12. Extra Chap 1 (Author POV)

15K 811 100
                                    

Hari ini adalah hari pernikahan Fadli dan Raffa. Pagi-pagi sekali Raffa sudah bersiap-siap untuk menuju gedung pernikahan tempat pernikahannya berlangsung, dengan senyum yang sangat amat bahagia ia keluar rumah menggandeng putri cantiknya yang kini memakai gaun pink yang begitu indah.

"Pak kita berangkat sekarang!" seru Raffa kepada supir pribadinya dengan wajah yang amat bahagia.

"Siap Tuan, silakan" balas pak supir sambil membukaan pintu mobil untuk Raffa dan Felish.

**

"Apaa saya terlihat tampan ?" tanya Raffa ke sang supir.

"Sangat tampan tuan" balasnya.

Perlajanan begitu lancar dan mobil pun berjalan dengan santai, sampai tak di duga di sebuah persimpangan ada sebuah mobil yang berbelok sembarangan, hingga sang supir harus mengerem dengan mendadak, namun sayang di belakang tertadap Truk yang melaju kencang, hingga menabrak mobil Raffa dengan keras.

Mobil Raffa pun terpental beberapa meter karna tertabrak dari belakang, semua orang berkumpul melihat kejadian tersebut, tidak ada yang tau nasib mereka di dalam mobil.

"Cepat telpon ambulance"

"Apaa ada yang meninggal ?"

"Cepat cari bantuan"

Sayup-sayup kata yang terdengar oleh Raffa. Dengan cepat ia menggambil Handphone yang ada di kantongnya. Ia lihat putri semata wayangnya sudah lemah tak berdaya. Dengan cepat ia tekan tombol 1 di dial handphonenya. Namun sayang panggilan tak kunjung di angkat juga. Hingga panggilan ketiga yang di telpon akhirnya mau menganggat juga.

"Hallo,,,Om kenapa si telpon-telpon, gw belom siap"

"...."

"Halloo,,, om lu mati ko diem ajaa??"

"..aaa...k"""

"Halooo,, Om jangan bikin gw panik deh"

"Halloooo,,,, Om ko ada suara ambulance ?"

Cakap pria di sebrang telpon, namun sayang belum sempat ia bilang kalau ia mengalami kecelakaan penglihatannya kabur dan semuanya menjadi hitam.

***

Tit,,tit,,tit,,tit,,tit

Suara monitor ICU di salah satu ruangan.

Tak lama datang seorang pemuda dengan setelan jas merah muda dengan wajah yang tergesa-gesa. Dengan cepat ia dorong pintu yang tertutup rapat dan ia melihat dua orang yang mungkin ia sayangi sedang terbaring dengan penuh luka di seluruh tubuhnya.

Dengan perlahan Pemuda itu jalan menuju bangsal pria dewasa yang kepalanya di tutup perban dan mulut yang terdapat selang untuk membantunya bernafas.

Dengan tubuh lemas ia menggapai jari-jemari pria tersebut, dan tanpa ia sadari setetes air mata jatuh membasahi.

"Om lu kenapa ?" ucapnya pertama.

"Om,,, kenapa lu diem ajaa ?" tanyanya lagi setelah tak kunjung dapat jawaban dari lawan bicaranya.

"Om,, bangunn gw mohonnn" ucapnya dengan air mata yang makin mengalir deras di pipi.

"Om,,, gw bakalan bilang kalo gw sayang sama lu gw cintaa sama luu,,, asalkan lu bangun Om!!!" Mohonnya kini.

Namun sayang tak juga dapat balasan. Dengan penuh kesungguhan ia tetap meminta sang Pria bangun dari tidurnya. Kini dengan langkah gontai ia menghampiri bangsal di samping kirinya.

Di bangsal tersebut terdapat seorang anak perempuan yang sudah tak bernyawa dengan gaun pink yang masih menempel di tubuhnya meski banyak bekas darah di bagian gaun tersebut.

Pacar gw Om-Om?! ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang