol bahu gue

"Jahat ih, jadi aku bukan pacar kamu nih? Oke klo itu mau kamu" bisik mas rian didekat gue

"Nggak gitu, kamu ih nethink pikirannya dasar "bisik gue balik

"Ehem"suara deheman fajar dan mbak wid menghentikan perdebatan kecil kami

"Oh ya, aku duluan ya rel belum preapare"pamit mas rian

"Okee, semangat preapare nya hehe "ujar gue lalu mas rian mengangguk

"Weee yang bayar gue gitu?"omel fajar saat melihat mas rian pergi

"Iya jar thanks ya"teriak mas rian lalu fajar mendecih pelan

"Oh ya jar lo anak bandung kan? "Tanya mbak wid

"Iye kenapa? Orang bandung cakep cakep ye gak? "Ujar fajar lalu dijitak mbak wid

"Gue nanya kalekk, gausah sok PD gitu, cakepan juga LYD"sewot mbak wid

"LYD siapa ?"tanya gue

"Lo gak tau? LYD itu lee yong Day dari korea, atlet badminton "jelas mbak wid lalu gue hanya mengangguk

"Nah Gue saudaranya LYD"ujar fajar PD

"Terserah lu deh,pusing gue"ujar mbak widd kesel

"Mbak wid, jar gue duluan ya"pamit gue

"Eh kenapa? "Tanya fajar, gue tau pasti fajar mikir nya gue canggung sama dia.

"Mau balik ke kamar. Oh ya mbak wid ni uangnya"ujar gue sambil menyerahkan selembar uang 50.000 pada mbak wid

"Oke, tiati"ujar mbak wid

Gue pun berjalan balik menuju kamar namun dihadang oleh bang mpin

"Minggir nggak"sergah gue

"Eitss ga bisa dek"cegah bang mpin

"Mau lewat nih bang, astaga kenapa sih? "Tanya gue heran

"Bantuin abang dong"pinta bang mpin

"Ha? Bantuin apa? "Tanya gue

"Udah ikut aja"ujar bang mpin lalu menarik tangan gue menuju kamarnya

"Lah ngapain? "Tanya gue saat tiba di kamar nya, gue lihat mas rian lagi prepare buat outbond ke bandung

"Eh arel "ujar mas rian tersenyum ke arah gue

"Hai "balas gue sambil tersenyum

"Dek, bantuin gue packing dong"ujar bang mpin, oh jadi ini nih nyeret gue buat bantuin ini

"Wani piro? "Ujar gue

"Sak njalukmu, gak ndang ae "ujar bang mpin dengan medok jawabnya. Gini gini gue orang surabaya hehe

"Yowes yowes"ujar gue

Mas rian pun terkekeh mendengar perdebatan kami. Gue pun mempacking pakaian bang mpin. Celana jeans 2,hodie 1,jaket 1,1 celana jersey kesayangannya ,celana training, dan baju santai 2 lalu memasukkan ya ke tas ransel nya.

"Udah nih"ujar gue

"Wih makasih dedek"ujar bang mpin

"Eh lo bawa apaan jok, di tas kecil"tanya bang mpin

"Ponsel, powerbank, charger, dompet"jelas mas rian

"Oh ya udah "balas bang mpin

"Semoga Aldre menang sirnas nya.kepingin aja dia masuk pelatnas " gumam gue

"Amin"ujar bang mpin dan mas rian barengan

"Ya udah aku balik ke kamar dulu ya"pamit gue pada mereka

"Iyaaaa"sahut mereka berdua serempak

#gmn?
#jan lupa vote and comentt ya readers😊

My Listener [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang