09

550 69 1
                                    

<09: Half Moon>

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan haI-hal yang berbau Korea. Ini merupaka SEMI FF(nama sengaja diplesetkan dan diganti. karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

____________________________

"up in the clouds"~

"some nights i still hear your whispers
and your memories they hang like a picture"~

Tersenyum,

Itulah yang dilakukan Junkie saat kedua nanar matanya melihat Rosie diujung pagar balkon apartementnya, ini adalah pertama kalinya dirinya tersenyum puas tanpa takut akan kamera yang akan menyorotnya.

Dress biru yang sangat tipis dengan rambut yang terurai serta pemandangan yang langsung mengarah kepegunungan dan langit malam yang dipenuhi bintang menambah kesan cantik siapapun yang melihatnya, Junkie akui Rosie dan Alise adalah saudara yang memiliki gen sangat beruntung.

Hingga lamunan Junkie buyar saat suara itu bukanlah mengalun melainkan mengungkapkan tanda tanya.

"Kau melihatnya?"

"Nee?" Bingung Junkie. Rosie memutarkan tubuhnya menghadap Junkie dengan tatapan menginterupsi.

"Kau tidak tahu malu ya masuk kekamar orang sembarangan?" Junkie menyeringit mendengarnya. Kamar orang? bukankah kamar ini miliknya?

"Tung-..." Belum sempat Junkie menyela Rosie lebih dulu memotongnya. "Aku lupa ini apartementmu dan ini kamarmu, aku akan pergi." Ucap Rosie berjalan melewati Junkie dan membungkuk dihadapannya layaknya tradisi Sunbae dan Hoobae.

Deg...

Sebuah tangan mengenggam pergelangan tangan Rosie, dirinya tahu Junkielah yang melakukannya hanya saja...

"Aku ingin berbicara denganmu."

"Junkie lepaskan tanganmu!" Bentak Rosie yang membuat Junkie memegang kedua bahu Rosie dan memutarkan tubuh gadis itu kearahnya hingga kedua mata mereka bertemu.

"Kau kenapa?" Ucap Junkie saat kedua tangannya ikut bergetar mengikuti tubuh Rosie, entah wanita dihadapannya ini gugup atau sedang menahan amarah.

"Bukan urusanmu." Ucap Rosie menepis kedua tangan Junkie dan berjalan kembali masuk kedalam kamar.

"Bukankah aku yang harus bertanya padamu, kau melihatnya kan(?)!!!" Bentak Junkie lebih keras yang entah didengar oleh keluarganya atau tidak, padahal ini bukan lagi tengah malam sedangkan matahari akan muncul sebentar lagi dan keduanya belum tidur sama sekali.

Rosie berhenti melangkah, tubuhnya semakin bergetar mendengar bentakan Junkie. Air mata Rosie siap terjun dipipinya, bukan hal aneh untuk Rosie namun kali ini rasa itu timbul tidak seperti biasanya.

"Kau membenciku kan? Maka hapus ingatanmu tentang diriku saat itu." Lanjut Junkie yang menurunkan nada bicaranya. "Aku akan menikah dengan kakamu, jadi jangan buat aku membencimu juga."

"A- Aaku ingin memakai kamar mandimu sebentar." Ucap Rosie dengan terbata-bata dan pergi masuk kedalam kamar mandi ruangan itu, Junkiepun mengangguk dan menurunkan pandangannya. Mengapa keadaannya jadi sangat aneh sekarang?

Junkie menyandarkan diri keheadboard ranjang king size miliknya, menenangkan dirinya. Matanya yang kelelahan, tubuhnya yang sudah tidak seperti remaja lagi dan penyakitnya yang tidak kunjung sembuh membuatnya kecewa. Lamunannya tentang kejadian 8 tahun silam kembali menerpanya, senyum para member trainee yang berjuang untuk mencapai debut bersama, tangisan menyerah satu- persatu menghapuskan jejaknya.

I'm in Utopia - [Rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang