Sudah seminggu lamanya semenjak turnamen Horita dimulai dan babak penyisihan telah selesai secara keseluruhan. Yah, selama itu pula perjuangan para peserta yang harus setiap hari telah tertuntaskan. Sungguh waktu-waktu yang merepotkan—bahkan bagiku.
Pertandingan penyisihan tidak begitu menyulitkan untukku yang sudah terlatih dan memiliki banyak pengalaman pertarungan. Untuk Lizzy sendiri ia tidak mengalami kesulitan selama pertandingan menghadapi lawan-lawan di bloknya sendiri mengingat aku sendiri yang melatihnya dalam berbagai hal tentang gerakan-gerakan dan ilmu membela diri.
Meskipun Lizzy merupakan seorang jenius dalam bidang sihir dan mempunyai guru veteran yang hebat seperti nek Romilda, aku masih sering mengajarinya banyak hal yang bersangkutan dengan kehidupannya kelak. Selain mengajarkan gerakan-gerakan bela diri dan sejenisnya, aku juga mengajari Lizzy cara memasak, mencuci, menyapu, dan beberapa kegiatan rumah tangga lainnya.
Sewaktu kami pindah ke panti asuhan di Bolicus, Lizzy hampir tidak tahu apapun mengenai kegiatan dasar rumah tangga sehingga aku mengajarinya sampai bisa. Ia memang bekerja di serikat petualang sebagai pelayan cilik, tetapi ia hanya ditugaskan untuk mengantar makanan atau minuman kepada pelanggan. Yah, bagi seorang anak kecil seumurannya pada waktu itu kurasa hal tersebut sangat wajar.
"Perempat final, ya?"
Sambil berjalan di bawah cahaya rembulan, aku mengusap daguku sembari bergumam memikirkan babak perempat final yang akan dimulai dua hari lagi. Kalau tak salah, lawanku adalah seorang pendekar pedang yang mampu menggunakan sihir sekaligus. Dengan kata lain lawanku merupakan salah satu dari sedikit ahli pedang dan sihir.
Dalam babak penyisihan ini aku sudah beberapa kali melawan peserta yang menggunakan sihir, namun jika kuperkirakan rata-rata hanya mampu menguasai sihir sampai tingkat Initial Intermidate Magic.
Setiap tingkatan sihir terdiri dari tiga tahap perkembangan, yaitu Initial, Mesial, dan Peak—pembukaan, pertengahan, dan puncak. Ketiga tahap ini bukanlah ukuran dari suatu kehebatan sebuah sihir, tetapi kuat atau tidaknya kekuatan pada sihir yang dikerahkan oleh pengguna.
Lebih mudahnya tiga tahap perkembangan adalah tahap yang harus dipanjat oleh setiap orang yang menekuni ilmu sihir untuk mengembangkan dirinya di antara tingkatan-tingkatan sihir yang ada. Sampai di sini paham, kan?
Perlu diketahui bahwa saat ini Lizzy sedang dalam masa peralihan dari tingkat Peak Advance Magic ke Initial Extreme Magic. Gadis itu memang masih berada pada fase latihan meningkatkan kekuatan sihirnya, tapi mungkin saja saat ini ia sudah berhasil menembus tingkat Extreme Magic tahap Initial.
Bakat sihirnya itu terlalu mengerikan, bahkan aku sampai merinding dibuatnya. Entah apa yang akan terjadi jika kepribadiannya berubah menjadi tokoh jahat, mungkin saja satu negara bisa ia rampas kalau dirinya berhasil menguasai Magus Magic dan menembus batas potensi bakat sihirnya itu.
Oh benar, kelihatannya aku keluar dari topik lagi.
Lawan yang memiliki kemampuan berpedan dan menggunakan sihir ini bernama Zaqius Argetha. Aku pernah melihat pertandingannya sekali dan jujur saja kemampuannya memang jauh di atas rata-rata peserta penyisihan lainnya.
Teknik pedangnya yang menggunakan pedang besar dua tangan jenis longsword sepanjang dua meter dan setebal 40 sentimeter itu sangat kuat dan tangguh. Meskipun terdapat berat pedang yang luar biasa jika digunakan oleh orang biasa, ia bisa dengan mudahnya mengayunkan pedang raksasa mengerikan tersebut.
Tubuhnya memang besar dan terlihat sangat kekar nan macho, mungkin itu karena latihan yang sudah ia jalani bertahun-tahun. Selain faktor otot tubuhnya yang terlatih, kemungkinan besar ia juga menggunakan sihir yang mampu mengurangi massa benda pada pedangnya atau sihir penguatan pada tangannya sehingga dapat mengayunkannya dengan mudah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Incarnation of Silver Hero [HIATUS]
FantasíaSeorang agen pembunuh kelas atas, yang dikenal dengan julukan The Death Mist, mati karena terjebak dalam rencana pengkhianatan rekan kerjanya sendiri. Dalam keadaan sekarat, ia benar-benar pasrah akan hidupnya. Kedua kakinya patah, kedua telapak tan...