"Terima kasih atas pendaftarannya."
Setelah mengisi formulir dan biaya pendaftaran, aku dan Lizzy pergi memasuki sebuah stadium yang berbentuk mirip Coloseum di Roma pada duniaku sebelum ini, tapi versi seperempat dari ukurannya dan juga stadium ini bentuknya lebih sempurna tanpa kerusakan yang berarti. Tepatnya memasuki lorong khusus parsitipan.
Ngomong-ngomong soal pendaftaran, setiap orang yang ingin berpartisipasi dalam turnamen Horita harus membayar sekiranya 1.000 Geld. Tentu aku dan Lizzy menyanggupinya dengan mudah, namun kami membayar biaya pendaftarannya masing-masing.
Kau tahu, Lizzy bukanlah anak kecil seperti dulu lagi. Ia sudah tidak ingin bergantung pada diriku sehingga tak ingin aku membayar semua kebutuhannya.
Seorang gadis kuat, bertanggung jawab, mandiri, patuh, tidak terlalu egois, selalu mendukung sekaligus mengarahkan ke jalan yang benar, dan juga mampu melindungi dirinya sendiri.Benar sekali, Lizzy Reyhard adalah contoh wanita yang kuidamkan.
"Euclyd, kamu berada di blok mana?"
"Hm? Ah, dari kartunya tadi aku dapat pertandingan di blok A. Lizzy sendiri?"
"Kita beda blok, aku di blok F."
Kebetulan yang sempurna! Terpisahnya blok kami yang jaraknya cukup jauh itu membuat rencana untuk memenuhi perjanjian kami sebelumnya akan lebih mudah. Dengan mengalahkan semua lawan yang akan kami hadapi nanti, hadiah utama akan menjadi milik kami berdua tanpa harus mengorbankan diriku sebagai jodoh putri sang wali kota.
Dari yang kulihat lorong khusus partisipan ini terbagi menjadi delapan lorong dengan arah dan tujuan yang berbeda. Dari ujung kiriku terlihat sebuah lorong yang di atasnya terdapat lambang huruf mirip A sebagai penanda bahwa lorong tersebut adalah lorong khusus partisipan yang berada di blok A, salah satunya adalah aku.
Kami—aku dan Lizzy—berpisah dan berjalan menuju lorong sesuai blok yang kami tempati masing-masing. Aku melangkah masuk ke dalam lorong A, sedangkan Lizzy menuju lorong F. Sebelum berpisah kami saling memberi dukungan agar bisa bertemu di babak final nantinya.
Setelah pergi saling menunjukkan punggung, aku memasuki lorong untuk peserta di blok A.
Di ujung lorong terdapat sebuah ruangan yang di dalamnya terlihat banyak sekali orang-orang yang kelihatannya merupakan partisipan dari turnamen Horita. Mulai dari bocah yang nampak seperti anak kecil berumur 11 tahun sampai seorang kakek tua berambut putih panjang, semuanya adalah peserta turnamen.
Mereka juga hampir semuanya membawa senjata masing-masing, baik itu pedang, tombak, panah, tongkat sihir, buku sihir, dan beberapa lainnya. Namun dapat kulihat juga ada yang tidak membawa senjata sama sekali sepertiku—karena senjataku berada di dalam [Warehouse].
Peserta turnamen dari ras Demi-Human juga berkumpul di sini. Ada yang namanya kelompok Beastman, mereka merupakan ras Demi-Human yang biasanya memiliki beberapa anggota tubuh seperti hewan pada umumnya, misalkan cakar, ekor, telinga, kumis, mata, atau bahkan alat gerak tambahan yang tak wajar pada ras manusia biasa.
Terlihat juga ras hasil dari evolusi Orc di masa lalu, Orcoid. Orc memanglah termasuk ras monster, tapi Orcoid bukan seperti Orc pada ras monster. Orcoid adalah salah satu ras yang merupakan evolusi dari ras monster menjadi lebih berakal budi, lebih berbelas kasih, lebih manusiawi, dan lain sebagainya yang menandakan bahwa mereka juga makhluk hidup beradab.
Penampilan mereka juga tidak terlihat seperti Orc biasa yang badannya besar dan berkulit hitam keunguan, ukuran tubuh mereka lebih besar dari manusia normal dan warna kulitnya lebih cenderung cokelat terang. Karena penampilan ini juga mereka sering disangka ras monster dan menjadi korban akibat kurangnya pengetahuan umum tentang ras-ras di dunia ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Incarnation of Silver Hero [HIATUS]
FantasySeorang agen pembunuh kelas atas, yang dikenal dengan julukan The Death Mist, mati karena terjebak dalam rencana pengkhianatan rekan kerjanya sendiri. Dalam keadaan sekarat, ia benar-benar pasrah akan hidupnya. Kedua kakinya patah, kedua telapak tan...