7. Dede' Emesh Ingin Pulang

41.9K 905 23
                                    

Jam pelajaran sekolah sudah usai, Sarah segera merapikan mejanya dan bersiap untuk pulang. Ketika berjalan menuju ke tempat parkir, ia merasa diikuti oleh seseorang. Sarah menoleh dan mendapati si adik ipar yang tampak kuyu.
"Oh hai Juna. Mau nitip apa lagi sama Mbak," selidik Sarah. Semoga saja Juna ingin dibawakan pakaian supaya bisa ia ungsikan lebih lama lagi.
"Aku ingin ikut Mbak Sarah pulang." jawaban Juna membuat Sarah merasa seperti kalah taruhan judi online milyaran. Adik iparnya minta pulang. Misi membuat masnya jatuh cinta terancam gagal total dong. Sarah memutar otaknya. Pokoknya kalau bisa si adik ipar jangan sampai pulang dulu ke rumah.
"Kamu kenapa ingin pulang. Apakah ayah dan ibuku galak." Juna menggeleng. Justru mertua abangnya itu kelewat perhatian sehingga Juna merasa sungkan.
"Kamu nggak bebas." Juna kembali menggeleng. Pak Andrew dan Bu Marinka membebaskan apapun yang ingin dilakukan oleh Juna. Mungkin karena tidak memiliki anak lelaki, pasutri tersebut jadi kelewat memanjakan Juna. Tapi justru itu yang membuat Juna merasa tidak nyaman. Ia mendapatkan banyak kesenangan tapi pikirannya justru terbayang ke abangnya. Dulu saat bang Dewa seumurannya, kakak tirinya itu sudah harus bekerja pontang - panting untuk mencari nafkah karena mama kandung Juna tidak mengijinkan papanya mengirimkan uang tunjangan.
Mungkin karena karma sang mama yang sudah mendzolimi Dewa, akhirnya mama papanya meninggal karena kecelakaan dan harta bendanya habis karena ditipu oleh kerabat papanya dan kemudian membuang Juna yang masih kecil itu begitu saja.
"Aku kangen sama abang," ucap Juna lirih sambil menundukkan kepalanya. Meskipun Dewa galak, kasar, dan sering menyakiti fisiknya tapi Juna tetap saja mengandalkan lelaki itu. Karena Dewa adalah satu - satunya kerabat yang masih ia miliki sampai saat ini.
Sarah tampak berpikir. Iya sih, nggak ada salahnya mengajak adik iparnya untuk pulang. Toh nggak ada Juna pun semalaman ia merana karena suaminya mengungsi ke kamar adiknya. Setidaknya kalau Juna pulang, Dewa kan bisa tidur bersamanya. Lalu.... lalu.... lalu..... sejuta khayalan cabul memenuhi otak Sarah.

*******

Dewa menghentikan sejenak pekerjaannya saat mendengar suara mesin mobil yang berhenti di depan bengkel. Ternyata mobilnya Sarah. Hatinya merasa senang ketika melihat seraut wajah Juna muncul. Padahal selama ini ia selalu sebal dengan Juna yang telah merecoki hidupnya tapi kehadiran adiknya hari ini seolah menyelamatkannya dari marabahaya.
"Assalamualaikum, Suamiku." Sarah memberi salam dan mencium punggung tangan Dewa. Pokoknya mulai hari ini Sarah ingin mengubah semua perilaku serampangan binti absurdnya agar bisa menarik perhatian Dewa.
Mungkin suaminya itu tertarik dengan mbak - mbak yang lembut dan santun. Ewh... padahal Dewa sendiri juga temperamental. Pantas saja pria itu mendapat istri macem Sarah.
"Waalaikumsalam," jawab Dewa sambil terheran - heran. Tapi ia biarkan Sarah mencium tangannya, sebodo amat tangannya berlepotan oli yang penting ia bisa mengkondisikan temperamennya agar si adik nggak kepikiran untuk pergi lagi dari rumah.

Melihat Sarah yang bersikap hormat pada abangnya, Juna tergerak untuk mengikuti perbuatan kakak iparnya. Mungkin abangnya selalu bersikap keras karena Juna sendiri juga tidak menghargai abangnya. Padahal ia hanya numpang dan sudah merepotkan.
Meskipun heran dengan tingkah laku adiknya, Dewa tetap menyambut jabat tangan adiknya. Sarah yang menyaksikan interaksi kedua kakak beradik itu hanya tersenyum.
"Aku masak untuk makan siang dulu ya, Juna bantu mbak Sarah masak yuk." Sarah buru - buru berusaha menjauhkan Juna dari abangnya. Takut Dewa menyakiti Juna lagi.

Juna bergegas mengikuti Sarah untuk naik ke atas ruko. Ketika dua sosok itu menghilang, sebuah mobil berhenti di depan bengkel. Seorang wanita yang cantik dan seksi turun dan berjalan menghampiri Dewa.
"Mas, bisa bantuin mengecek mobil aku tidak."
Dewa mendengar penjelasan kliennya sambil menunduk. Dirinya kan paling sebal mendapat pelanggan yang sebelas duabelas dengan Sarah. Karena mereka kelewat ganjen dan suka terang - terangan untuk mengajaknya dugem. Tapi yang paling parah tentu saja Sarah. Karena wanita itu malah langsung mengajaknya untuk menikah. Sebenarnya Sarah bukan tipe idealnya Dewa sih. Tapi mau ditukar tambah juga nggak bisa karena Dewa sudah terlanjur mengambil keperawanan Sarah meskipun itu bukan atas dasar kemauannya. Ah elah.... kenapa jadi ingat Sarah sih.
Dewa segera mengecek mobil kliennya. Cepat bereskan supaya wanita itu segera pergi dari bengkelnya.

Saat sedang mengutak - atik mesin mobil, sayup - sayup Dewa mendengar kliennya tersebut menelpon seseorang.

"Hallo Amel....."
".........."
"Ntar malem kita dugem yuk."
"........"

*******

Sarah sedang memasak dibantu oleh Juna ketika ia mendengar ponselnya berdering. Dilihatnya layar ponselnya. Ternyata telpon dari Kiran teman sesama model majalah pria dewasa.
"Juna, tolong handle masakan dulu ya. Mbak mau nerima telpun sebentar."
"Siap, Mbak," jawab Juna yang langsung sigap mengambil alih tugas kakak iparnya. Kalau soal masak Juna sudah terbiasa kali.
Sarah berjalan menuju ke kamarnya.

"........."
"Hallo Kiran. Ada apa, Say."
"........"
"Nggak ah, daripada dugem mendingan gue main kuda - kudaan sama suami gue aja."
"Hah ciyus lo udah nikah," tanya Kiran tidak percaya. Padahal Sarah itu didekati cowo saja suka jual mahal masa malahan udah lebih dulu menikah. Imposible.....
"Lo dijodohin ortu lo." Kiran tertawa mengejek temannya. Ia tahu bokapnya Sarah itu adalah seorang pendidik yang paling keras menentang profesi Sarah yang bekerja memamerkan lekuk tubuh. Mungkin karena bokapnya sudah jengah menghadapi kebandelan Sarah, akhirnya temannya itu dijodohkan.
"Ya enggak lah, Gue milih sendiri dong....."
"Gue jadi penasaran sama tampang suami lo. Gimana kalau sekalian lo ajak dugem nanti malam," tantang Kiran sambil menatap mas montir tampan yang sedang membetulkan mobilnya.
"Nggak mao..... ntar gawat dong kalau lo pada ikutan naksir," tolak Sarah dengan tegas.
"Ya udah, kalau gitu gue ajak orang lain aja. See ya."
"Ok bye..." Sarah segera menutup telponnya.

Saat ia kembali ke dapur, ternyata Juna sudah menyelesaikan pekerjaannya.
"Adikku pintar." Sarah memuji adik iparnya. Lumayan tuh tenaganya bisa ia karyakan saat hamil dan mempunyai anak nanti.
Kemudian Sarah membantu menata meja makan. Setelah beres ia pun turun ke bawah untuk memanggil suaminya.

*****

Untung saja mobil kliennya tidak mengalami kerusakan yang cukup berat. Dewa bisa segera mengatasi masalah tersebut.
"Mobilnya sudah beres, Mbak."
Dewa mendadak merasa horor saat kliennya tiba - tiba menggelendot manja padanya.
"Mas, nanti malam temani aku dugem yuk."
"Maaf saya nggak bisa," jawab Dewa sambil berusaha melepaskan tangan Kliennya ang mendadak ganjen.
"Kenapa," rayu kliennya sengan nada manja.
"Karena saya sudah menikah." Dewa mengucapkannya dengan penuh percaya diri. Tiba - tiba saja ia merasa bersyukur dengan statusnya saat ini. Setidaknya ia aman dari gangguan para klien ganjen. Gelendotan si klien langsung terlepas.
"Masa sih Masnya sudah menikah."
Belum sempat Dewa menjawab sosok Sarah muncul.
"Suamiku, mamam siang dulu yuk."

Kliennya Dewa langsung menoleh dan terbelalak kaget.
"Amel," tanya Kiran sambil menunjuk ke arah Sarah.
"Kiran, lo kesini ngapain."
"Lo sendiri kenapa bisa ada di sini," gantian Kiran yang bertanya dengan nada heran.
"Ya boleh dong.... ini kan rumah suami gue," jawab Sarah sambil nyengir.
Kiran jadi teringat alasan Sarah tadi. Pantesan aja Sarah menolak diajak dugem dan memilih main kuda - kudaan. Lah suaminya aja sekeren ini."
"Sial lo, Mel. Kalau punya suami sekeren ini gue juga mau lha."
Sarah tertawa sambil mendekat dan menggelendot di lengan kekar suaminya.
"Dia udah aku keep, jadi kamu nggak boleh ganggu."
Peringatan Sarah membuat Dewa diam- diam tersenyum. Lumayan juga nih memiliki bodyguard yang membantunya menghalau para wanita ganjen. Tidak ada salahnya juga menikahi Sarah.

Tbc

Hahahaha... jadi update deh. Selamat buat yang berhasil merayuku untuk update. Next chap nya tar agak maleman yak karena ada adegan mature nya.

Perangkap Cinta Sarah (End) Tersedia Dalam Bentuk Ebook Di PlayStoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang