Tirai jendela kamar Mikha menghempas ke sana kemari terbawa angin bersaman jendela yang terbuka dan tertutup menyajikan bunyi yang menakutkan,diAlaska memang sering terjadi angin kencang,Mikha keluar dari kamar mandi,ia baru saja selesai menyikat giginya,suara hantaman jendela dan hembusan angin masuk,menusuk ke tulang,mengibaskan apa saja yang ringan dan bisa diterbangkan,Mikha beralih menutup jendela,setelah ada sesuatu yang jatuh dekat meja rias miliknya."Siapa disana?"Mikha menghentikan langkah kaki ketika sebuah bayangan terlintas disudut matanya.
"Menjemputmu,jika kau tak datang
maka aku yang datang."suara serak itu suara yang kerap kali didengar mikha didalam mimpi,mengusik jiwa dan ketenangannya."Siapa lo?."Mikha beringsut mundur,kakinya bergetar,stop kontak lampu kamarnya pun tak hidup untuk melihat jelas siapa orang yang semakin mendekatinya kini.
"Berhenti,,,!."tukas mikha,gadis itu setengah berteriak.
"Ikutlah bersamaku."wajah orang itu semakin jelas ketika tepat berada didepan Mikha,tubuhnya tinggi tegap menjulang,mikha mendongakkan wajahnya menatap orang itu rahang yang tegas dan kokoh,hidungnya mancung dengan bibir yang tipis,menampakkan bahwa orang yang berada didepannya saat ini adalah seorang pria.
"Aaaaa,,,Mikha tersentak ketika pria itu menggenggam erat tangan dan membawanya pergi,gadis itu menepuk nepuk wajahnya berulang kali berharap ini adalah mimpi yang panjang.
Sayangnya tidak,semua ini nyata!
Takdir menghampirinya,mikha tidak tau kenapa sekarang dia berada ditengah hutan Alaska ini,pria tadi membawanya secepat kilat,semacam teleportasi."Dimana?ini bukan_"Mikha mengernyit bingung ketika ia bisa berada dikastil mewah ditengah hutan,ia berbalik ingin kembali pulang segera merebahkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya.terbangun dipagi hari lalu sekolah berjumpa dan bercanda bersama Asya.
"Kau mau kemana?"
Mikha berbalik mendapati pria tadi yang membawanya hingga ke kastil ,namun wajahnya tampak jelas,tampan sayangnya bukan itu yang dipikirkan mikha saat ini,ia khawatir dia akan diperjual beli kan ditempat asing ini,atau perdagangan perempuan atau pun markas rahasia barang terlarang sebagainya, bermacam pikiran negatif terberit dibenak Mikha.
"Iniii,,bu bukan tempa gue!"mikha berlari kencang,sebuah balok dilayangkan penjaga kastil yang bertubuh besar,membuat mikha jatuh tersungkur tak sadarkan diri.
💕💕💕💕💕
"Selamat pagi."
Mikha membuka matanya,mengerjap menyesuaikan penglihatannya yang kabur."Dimana gue?"mikha berusaha duduk,sprei ranjang ini berwarna abu abu gelap polos tanpa motif,tirai jendelanya juga berwarna keemasan,menandakan bahwa mikha sedang tidak berada di kamarnya.
"Dirumahmu,kau lama sekali tertidur,tidurmu sangat nyenyak seperti bayi."
"Siapa lo?kok gue bisa disini?jangan jangan_"
Mikha menatap waspada melindungi tubuhnya,gadis itu seperti orang bodoh dengan wajah polosnya saat ini."Samuel."pria itu mengulurkan tangannya berharap Mikha menjabat perkenalannya yang terkesan sangat formal.
"Gue mau pulang,gue harus sekolah."
Mikha mengabaikan uluran tangan samuel.dan berdiri bergegas menuju jendela kaca besar dikamar terbilangan sangat luas."Ini,,tidaaaakkkk."Mikha menatap keluar jendela kaca yang menyilaukan karna matahari pagi yang memaksa masuk,hutan rimbun mengelilingi rumah mewah klasik kuno atau bisa disebut kastil.
