-Selamat Membaca, semua-
🦖
"Lho, Mama tumben udah pulang?" Shila yang baru saja membuka pintu, terkejut melihat Riska yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Wanita itu meletakkan laptopnya. "Iya sayang, kerjaan Mama lagi sedikit jadi Mama pulang aja deh."
Shila mengangguk, setelah menyalami punggung tangan Riska, ia ikut duduk di sebelahnya.
"Kerjaan sedikit tapi masih sibuk aja sama laptop."
Riska terkekeh, kemudian ia tutup laptopnya perlahan. "Iya deh, Mama selesai kerjanya," katanya sembari mencubit pelan lengan Shil. "Oh, iya, Shil?" Panggil Riska. Shila hanya berdehem sebagai jawaban.
"Nanti malam, Mama mau makan malam sama Om Dito. Kamu ikut ya? Dia juga bawa anaknya," kata Riska. Saat ini, ia sudah menatap Putrinya yang berada disebelahnya itu.
Shila tersenyum senang. Sudah lama Shila mengizinkan Mamanya mencari pasangan hidup lagi, tetapi Riska selalu menolak. Saat ini, saat mengetahui kedekatannya dengan Dito, Shila ikut senang mendengarnya.
"MAU!! Aku enggak sabar ketemu laki-laki yang berhasil meluluhkan hati Mama," ucap Shila antusias, membuat Mamanya memeluk dengan kencang.
Shila memang tidak akan mau menghalangi kebahagiaan Mamanya. Dari dulu, cuma Mamanya yang ia punya. Bertahun-tahun Ayahnya meninggal, Shila tahu, Mamanya pasti merindukan sosok Suami dihidupnya.
Shila beranjak berdiri. "Yaudah, Shila rapi-rapi dulu, ya, Ma."
"Lho, kan, masih nanti malam, sayang.."
"Tapi kan ini udah jam lima sore, Mama," dengan cepat, ia kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Mama.
Tepat ia memasuki kamar, Gathan menelponnya. Cewek itu tersenyum lebar. Sudah beberapa bulan mereka berpacaran, Gathan menelpon Shila itu bisa dihitung jari.
Dengan cepat ia menggeser tombol hijau dilayar. "Halo ayang Gathan?" sapa Shila antusias.
Terdengar suara Gathan terkekeh kecil. Sangat kecil dan hampir tidak terdengar.
"Kamu tumben banget nelpon. Shila sampai kaget. Udah sampai rumah?" tanya Shila lagi.
'Udah. Pengen nelpon aja biar lo seneng,' balas Gathan diseberang sana. Senyum Shila semakin melebar.
"Nanti malam Mama ngajak makan malam di luar sama Om Dito," ujar Shila memulai cerita.
'Om Dito?'
"Iya. Lelaki yang lagi dekat sama Mama," jawab Shila.
'Mau gue anter?'
Shila menggeleng. Padahal, Gathan tidak akan melihatnya. "Enggak usah, Mama mau bawa mobil sendiri kok."
Setelah mengbrol selama tiga puluh menit dengan Gathan, akhirnya mereka memutuskan sambungan telepon. Shila bersiap untuk acara nanti malam. Ia semakin tidak sabar dengan pertemuannya dengan Om Dito.
*
Shila dan Riska sudah menunggu di meja nomor 21 yang telah dipesan Dito. Sudah sepuluh menit mereka menunggu. Shila beranjak dari duduknya. "Ma, aku ke toilet dulu, ya."
Riska mengangguk, lalu Shila berjalan menuju toilet. Toilet restauran sangat sepi, setelah selesai membuang air, ia bercermin sekilas lalu kembali ke meja.
Di tempat Riska duduk, sudah ada seorang lelaki dan seorang gadis seumuran dengannya. Shila pikir, pasti anak Om Dito memang seumur dengan Shila. Ia menghampiri mejanya dengan senyum lebar yang mengembang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATHAN
Teen FictionSEBAGIAN PART DI PRIVAT‼️ Dimohon untuk FOLLOW akun Aku dan tinggalkan jejak berupa vote dan komen‼️ • "𝙻𝚘 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚝𝚊𝚗𝚐𝚐𝚞𝚗𝚐 𝚓𝚊𝚠𝚊𝚋 𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚐𝚞𝚎 𝚌𝚒𝚗𝚝𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚕𝚘!" -𝙰𝚜𝚑𝚒𝚕𝚊 𝙳𝚊𝚛𝚊. ...