diawasi

38 9 0
                                    

  Fajar baru saja beres membersihkan diri dan segera berjalan menuju kamar tidurnya. Ia membuka daun pintu kamar perlahan, keadaan kamar begitu sepi. Nampaknya kedua orangtuanya sedang mengobrol di teras rumah dengan neneknya. Ya, kini dirinya sedang berada di rumah nenek-kakeknya, bisa dibilang ia sedang mudik dan menginap di kampung halamannya.

  Ia bukan tidak suka dengan sepi, namun saat dirinya masuk ke dalam kamar, hawanya sedikit aneh. Seperti ada yang mengawasinya. Entahlah, mungkin itu hanya perasaannya saja. Ia mengedikkan bahunya berusaha tak peduli, kemudian membuka lemari bajunya.

  "Lho, baju yang hitam itu mana ya?" tanyanya berbicara sendiri. Ia pun kembali menutup lemari baju ketika tak menemukan benda yang ia cari, dan meliarkan pandangannya, mencari-cari keberadaan baju hitamnya itu.

  "Nah, itu dia!" serunya seraya menunjuk ke arah kasur dekat jendela. Ia segera berjalan mendekati kasur dan mengambilnya. Namun, saat ia hendak beranjak kembali dari kasur, tiba-tiba saja ia terdiam. Matanya terkunci ke arah halaman belakang rumah yang kebetulan sebuah kebun. Ia memicingkan matanya tatkala melihat seseorang sedang berdiri di balik salah satu pohon. Nampak sedang mengawasi Fajar dari balik pohon.

  "Siapa sih itu?" tanyanya kembali berbicara sendiri. Sosok tersebut tak bergerak sama sekali dari tempatnya. Hanya diam, menatap kosong ke arah Fajar yang kebingungan.

  "Fajar! Ayo cepet makan!"

  Fajar sontak mengrejap dan menoleh ke arah belakang. "Iya, Mah, bentar!" jawabnya.

  Setelah itu, ia pun kembali menoleh ke arah halaman belakang tersebut dan alangkah terkejutnya, sosok tersebut sudah berada di pohon yang agak dekat dengan posisinya sekarang. Menatap ke arahnya dengan senyuman mengerikan dan Wajah yang hancur lebur tak berbentuk.

 

Aneh [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang