-04

23.4K 1.6K 23
                                    

-Selamat membaca-

🦖

Shila berjalan melewati lorong Sekolah yang masih sepi. Ia harus berangkat sepagi ini karena belum mengerjakan tugas.

Semalam ia tertidur sekitar jam delapan. Lupa jika ada tugas pelajaran Bahasa Indonesia.

Shila langsung duduk dibangkunya, ia mengeluarkan buku, mengerjakannya dengan cepat.

Limabelas menit sudah berlalu, PRnya sudah selesai. Beberapa teman kelasnya sudah datang. Shila merogoh saku seragam, mengambil ponselnya.

Saat sedang fokus pada layar ponsel, seseorang menghampirinya. Cowok bertubuh tinggi yang sudah pasti Shila sangat mengenalinya.

"Shil," panggil cowok itu.

Shila mengangkat wajahnya, sedikit terkejut akan keberadaan orang itu.

"Mau apa?"

Alen mendudukkan tubuhnya pada bangku didepan Shila.

"Aku kangen kamu," ucap Alen lirih. Mungkin penyesalan sudah menghampirinya.

Shila tetap saja diam, berusaha tenang sambil memainkan ponselnya. Kalau ditanya soal kangen, mustahil Shila tidak merindukan Alen. Apalagi hubungannya yang lumayan lama. Tetapi, Shila harus buang jauh-jauh perasaan itu.

"Kamu kapan mau maafin aku?" tanya Alen, lagi.

Shila menatap Alen, "Len, dari awal gue udah maafin lo, lo gak perlu minta maaf terus,"

"Shil, aku tau aku salah,"

"Ya, emang salah,"

"Aku cuma mau hubungan kita kayak dulu lagi," kata Alen terus berusaha.

"Len, gue udah maafin lo sebagai orang yang udah nyakitin gue," ucapnya tenang, "meski gue tau, apapun bisa dimaafkan kecuali pengkhianatan."

"Aku nyesel Shil, hubungan aku sama Tessa juga udah gak berlanjut setelah kamu tau semuanya," jelas cowok itu.

Shila tersenyum. Senyum yang selalu dirindukan Alen.

"Kita masih bisa jadi teman, Len," ucapnya sambil menepuk bahu Alen.

Shila beranjak dari duduknya, berjalan keluar kelas meninggalkan Alen yang masih saja menunduk.

*

Kantin sudah lumayan ramai. Shila mengedarkan pandangan mencari sosok Gathan. Dipojok Kantin, Gathan sedang duduk meminum minumannya, sebelah kanan dan kirinya ada dua orang cewek yang sedang berdebat. Tanpa ragu Shila menghampiri cowok itu.

"Gathan!" panggil Shila bersemangat.

Gathan menepuk jidat pelan saat melihat kedatangan Shila. 'Nambah lagi nih 1 curut. pecah nih pala gue,' batinnya.

"Siapa lo?" tanya Karin sinis. Iya, dua cewek itu adalah Karin dan Dinda.

"Kenalin, gue Shila," ucapnya bersemangat, Shila mengulurkan tangan kearah Karin.

Karin menatap tangan Shila sekilas kemudian membuang pandangannya sinis.

"Gue Dinda," balas Dinda, menjawab tangan Shila yang masih menggantung di udara.

"Lo bertiga ngapain, sih?" tanya Gathan kesal.

"Kan gue duluan yang nyamperin lo, Karin tuh, ikut-ikut!" sahut Dinda.

Shila terkekeh melihat ekspresi kusut Gathan. Cewek itu diam saja menyaksikan.

"Apaan, sih, lo?! Udah berapa kali gue peringatin, jangan deketin cowok gue!" seru Karin cepat.

GATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang