Tiga hari telah berlalu setelah kejadian itu. Alex terlihat agak lebih baik dari pada sebelumnya,lebih terbuka dan banyak bicara pada Belle. Yah,hanya pada gadis itu. Terapi masih berjalan dengan Belle-lah yang menjadi terapisnya.
Gadis itu yang mengajukan dirinya sendiri untuk menjadi terapis. Hal tersebut pun disetujui oleh Ian. Katanya ada sesuatu didiri Belle yang bisa membuat Alex tak takut dan nyaman berada didekatnya.
Gadis itu tak ambil pusing aatau penasaran apa yang membuat Alex bisa nyaman padanya. Karena menurutnya itu sudah cukup dengan Alex yang nyaman dengannya dan lebih baik lagi jika pria itu cepat sembuh agar ia bisa bebas.
Bebas mengejar mimpinya menjadi penulis.
Asal tahu saja, terkurung dalam satu tempat, terus menerus dan setiap hari, itu bukan gayanya. Ia tidak suka terkurung walau apa yang ia lakukan sekarang adalah demi kakeknya.
Jiwa penulisnya memberontak dan ingin dibebaskan. Ia ingin bepergian untuk mencari inspirasi, mengunjungi satu tempat dan tempat lainnya dan menetap disana. Membayangkannya saja terasa menyenangkan.
Namun ia belum bisa melakukannnya, untuk sekarang.
Belle berjalan kearah taman dimana Alex berada. Disana pria itu sedang duduk membaca buku dikursi taman. Dengan kaos turtle neck berwarna hijau pucat juga celana kain hitam dipadu dengan sandal rumahnya.
Belle berpikir, jika Alex tidak mengidap penyakit aneh seperti itu mungkin saja pria itu akan menjadi model yang paling terkenal. Tampan dan mempesona, apalagi dengan posenya sekarang ia terlihat seperti model pria Hot yang digilai oleh banyak wanita.
Belle menilai penampilannya sendiri. Simple dengan kaos longgar biru muda dan celana jeans putih. Argghh benar-benar sederhana.
Kau membaca apa? pria itu terkejut saat mendengar suara Belle. Ia tak menyadari kehadiran Belle yang sekarang berdiri didepannya sambil tersenyum kecil. Gadis itu selalu terlihat menawan.
Hanya buku tentang politik. Ujarnya pelan sambil menutup buku itu.
Hmmmm, kau juga membaca buku seperti itu?
Eh?
Belle bergerak kearah kursi taman dan duduk disebelah Alex. Spontan Alex bergeser menjauhi Belle dan menunduk.
Aku selalu memperhatikan buku-buku diperpustakaan atau yang kau beli sebagain besar adalah buku tentang bisnis atau novel. Aku hanya tidak menyangka kau juga ada buku tentang politik.
Hanya iseng.
Wah itu bacaan isengmu? Lalu bagaimana dengan bacaan seriusmu?
Belle terus berbicara dan bertanya pada Alex. Gadis itu benar-benar menerapkan membangun hubungan dan kepercayaan dari sebuah percakapn ringan yang di beritahu dokter Ian.
Hmmm aku hanya membaca novel untuk mengisi waktu, bisnis untuk belajar dan jika aku bosan atau sedang malas maka aku akan membaca buku yang lain. Alex terlihat mulia nyaman dengan percakap ini. Dan itu menimbulkan senyum kecil dibibir Belle.
Jadi tidak selamanya aku membaca Buku seperti ini saat iseng. Aku hanya ingin membacanya saja. Lanjut Alex sambil terseyum yang akhirnya menular ke Belle
Aku lebih suka membaca novel cinta.
Alex mengangkat satu alisnya dan menatap Belle yang memandang lurus kedepan.
Love is heavy and light, bright and dark, hot and cold, sick and healthy, asleep and awake, ..
its everything except what it is. Belle menatap Alex dengan tatapan tidak percaya. Kau tahu kalimat itu?"
Alex hanya mengangkat bahu dan mulai membaca bukunya lagi. Kau tahu,Shakespeare adalah favoritku. Alex hanya tersenyum kecil mendengar ucapan Belle.
Entah kenapa aku tidak kaget.
Belle memiringkan kepalanya menatap Alex. Pria itu tersenyum. Tapi aku kagum. Kebanyakan hanya tahu kisah dan namanya mereka. Namun kau sampai mengingat kata-kata dari pengarangnya, menurutku itu keren.
Belle hanya tersenyum simpul mendengar pujian itu. Kau juga. Kau bisa tahu kalimat itu. jadi kau pasti sering membacanya. Alex hanya mengangguk menjawab Belle. Ia merasa sangat senang melihat wajah penuh semangat gadis itu. Belle terlihat lebih cantik dan manis dengan pipi meronanya.
Satu hal yang baru disadari Alex,bahwa jika Belle bersemangat pipinya akan merona dan ia tidak suka itu. Memikirkan bahwa pasti sudah banyak pria yang melihat pipi merona gadis itu membuatnya kesal.
Aku tidak suka itu.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Beauty And The Beast?
RomanceKebebasan yang diimpikan apakah bisa diraih? Segala tantangan yang dihadapai oleh keduanya,mengajari arti dari kebersamaan. Ini hanya kisah sederhana. Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari belenggu yang terus mengurung.