"Aku menunggumu diluar."
samuel meninggalkan Mikha yang berdiri linglung menghadap luar jendela.Mikha hanya melongos,meratapi takdir atau pun sebuah mimpi,
"Gue harap ini hanya mimpi,
mungkin gue tersesat dan pria itu nolong gue,gue harus bersiap siap,mandi lalu meminta pria itu mengantar gue pulang."celetuk Mikha dengan sendirinya,ia bergegas mencari kamar mandi diruangan luas ini.Tak beberapa lama,Mikha telah selesai ia mendapati pakaian perempuan yang sebaya dengan umurnya di walk in closer kuno namun mewah.Mikha bermaksud meminjam serta pakaina dalamnya.
Gadis itu menuruni beberapa anak tangga yang luas dan jauh,kakinya terasa pegal,Mikha celingak celinguk mencari pemuda tadi.
"Hai,,gadis cantik."sapa seorang wanita paruh baya yang masih muda dan cantik.Mikha terlonjak kaget dibuatnya.
"Maaf,,aku mencari seorang pemuda yang bernama Samuel."ujar Mikha seraya tersenyum kikuk,tatapan wanita paruh baya itu menusuk,seakan menembus jantung Mikha.
"Ouh,,dia putra ku,aku Samantha,mari dia menunggumu."
"Maaf,aku tidak tau."Mikha membungkuk hormat.lalu berjalan beriringan bersama samantha menuju ruang makan.
"Ibu,,aku baru saja ingin menjemputnya."titah samuel yang lansung berdiri ketika samantha dan mikha datang.mempersilahkan menikmati hidangan sarapan pagi yang sudah terhidang dimeja makan.
"Gadis ini sangat cantik,warna matanya membuatku tak henti berkutik ketika melihatnya,tatapanku seolah terkunci apabila iris mata yang berbeda itu beradu dengan manik mataku.kau tak salah membawa gadis ini Sam."suara lembut namun penuh penegasan seperti mematikan lawan bicaranya.
"Apa maksudnya?lo yang bawa gue kesini?."
"Iya"jawaban singkat beserta tatapan singkat yang dilayangkan Samuel pada Mikha.
"Baiklah,ibu mau kekamar terlebih dahulu."Samantha beranjak pergi meninggalkan samuel dan mikha yang baru saja mengalami perang dingin.
"Apa apaan ini,lo menculik gue?haa?."
Mikha berdiri ia mengebrak meja, membentak Samuel yang masih duduk makan dihadapannya.Para pelayan,beringsut mundur,takut pasti akan terjadi sesuatu setelah ini.para pelayan tak berani mengintip pertengkaran antara tuan dan gadis yang dibawanya itu.
"Jelaskan apa tujuan lo menculik gue haa,membawa gue ke hutan gini!."
Samuel meletakkan sendok yang ia pegang sebelumnya,ia menatap Mikha yang sedari tadi membentaknya,seketika Mikha lagi lagi terlonjak kaget,siapa sebenarnya pria ini?,kenapa warna iris matanya hitam legam saat ini?batin mikha.
Mikha masih bergelut dengan pemikirannya hingga ia tak sadar jika Samuel telah berada disampingnya,bersiap membenamkan gigi taring miliknya ke leher jenjang milik Mikha.
"Aaaaaa,,Mikha berteriak,hingga menggema keseluruh penjuru kastil,benda tajam dan runcing menembus kulit mulus lehernya,menghisap kuat darah gadis itu,Mikha terkulai lemas,tubuhnya tak berdaya,padangannya juga kabur,kakinya lemas untuk berdiri,untung saja samuel merengkuh pinggang Mikha hingga ia tak terjatuh kelantai marmer klasik.
Ini nih,,lansung ke ending pas dia ketemu,habis part ini bakal ada part seru selanjutnya memulai kisah dengan dunia barunya gitu,fiks yang tertarik nih sama imajinasi gue lansung baca😉
Jangan lupa,voment ya guys👌~~NEXT~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated
Fantasy"Datang."siapa yang datang? kata kata itu begitu jelas namun serak entah laki laki atau perempuan yang mengatakannya,suaranya seperti bisikan seperti hanya aku yang mendengarnya disetiap sepertiga malam mimpi itu datang lagi dan lagi memanggil nama...