23. Permintaan

1.5K 140 52
                                    

Hari ini sungguh buruk, kelihatannya turnamen harus ditunda satu hari jika badai ini tak berhenti mengamuk. Kau tahu, saat ini kota Fedalion dan daerah sekitarnya tengah dilanda badai hebat yang bahkan membuat beberapa rumah bobrok terbang.

   "Oi, tendanya terbang! Tendanya terbang!"

   "Cepat bawakan paku dan palu!"

   "Tangkap talinya, bodoh!"

Begitulah suasana di lingkungan sekitarku sekarang. Warga Fedalion dilanda kepanikan ketika badai menerjang kota. Aku sih tenang-tenang saja melihat kepanikan mereka dari balik jendela kamar penginapan Lysom Rose yang telah kutempati lebih dari seminggu ini. Oh, jangan salah sangka, aku sudah membayar biaya tambahannya kepada Randolf sang pemilik penginapan.

Ngomong-ngomong soal badai, bagaimana mayat para pembunuh yang kubunuh kemarin lusa, ya? Apakah tubuh mereka akan larut dan ditiup angin ke beberapa tempat acak? Kuharap tidak, aku tak mau melihat mayat berceceran di mana-mana. Itu menjijikkan.

   "Euclyd, sampai kapan kamu akan tidur?"

   "Sampai badai selesai."

   "Kalau sampai besok lusa tidak selesai?"

   "Aku akan tidur hingga saat itu."

Ya, itu yang akan kulakukan saat ini. Tidak ada salahnya bermalas-malasan sesekali, bukan? Aku sudah bekerja cukup banyak selama ini, jadi wajar jika aku meminta beberapa hari libur. Lagipula langit sedang mendukungku bermalas-malasan, aku takkan menyia-nyiakan kesempatan yang diturunkan oleh para dewa di atas.

Ngomong-ngomong soal dewa, apakah Divine Magic mampu berubah menjadi World Magic? Bukan berarti aku ingin menjadi dewa, aku hanya berandai-andai. Jika saja hal itu benar-benar terjadi apa yang akan kulakukan, ya? Aku tak berniat menguasai dunia sih, itu merepotkan.

   "Euclyd, bangun!"

Di saat aku sedang berandai-andai Spatial Magic-ku naik tingkat menjadi World Magic, Lizzy mengguncangkan tubuhku kuat-kuat. Tapi, tentunya aku tak menanggapinya dan tetap berbaring di atas tempat tidur melihat kayu langit-langit yang ada di atasku.

Beberapa saat setelah itu Lizzy berhenti mengguncang tubuhku yang pastinya aku sangat senang ia mengalah. Aku ini lebih muda dari Lizzy, jadi yang tua harus mengalah.

   "Bangun!!"

Bruuk!

"Uughh!"

Ah, karena tidak bisa membangunkanku hanya dengan guncangan Lizzy melompat dan menindihku tepat di perut. Bukan hanya menindih, tapi sikunya menancap di ulu hatiku! Itu sakit sekali!

Sontak saja aku mendorongnya pergi dari atasku sambil meringis kesakitan.

   "Apa yang kau lakukan? Itu sakit, tahu!"

   "H-habisnya ... Euclyd tidur terus."

   "Tapi tidak perlu kau tindih begitu, kan!?"

Ah sial, wajahnya yang terlihat hampir menangis itu membuat kemarahanku luluh menjadi rasa iba dan kasihan. Kenapa aku bisa semudah ini jatuh kepada trik Lizzy? Sialan.

Aku pun mengangkat punggungku dan duduk di atas kasur menatap Lizzy yang tengah terduduk di atas lantai kayu kamar.

   "Jadi, apa yang ingin kau lakukan di cuaca hujan seperti ini?"

   "I-itu ...."

Lihat? Sebenarnya aku tidak suka dipanggil tanpa alasan, tetapi karena itu Lizzy ... aku tak bisa melawan. Apa hatiku sudah terlalu lekat dengan Lizzy hingga menjadi lunak seperti ini? Mungkin saja begitu, namun aku tak mau membuat kesenjangan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Incarnation of Silver Hero [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang