<08: See Through>
Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan haI-hal yang berbau Korea. Ini merupaka SEMI FF(nama sengaja diplesetkan dan diganti. karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).
-Rated 17+
HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-
____________________________
"Jadi kalian belum saling kenal?" Ucap Ny.Hara kepada Rosie, gadis itu kian menunduk setelah dirinya dipersilahkan duduk dihadapan pria yang baru saja memperkenalkan namanya itu.
Tidak ada yang menjawab, keduanya enggan berbicara. Junkie yang memilih fokus melahap makanannya sedangkan Rosie sama sekali tidak menyentuh makanannya. Keduanya tidak ingin memulai apapun, awalnya Junkie kaget saat nama Rosie terucap dari mulut Alise saat pertama kali dirinya masuk kedalam ruangan namun dirinya mencoba berfikir positif hingga akhirnya dia melihat Rosie masuk kedalam ruangan ini membuat Junkie dengan buru-buru menutupi wajahnya dengan koran, masih ada rasa menyesal dibenaknya. Sedangkan Rosie bergelut dengan pikirannya, bagaimana bisa ayahnya menjalin kerja sama dengan perusahaan Jeon corp. sedangkan perusahaan Choi lebih memberikan banyak keuntungan pada ayahnya dan Junkie, apakah pria itu tahu apa yang terjadi saat ini?
"Hmmm..." Dehem tuan Park yang membuat semua diruangan menjadi canggung.
"Aku tidak bisa basa-basi lagi, 45% investasi yang telah Jeon corp lakukan untuk perusahaan kami sangat membantu kami mengalahkan beberapa tander dari perusahaan lain. Karena itu kami sangat berterima kasih dan mengharapkan persetujuan kedua pihak."
Entah mengapa mendengarnya Rosie semakin tak terarah, dirinya takut sekaligus gugup mendengar penjelasan ayahnya.
"Tentu saja kami akan mempersetujuinya, kami bahkan telah membahas ini sejak pertemuan kita bulan lalu. Kami tahu ini akan sulit untuk kedua anak kita, namun inilah yang seharuskan kita lakukan. Kami juga membutuhkan ahli waris yang akan merekatkan hubungan kita." Ucap tuan Jeon. Tidak ada yang berkomentar.
Mereka menjelaskan semuanya begitu inti, dari hal yang menjadi tujuan pokok mereka, problem, jalan keluar,persetujuan, persiapan hingga hasil akhir yang akan dituju,
Pernikahan.
Salah satu dari aku dan Alise akan dipilih, dan itulah yang akan diucapkan ayah kini.
" Jadi kami memutuskan bahwa Jeon Junkie akan menikahi putri kami," Jeda ayah yang memandang kearah aku dan Alise bergantian.
Kami berdua cukup kaget saat tahu bahwa Junkielah yang akan menjadi mempelai prianya, ini bukanlah hal baik untukku. Hingga akhirnya ayah memperjelas ucapannya dan membuat seisi ruangan terlonjak kaget.
" Kau akan menikahi,
Anak kami, Park...
Alise."
-
"Chae-ah, kau sedang apa dikamarku? kembalilah kehotel tempatmu." Ucap Alise dengan wajah cemberutnya. Bagaimana tidak, adiknya itu sama sekali tidak berperasaan dengannya dan seenaknya saja menguasai ranjang kamar diberikan untuknya. Adiknya bahkan tidak mengganti pakaian ataupun sekedar membersihkan diri dari paparan udara luar.
"Kebiasaan." Ucap Alise saat tahu Rosie telah tertidur sedari tadi. Atau lebih tepatnya sedang berpura-pura tertidur?
Alise yang telah membersihkan dirinya dan memakai piyama rapi segera keluar dari kamar yang seharusnya menjadi miliknya itu, Alise tahu alasan Rosie yang tentu saja sedang menghindari anak tuan Jeon. Alisepun belum menerima kenyataan bahwa dirinyalah yang akan dijodohkan dengan Junkie, tidak aneh sih...
Hanya saja Alise tidak terbiasa dengan kehidupan seorang idol dan baginya Rosie lebih cocok bersanding dengan Junkie dibanding dengan dirinya. Setidaknya Rosie bisa menjalin hubungan diam-diam seperti idol dengan idol pada umumnya.
"Mau kemana, Noona?" Tanya Junkie yang tak sengaja melihat Alise keluar dari kamarnya, tidak...
lebih tepatnya ini adalah kamar milik Junkie dan seluruh properti yang ada dibangunan apartement ini adalah miliknya, keluarga Jeon tidak memperbolehkan keluarga kami menginap dihotel dan menyuruh menempati apartement ini bersama mereka. Jadi cukup wajar aku yang bernotabene sebagai calon istrinya tidur dikamarnya.
"Aku ingin tidur dengan mommy dan daddy saja, kau sendiri darimana?" tanya Alise yang tak melepaskan senyumnya sedikitpun. Junkie yang melihatnyapun membalasnya dengan senyuman khas Junkie yang menggemaskan.
"Aku dari dapur, sedari tadi aku haus. Baru saja tadi aku ingin meminta ijin masuk kedalam kamar." Ucap Junkie yang dibalas anggukan oleh Alise.
"Silahkan saja, Rosie ada didalam. Aku tidak bisa tidur dengannya, dia menguasai seluruh ranjang milikmu." Lanjut Alise yang membuat keduanya terkekeh kecil.
Junkie menggunjingkan senyum tak berarti menghindari tatapan Alise, Junkie akui kakak Rosie sangat cantik dan pintar terlihat dari gaya bahasanya yang sangat sopan. Hanya saja, rasanya Junkie belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya akan menikah dengan Alise.
"Jadi kita benaran akan menikah?" Gumam Junkie yang masih terdengar dipendengaran Alise.
"Aku rasa begitu, kau tahu, kukira kau akan dijodohkan dengan Rosie karena bagiku kalian pasti akan lebih mengerti bagaimana caranya menjalani hubungan layaknya seorang idol."
Rosie? Hampir saja Junkie melupakannya, wanita itu pasti masih marah padanya.
"Aku kekamar sana duluyah Jun-ssi, ingatkan pada Rosie untuk mengganti pakaiannya. Jangan malu padanya, dia orangnya sedikit uhmm..." gumam Alise dengan sedikit khawatir, Junkiepun mengangguk dan melewati Alise yang juga berjalan kearah sebaliknya tepat kamar tamu yang diisi ayah dan ibu Alise.
Junkie yang sudah berada didepan kamarnya dan perlahan membuka kenop pintu tersebut, tidak ada yang aneh kamarnya terlihat rapi seperti pertama kali dirinya kesini. Wajar saja, apartement di Las Vegas ini baru saja dibelinya beberapa bulan lalu sebelum dirinya akan Tour disini. Walaupun dengan harga yang terbilang sangat fantastis namun Junkie bersyukur atas kerja kerasnya yang memuaikan hasil.
"Tunggu, dimana Rosie?" Ucap Junkie tersadar ketika melihat kasurnya yang sangat rapi dan tidak ada siapapun disana.
Junkie melihat keseliling ruangan hingga kekamar mandi miliknya yang sama sekali tidak tertutup. Dirinya bingung dengan keberadaan Rosie saat ini, apa Rosie sudah keluar kamarnya saat dirinya dan Alise berbincang didepan, lalu mengapa dirinya tidak melihat Rosie keluar?
Hingga terlintas dipikirannya, Sebuah balkon minimalis yang tertutup tirai putih dihadapannya. Tempat yang paling dia sukai dari semua ruangan yang ada diapartementnya, tempat yang membuatnya tenang dan nyaman dan disaat itu juga suara khas jernih nan apik mendayu masuk kedalam ruangan kamarnya. Suara manis dan lembut disaat yang bersamaan, suara yang membuatnya tersenyum didepan banyak orang, suara yang membuatnya tertarik untuk mengikuti alunannya, suara yang membuatnya jatuh hati pada pandangan pertama.
Suara itu,
"one day we'll meet in the clouds"~
Suara yang sama diakhir tahun 2016 dan tetap sama dikaguminya sampai saat ini.
-To be continued.
Hai semua Pica kembali nih, siapa nih yang masih baper liat Jk posting pakai baju item-item terus dengerin lagu Cloud- Before You Exit? Udah liat Rs sg foto awan? Hiya-hiya baper saia.
See you next part, jangan lupa tinggalkan jejak kalian yah. Kalau sudah sampai 2k pembaca Pica up 3 part sekaligus. Thank You, i Purple U!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in Utopia - [Rosekook]
FanfictionStop it! because of you, I'm in Utopia. DILARANG KERAS PLAGIAT! *** Author : Xachani (cover by @nrannisa_) PERHATIAN : masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan haI-hal yang berbau Korea.