Keluarga Bella tidak sekaya keluarga Sanjaya, walaupun sama-sama konglomerat. Keluarga Sanjaya memiliki tingkatan di atas keluarga Bella. Mereka konglomerat berdarah biru yang memiliki kerajaan bisnis nomor satu se-Asia.
Jadi mendapati mansion sebesar ini seharusnya Bella tidak perlu kaget lagi. Tapi itu tidak bisa dilakukan saat yang kau lihat adalah Mansion super besar dan yang tinggal hanya satu orang saja yaitu pewaris tunggal keluarga Sanjaya.
Mansion besar dan mewah ini bernama RedRose, walaupun selama ini tidak ada warna merah yang dilihat Bella selama ia bekerja disini-Kecuali bunga dan bahan masakan- selain itu tidak ada. Karena itu Bella sedikit heran.
Tampilan luar mansion ini adalah putih dan didalamnya adalah Coklat kayu, abu-abu,putih dan hitam. Mansion ini dipenuhi ruangan-ruangan besar dan perabot mahal.
Dilantai satu terdapata kolam renang outdoor dan indoor plus jacuzzi. Juga terdapat bar mini, tempat gym. Jangan lupakan ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur yang semuanya serba luas dan mewah. Di samping ruang kelurga juga terdapat kolam ikan dengan banyak ikan didalamnya.
Sedang untuk lantai dua, lantai itu khusus untuk Tuan rumah. Di atas terdapat ruang untuk melukis,ruang musik, home theater,ruang penuh miniatur dan robot-robot yang berharga milyaran rupiah. Dan yang paling membuat ia terkejut adalah, terdapat ruangan penuh permainan yang hanya bisa ia jumpai di timezone.
Tapi hal yang paling ia sukai adalah, terdapat perpustakaan yang terdapat di sayap timur mansion ini. Terdiri dari bangunan sendiri dan tidak terlalu jauh dari bangunan utama.
Sejak kecil, Bella sangat menyukai membaca buku. Dan saat mengetahui disini memiliki perpustakaan seluas ini dan sebesar ini,bukan main senang hatinya. Apalagi banyak buku-buku dari pengarang asli terdapat di perpustakaan ini.
Tadi pagi ia kembali mengunjungi tempat itu guna mengantar buku-buku kiriman dan salah satu antaranya adalah buku dari pengarang favoritnya.
Mungkin nanti ia akan meminjam buku itu.
Bella sedang meminum air di kulkas saat ponselnya berbunyi. Dan itu kakeknya. Bella lalu tersenyum sambil mengangkat panggilan itu.
"Hallo kakek. Apa kabar?"
"Hallo Bella. Kakek baik disini. Bagaimana pekerjaanmu?"
"Baik. Hanya disini cukup sepi." Bukan hanya cukup tapi sangat sangat sepi.
"Pekerja disini hanya aku?"
"Iya."
Lalu hening. Bella hendak menanyakan sesuatu pada kakeknya tapi bingung mulai dari mana.
"Kenapa menelponku?"
"Hanya ingin tahu kabarmu dan menanyakan apakah kau melakukakn hal aneh disana."
"Tentu saja tidak kakek. Cucumu ini menjadi anak baik disini."
"Aku percaya padamu. Ingat pesan kakek, jika kau melihatnya kau harus cepat lari. Jangan biarkan dia melihatmu. Kalau kau melihatnya dan dia melihatmu segera hubungi nomor yang kakek kasih. Dan satu lagi. Sehabis mengantar makan malam kembali ke paviliun dan jangan ke mansion utama sampai pagi." Ini......ini yang selama ini selalu membingungkan Bella. Apa maksud dari kakeknya. Kenapa harus lari dan dari siapa harus lari.
"Siapa kek.....siapa yang ada di mansion ini? Siapa yang tinggal. Kenapa....kakek membawaku kesini bukan ke StoneRiver?"
Kakeknya hanya terdiam diujung sana. Jengah dengan kakeknya yang tidak pernah menjawab pertanyaannya ia kembali mendesak.
"Kakek!"
"Kau tahu siapa dia. Yang perlu kau lakukn adalah menghindar. Kita akan bicara lagi saat kau berkunjung nanti."
Lalu panggilan diputuskan. Ia benci ini, pembicaraannya dengan kakeknya tidak pernah berujung. Dan kakeknya selalu memaksakan kehendakknya sendiri. Egois itu yang ia katakan untuk kakeknya.
Apa kakeknya tidak takut kalau yang tinggal disini bukanlah putra semata wayang keluargsea Sanjaya?
Atau kalau benar itu dia, bagaimana jika dia adalah makhluk jadi-jadian? Atau monster.
Bukankah monster selalu berkeliaran malam hari dan tidak pernah muncul dihadapan banyak orang.
Bella kembali meminum air dinhin dengan cepat, mendinginkan kepalanya yang panas sedari tadi.
🌹🌹
Makan siang kali ini berbeda, hal itu karena Tuan Aneh itu--Bella sengaja merubah nama dari Tuan Misterius ke Tuan Aneh-- tidak memerintahkannya untuk menyiapkan makan siang seperti biasa.
Bella terdiam sesaat, lalu mulai mengeluarkan bahan makanan dari kulkas. Ia akan memasak makanan untuk dirinya sendiri.
Jujur saja siapa yang tidak lapar setelah membersihkan mansion ini seorang diri?
Walau semua kebutuhan Bella terdapat di paviliun, namun kakinya terlalu cape hanya untuk berjalan saja. Jadi lebih hemat dan mudah adalah masak dan makan disini. Lagipula disini kulkasnya dua dan semuanya penuh.
Agar lebih hemat waktu dan tenaga, Bella membuat nasi goreng. Setelah jadi, dibawanya masakannya itu ke meja makan dan makan disana.
Karena terlalu lapar, Bella bahkan membuat sanpai dua porsi dan memakannya sampai habis.
Selama makan, ia memainkan ponselnya. Membuka akun sosial media miliknya dan mengchat teman atau membalas chat teman-temannya.
Selama berada di RedRose, Bella dilarang untuk memfoto sesuatu, atau memberitahu temannya kalau dia disini.
Benar-benar tidak menyenangkan berada disini.
🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast?
RomanceKebebasan yang diimpikan apakah bisa diraih? Segala tantangan yang dihadapai oleh keduanya,mengajari arti dari kebersamaan. Ini hanya kisah sederhana. Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari belenggu yang terus mengurung.