Mikha,gadis itu tengah mengerjapkan matanya berulang ulang kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya,semburat matahari pagi memaksa masuk ke fentilasi kamar.
"mikhaa,,, mau sampai kapan kau akan tertidur? "suara bibi Carlot terdengar beserta aroma nasi goreng yang dimasaknya.Mikha menurunkan kaki jenjangnya dari ranjang tidur,dinginnya lantai marmer tak seberapa dari pada udara pagi ini yang menusuk ke tulang.
"pagi bibi."seru mikha yang hanya berlalu melewati bibinya menuju refrigerator mengambil susu dingin dan meneguknya,pikirannya yang kalut akibat 2 bulan lalu setelah umurnya menginjak 17 tahun, segala kepribadiannya berubah,orang mengira mikha mempunyai kepribadian ganda,atau bahkan gadis halu.
"au,, uhuk,, uhuk,,, bibi apa yang ku lakukan?kenapa kau memukulku dan sampai tersedak seperti ini. "bantah mikha,ia masih saja terbatuk batuk."Dasar gadis pemalas, bukannya kekamar mandi terlebih dahulu kau malah minum susu tanpa menggosok gigimu ,,pria mana yang akan tertarik padamu, jika kau seperti ini."celoteh bibi carlot tak habis habisnya,mikha hanya bisa diam menghela nafas, melihat betapa cerewetnya,ralat maksudnya perhatian bibi yang telah membesarkannya selama ini.
💕💕💕💕💕
Mikha kini telah siap dengan seragam sekolahnya,rambut Coklat lurusnya diurai sepunggung, serta iris matanya terlihat aneh membuatnya harus memakai soflen coklat almond senada dengan iris mata yang asli disebelah kanan, Mikha menyantap nasi goreng buatan bi carlot dalam diam,dia terus saja memikirkan kenapa ada orang yang telah mengusik hidupnya saat ini, bukan hanya mimpi biasa yang terus datang lagi dan lagi,mimpi itu seperti mempunyai alur yang tidak dimengerti mikha apalagi untuk diceritakan pada orang awam lain yang tidak mengalaminya, bahkan mungkin terdengar konyol ataupun aneh.
Mikha terus saja berjalan dengan pikiran kosong,sampai sampai ia tidak mendengar suara seseorang yang tengah memanggilnya,
"mikha,,mikhaa",seru Asya yang tengah berlari tertatih tatih disepanjang koridor sekolah yang masih sepi, dengan nafas yang memburu Asya masih memaksakan untuk bicara,seperti ada hal penting yang harus disampaikannya sekarang juga.
"mikha,, apa apakah lo tau hari ini kita kedatangan guru baru,"ujar Asya kegirangan, seakan akan mendapatkan hadiah yang begitu besar."trus,,?"hanya jawaban singkat yang dilontarkan mikha tanpa melirik Asya yang terus berceloteh ia terus berjalan menaiki tangga demi tangga yang menghubungkan kelasnya.
"Dasar manekin hidup,, bisa gak sih lo ituh respect dikit pas gue lagi cerita, gue kemaren nguping dikantor guru katanya sih ada guru baru yang akan menggantikan almarhumnya Pak Dito gitu,dan gue denger juga sih ibuk ibuk PL bilang seeh guru baru itu ganteng trus muda lagi,pasti pelajaran sastra lebih menyenangkan sekarang dibanding dahulu,, duh gue udah gak sabar ngeliatnya secara lansung."seru asya dengan wajah yang terberit kebahagian yang haqiqi.
"ouh,,gue masih heran deh, dengan kematiannya Pak Dito secara itu kan gak wajar banget."mikha kini malah tertarik membicarakan Pak Dito dari pada guru baru yang belum jelas wujudnya itu.
"lah,,lo lebih suka sama bapak bapak ya?dibading abang abang ganteng? Ujar Asya yang malah sengaja menyindir mikha,,tak sadar kini mereka telah berada dikelas yang berada dilantai dua, keduanya masih tetap bercerita.
"eeh curut,,gue bukannya suka bapak bapak,,taik,, tau ah,, ribet ngomong sama lo."timpal mikha yang tengah sibuk merapikan buku buku dilokernya yang semulanya berantakan.
Anehnya semenjak dua bulan terkhir ini,lebih tepatnya diumurnya 17 tahun mikha selalu mendapatkan bunga krisan,bahkan bunga sedap malam dilokernya,
Entahlah siapa yang mengirim semua itu,dirumah bahkan disekolah pun membuatnya terusik,mikha selalu tertutup dengan segala keadaan yang menimpanya akhir akhir ini,menunggu solusi yang kemungkinan semua kejanggalan ini akan segera berakhir.Sebelumnya mikha ingin memberitahu Asya bahkan bibi carlot tentang semua yang dialaminya,mengingat Asya adalah gadis yang tipikal cerewet dan bibi yang tidak akan percaya dan paham akan hal yang diluar nalar.
Mikha berfikir apakah perbedaan warna iris matanya berpengaruh pada kehidupannya,berkali kali Mikha bertanya pada bi carlot bagaimana ibu ataupun ayahnya, namun segala pertanyaan yang menyangkut masa lalu selalu ditepis oleh bibi carlot, seolah olah enggan memberitahu apa yang telah pernah terjadi.
👉Please your comment
and vote 🙏~~NEXT~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated
Fantasy"Datang."siapa yang datang? kata kata itu begitu jelas namun serak entah laki laki atau perempuan yang mengatakannya,suaranya seperti bisikan seperti hanya aku yang mendengarnya disetiap sepertiga malam mimpi itu datang lagi dan lagi memanggil nama...