10

616 87 17
                                    

<10: I Know.>

Masih banyak kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan haI-hal yang berbau Korea. Ini merupaka SEMI FF(nama sengaja diplesetkan dan diganti. karakter tidak bisa disamakan dengan REAL-LIFE).

-Rated 17+

HARDWORDS, dimohon kebijakannya dalam memilih konten bacaan yang sesuai dengan usia. Gomawo-

____________________________

Junkie menggeliat didalam tidurnya, kedua matanya terbuka satu persatu. Hal yang pertama dilihatnya adalah sebuah tangan yang menyentuh pipinya, tangan yang lembut dan hangat. Perlahan dirinya bangkit dan mengusap keningnya yang masih terasa pusing. Senyum cerah terpancar diwajahnya dikala dia menatap sendu wajah pemilik tangan itu.

Jeon Ji Hyun, ibunya tertidur disampingnya dengan raut wajah yang mencemaskannya. Junkie yang tidak enak hati membangunkan ibunya pun perlahan menurunkan diri dari ranjang, bergegas untuk mandi dan memakai baju tidak lupa memakai lipbam tanpa membangunkan ibunya yang tertidur. Setelah selesai dengan dirinya, Junkie berinisiatif untuk turun dan menyapa yang lain setidaknya meredakan kekhawatiran keluarga serta Alise yang merupakan calon istrinya.

Junkie siap untuk jujur kepada keluarga tuan Park dan menerima keputusan apapun yang terjadi jika Alise tidak menerima perjodohan ini, jujur saja Junkie sama sekali belum mengenal Alise begitupun keluarganya jadi tidak masalah jika perjodohan ini dibatalkan.

"Setidaknya mereka akan menjaga rahasia ini."gumam Junkie sambil menuruni tangga apartementnya, dirinya sedikit bingung saat tidak ada sama sekali orang diruangan tengah.

"Apa mereka kelelahan hingga tidur jam 10 pagi?" Tanya Junkie pada dirinya sendiri dan mendudukkan diri disofa megah yang terletak diruang keluarga.

"No, only you are exhausted and not honest with us." Ucap seseorang yang baru saja keluar dari dapur, Junkie yang mendengarnya pun langsung menatap balik sumber suara itu. Pria itu cukup kaget saat melihat wanita itu mendekat dengan memakai celemek abu-abu dan kaos hitam polos selutut. Mata Junkie tidak berkedip bahkan sampai tidak menyadari wanita itu telah berada dihadapannya dan menaruh nampan berisi makanan dimeja.

"Aku memang cantik, terima kasih." Ucap Rosie yang langsung duduk disofa lain yang membuat keduanya saling berhadapan, Junkiepun sadar dan segera memalingkan wajahnya.

"Ehhhmm..." Dehem Rosie mencairkan suasana.

"Dimana yang lain?" Hanya itu kalimat yang terlontar dari bibir Junkie, membuat Rosie semakin yakin Junkie memiliki gengsi yang cukup tinggi.

"Pergi." Sahut Rosie simple.

"Ke?"

"Daddymu kembali ke Korea, Kakakmu ada pertemuan di Jepang, Daddyku dan Mommyku kembali ke Aussie dan Alise kakaku ada keperluan kerja tadi pagi." Jelas Rosie kembali menatap wajah Junkie.

"Aku akan menjaga Rahasiamu, i'm promise." Lanjutnya yang membuat Junkie menghadap kearahnya dengan smirk disisi bibirnya.

"Jadi semua orang disini sudah tahu?"

Rosie menggeleng, "hanya keluargamu, Daddy dan Mommyku tahu tapi mereka tidak tahu penyakit apa yang kau miliki dan kakaku bahkan tidak tahu kau pingsan."

Untunglah, hanya itu yang ada dihati Junkie sekarang.

"Tapi kalau aku jadi Alise dan tahu, kau akan kurawat total." Lanjut Rosie yang membuat Junkie menyeringit heran.

"Apa yang kau tahu sekarang?" tanya Junkie yang membuat Rosie tersenyum puas.

"Makan dulu sarapanmu baru aku akan kasih tahu."

"Ibuku yang memberitahu padamu?" Rosie dengan cepat mengelaknya.

"Lalu?"

"Silahkan dimakan dulu sarapanmu, Sir. Rasanya tidak akan enak saat sudah dingin." Junkie menatap Rosie tajam, sedangkan wanita dihadapannya hanya bersenandung ria melirik kearah lain.

"Kau sudah sarapan?" Tanya Junkie sambil memakan sarapan yang dibuat Rosie. Rosie hanya mengangguk dan menunggu Junkie menyelesaikan makannya, tidak ada percakapan lagi diantara mereka dan akhirnya Rosie mulai membuka suara.

"Sejak kapan kau terkena PPOK?" tanya Rosie saat Junkie ingin membawa piringnya kewastafel namun tertunda mendengar ucapan wanita itu.

"Jadi kau tahu darimana?"

Rosie tersenyum kecut. "Jika tidak debut jadi idol aku pasti sudah jadi dokter ternama sama seperti kakaku, jadi jangan meremehkan aku." Jelas Rosie dengan wajah keselnya, yang membuat Junkie terkekeh melihat sikap asli Rosie.

"Apa yang lucu? Aku serius Junkie. Jadi sejak kapan?" Ucap Rosie dengan serius kali ini dia memperhatikan Junkie dengan tatapan yang sangat mengintrogasi. Sebaliknya Junkie malah melempar senyuman kearah Rosie.

"Rosie," Panggil junkie yang dibalas anggukan oleh Rosie







































"Gimana kalau perjodohan ini diubah,"

"Maksudmu?" Tanya Rosie datar.





























"Iya dibatalkan,"

"Kau gila yah(?)!!! Daddy Mommy bisa kecewa." teriak Rosie.



























"Kan kamu yang jadi calonku." Kata Junkie disambut dengan senyuman lebar yang memperlihatkan gigi kelinci miliknya.

Deg.

-To be continued-

Nah lo Jk maunya sama Rosie nih, Rosie mau kaga?

Sisa 1 part yah? Tapi belum ku perbaiki :').
Besok boleh? Boleh ya boleh. 😅
Maafkan diriku, because aku juga lagi ngerjain banyak tugas. Belum buat laporan, naskah novel sudah mau jatuh tempo belum lagi perbaiki cover dsb. Mian semua, sehari lagi yah❤
Gomawo.



I'm in Utopia - [Rosekook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang