Sarah terbangun ketika mendengar suara seseorang yang sedang mutah - mutah di kamar mandi. Ia segera meraih selimut untuk menutupi tubuh telanjangnya dan menghampiri Dewa yang kini tampak lemas sambil bersandar di dinding kamar mandi.
Sarah merasa kasihan. Si jabang bayi tidak tanggung - tanggung saat mengerjai papanya. Sarah mendekati tubuh Dewa dan membantunya untuk duduk di ranjang.
"Aku buatkan jahe panas dulu ya, Mas," pamitnya. Sarah hendak beranjak, namun Dewa justru menarik istrinya hingga jatuh terduduk di pangkuannya. Kemudian ia mulai mengendus - endus harum tubuh Sarah.
"MasDew....." Sarah menggeliat geli saat nafas hangat pria itu terasa menggelitik lehernya.
"Aku nggak ingin wedang jahe, aku ingin meluk kamu aja," rajuk Dewa yang sebentar kemudian merasa nyaman setelah mencium aroma tubuh Sarah.
"Mungkin si Dedek ngambek karena semalam papanya ngerjain mamanya," sindir Sarah.
"Ibu hamil muda nggak boleh digoyang terus, sayang....."
"Memangnya masDew semalam menggoyang aku? Cuma lidah doang yang mampir. Kan dedek belum ditengokin sama om nya," ucap Sarah cabul.
Jawanan ngaco yang dikemukakan Sarah membuat Dewa tertawa. "Kayaknya ada kode minta nambah jatah inih," ucap pria itu sambil membaringkan tubuh sang istri di ranjang. Kemudian dengan sekali sentakan, ia membuka selimut yang membungkus tubuh Sarah.
*********
Dewa benar - benar menepati ucapannya. Hari ini ia dan Sarah sibuk mengurus surat - surat untuk mengesahkan status wanita itu sebagai istrinya. Karena Dewa mempunyai niat yang baik, maka Tuhan memberi kemudahan pada mereka menyelesaikan urusan administrasi pernikahan pada hari itu juga.
Setelah mendaftarkan pernikahan di kaur Agama kelurahan tempat tinggal mereka, Dewa dan Sarah memberitahukan kabar gembira itu pada pak Andrew.
"Kita bisa ngadain pesta nih, Bu." Pak Andrew mengurai senyumnya. Sebagai bapak - bapak sosialita yang sudah kenyang mendapat undangan resepsi sahabat maupun koleganya, beliau ingin juga merasakan sensasi berdiri di panggung untuk menyalami ribuan tamu undangan yang datang memberikan selamat dan doa restu.
"Aku nggak mau diadakan pesta," Sarah segera menginterupsi keinginan ayahnya.
"Lha, kok gitu," protes pak Andrew.
"Rasanya aneh saja, Ayah. Acara indehoy kami kan jadi tidak sakral lagi karena diworo - woro ke banyak orang," jawab Sarah asal.
"Oh iya bener juga ya. Ayah juga suka gitu kalau datang ke undangan nikah. Oh si itu sudah boleh anu. Lalu ayah membayangkan si pengantin sedang ber iya - iya. Hahahahaha......" pak Andrew tertawa berderai. Hilang sudah kharismanya sebagai kepala sekolah yang bijak dan kini berubah menjadi pelawak. Namanya juga penanggungjawab klub teater sekolah yayasan.
Dewa hanya tersenyum saat melihat ayah mertuanya. Ternyata si bapak dan anak sama - sama absurd. Pasangan bapak dan anak itu begitu kompak melempar dan berbalas candaan tidak bermutu. Berbeda dengan keluarganya dulu.
Kemudian ia menatap adiknya yang tampak tertawa geli menyaksikan Sarah yang sedang berdebat dengan ayahnya. Dewa tertegun melihat ekspresi Juna. Wajah remaja tanggung yang biasanya murung itu kini terlihat cerah dan banyak tersenyum. Mendadak timbul perasaan bersalah di hati Dewa. Selama ini ia telah menorehkan banyak luka di hati hatinya, hanya karena keegoisannya membalaskan sakit hati sang ibu.
Kehadiran Sarah dalam keluarga mereka tidak hanya mengobati luka di hati Dewa, namun juga mengembalikan senyum di wajah adik tirinya.
*******
Sarah, Dewa, dan Juna tiba di rumah saat sore hari setelah mereka membahas tentang acara pernikahan nanti. Intinya, Sarah hanya ingin mengadakan acara syukuran sederhana. Yang penting ia dan Dewa sudah sah secara agama dan negara.
Mereka tertegun saat melihat seorang wanita berhijab terlihat menunggu di depan ruko.
"Ngapain dia datang lagi, Mas." Sarah langsung dibuat kesal. Ternyata saingan cintanya masih belum mau menyerah juga.Dewi melihat ke arah mobil yang baru saja datang. Hatinya merasa lega ketika melihat Dewa tampak baik - baik saja bersama istrinya. Beberapa hari ini ia merasa tidak enak hati karena telah melakukan perbuatan bodoh yang membuatnya kehilangan martabat sebagai seorang perempuan dengan profesi terhormat. Hampir saja ia menjadi pelakor hanya untuk menuruti hawa nafsunya mengejar cinta pertama.
Karena itu ia kembali datang hendak meminta maaf karena sudah membuat keluarga kecil Dewa ribut saat istrinya sedang hamil anak pertama mereka. Apalagi sepertinya keadaan pria itu juga kurang sehat.
Dewi melihat raut wajah istri mantan teman SMP nya yang terlihat tidak ramah. Ini adalah salah satu resiko yang harus siap ia hadapi.
"Assalamualaikum," sapa Dewi sambil berusaha menunjukkan senyum ramah.Dewa merasa tidak enak. Baru saja ia berdamai dengan istrinya demi si jabang bayi, namun teman SMPnya kembali muncul. Ia khawatir Sarah akan bersikap diluar kendali karena efek hormon ibu hamilnya itu. Supaya Sarah tidak khilaf, Dewa buru - buru mendekati istrinya dan merengkuh pinggangnya.
"Waalaikumsalam," Dewa membalas sapaan Dewi sambil berjalan mendekat. Namun Dewa segera melepas pelukannya untuk menjauhi Dewi. Bau parfum wanita itu membuat Dewa mual - mual. Sarah menatap suaminya yang berlari menuju ke selokan. Kemudian terlihat si adik ipar berlari menghampiri untuk membantu abangnya.
"Suamimu nggak apa- apa, kan? Sepertinya dia tersiksa sekali," tanya Dewi dengan nada khawatir.
"Ayahku bilang wajar kok. Penderitaannya sama seperti ibu - ibu ngidam pada umumnya. Kalau sudah memeluk dan mencium istrinya juga langsung sembuh. Biasa kode manja si anak sama papanya," jawab Sarah sambil nyengir.
Dewi tertawa saat mendengar penjelasan Sarah. Semakin sadarlah dirinya bahwa tidak ada celah baginya untuk mendapatkan hati si cinta pertama. Seberapa pun keras perjuangannya, si jabang bayi sudah memberi kode peringatan dengan menyiksa papanya dan hanya bisa sembuh dengan memeluk sang mama.
"Oh ya, apakah mobilmu ada masalah? Sayangnya bengkel kami tutup untuk beberapa hari ini, mengingat MasDew sedang ngidam." Sarah merasa sudah cukup basa - basinya dengan wanita yang hendak menikungnya itu. Ia harus segera membuatnya menjauh dari kehidupan Dewa.
"Tidak, aku datang ke sini untuk minta maaf karena sudah mengganggu rumah tangga kalian," jawab Dewi sambil mengulurkan tangannya kepada Sarah.
Sarah terpana melihat Dewi. Untuk sesaat ia masih merasa ragu. Namun mata wanita berhijab itu terlihat benar - benar tulus, sehingga Sarah pun menerima jabat tangan Dewi dan tersenyum.
"Iya, aku maafkan.
Tbc
Yeay.... aku update lagi sebelum ngumpet lama. Karena 2 chapter terakhir belum kutulis di wattpad tapi kemarin kutulis langsung di MSWords. Nggak tahu aku ada niat ngetik lagi di sini atau cuz ngetik cerita baru. Untuk yang sudah membeli ebooknya jangan khawatir karena ada bagian di ebook yang nggak aku tayangkan di sini. Terima kasih kepada pembaca yang sudah membeli Ebooknya. 😘😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Perangkap Cinta Sarah (End) Tersedia Dalam Bentuk Ebook Di PlayStore
RandomCover : Samutrisam WARNING : LAPAK KHUSUS DEWASA. DEDE' EMESH BELUM BOLEH BACA. CHAPTER ENDING DAN BEBERAPA CHAPTER AKU UNPUB SECARA ACAK. Aku tidak menyangka jika guru BK yang seksi itu akan menjadi kakak iparku. ( Juna ) Ultimatum ayah yang mengin...