#TWENTY

11.9K 1.2K 134
                                    



*Soundtrack : James Arthur- say you wont let go*

Hola~

Yang marah-marah kemarin gara2 chapter nya digantungin siapa? hayooo~

hehehe, sudah up yah maaf sudah membuat kalian jengkel T_T

selamat menikmati~

{{Jangan lupa Vote dan Coment okay, dan follow jess juga bagi yang belum follow}}

*My Darling Uncle*

"Katakan semuanya padaku Taeyong! Apa yang sebenarnya ada difikiranmu?!" bentak Johnny ketika pria itu menemui Taeyong yang tengah duduk di tepi ranjangnya dengan matanya yang bengkak.

"Aku tak percaya sifat aslimu ternyata seperti ini?!" seru Johnny lagi membuat Taeyong menatap mata Johnny dengan tajam.

"Berhenti Johnny! Aku tidak tau dengan semua yang kulakukan! Aku hanya mengikuti semua kata hatiku." setetes air mata menetes dari sudut mata Taeyong, lelaki cantik itu menatap Johnny dengan frustasi.

"Aku...a-aku hanya tidak ingin kembali merasakan sakit, tahukah kau ketika aku melihat wajahnya hatiku sangat hancur hiks, hatiku sakit Johnny hiks."

"Kau salah Tae, itu egomu bukan kata hatimu, aku tahu jika kau belum bisa menerimanya kembali namun setidaknya untuk memafkan saja tidak akan membuat mu rugi kan? Dia sudah berjuang Tae, aku melihat begitu banyak penyesalan dan kesakitan di matanya. Kau tahu? Sangat sulit memperjuangkan seseorang yang kau cintai, dan aku kagum terhadap Jaehyun yang bisa sampai sejauh ini untuk memperjuangkanmu kembali."

"Johnny, apa yang harus kulakukan?" keluh Taeyong, lelaki itu terisak menangis dengan kepalanya yang menunduk lemah. Johnny sama sekali tak kuasa melihat lelaki cantik itu, begitu pilu mendengar isakan tangisnya membuat pria itu membawa Taeyong kedalam pelukannya.



"Jangan menangis, sudah. Maafkan aku.." tangan kanan Johnny mengusap lembut punggung Taeyong, berusaha membuat lelaki itu kembali tenang.

"Berhentilah menangis, maaf aku telah membentakmu."

*

*

*

#2 Weeks later

Merenung. Sebuah kata yang berkali-kali Taeyong lakukan setelah pertemuan terakhirnya dengan Jaehyun dua minggu lalu. Pria itu memang tak pernah menemuinya lagi semenjak dua minggu lalu, Taeyong mengerutkan keningnya. Jadi hanya sejauh ini perjuangan Jaehyun untuk kembali bersamanya? Jadi pria itu mengikuti perkataannya untuk tidak lagi menemuinya? Sebuah spekulasi itu secara tiba-tiba saja menohok batinnya. Tidak. Ia telah memaki Jaehyun, mungkin saja pria itu kini benar-benar membencinya dan kembali bersama jalangnya itu.

Tapi mengapa hatinya tidak bertindak sesuai apa yang ia inginkan? Mengapa ia justru mengapa ia justru merasa begitu perih, seolah puing-puing yang selama tiga tahun belakangan ini ia susun perlahan kembali meretak? Ia begitu murka ketika ia terbangun, mengingat semua yang pernah terjadi antara dirinya dan Jaehyun dahulu, ia marah karena luka yang sempat menghilang dalam jiwanya tiga tahun belakangan ini kembali tertoreh, bahkan kini jauh lebih dalam.

Ia benar-benar tak kuasa untuk menatap kembali kedua manik mata yang dulu sempat begitu membahagiakannya, pertahanannya akan runtuh. Apa yang sebenarnya ingin ia lakukan?

Johnny memperhatikan lelaki itu, berubah. Ketika semula lelaki mungil itu akan tersenyum hangat dengan penuh keceriaannya setiap hari, menjadi wajah letih dan muramnya semenjak dua minggu lalu, pertemuan terakhirnya dengan Jaehyun yang entah kemana tak lagi ada dan menemui mereka.

M.D.U (Jaeyong) - (COMPLETED) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang