-16

13.4K 968 9
                                    

🦖

"Gathan, boleh Papa bicara?"
Suara berat Dipta, Papanya, terdengar di depan pintu kamar Gathan yang tertutup. Sebenarnya ia sangat malas mendengarkan omongan Papanya yang selalu ingin benar.

Dengan sisa rasa peduli Gathan pada Papanya membuat ia beranjak dari tempat tidurnya menuju pintu kamar. Saat membuka pintu, Dipta langsung masuk begitu saja ke dalam kamarnya.

Dipta duduk di bangku belajar Gathan. Meja serta bangku yang diberikan Dipta untuk Gathan belajar sejak bertahun-tahun lalu. Tentu saja Gathan jarang memakainya. Diatas meja itu ada fotonya dengan Shila waktu pertama kali mereka pacaran. Sekilas Dipta memandangnya.

"Ada apa?" tanya Gathan, ia duduk diatas kasur.

Dipta sedikit berdehem. Menarik napas pelan, lalu kembali menatap Anak semata wayangnya itu.

"Ada yang ingin Papa kenalkan ke kamu,"

"Siapa?"

Dipta beranjak dari duduknya. "Nanti malam bertemu di Restoran Papa, ya. Jam 7 malam." Dipta kembali meninggalkan Gathan sendiri di kamarnya.

"Cuma ngobrolin kayak gitu aja berasa lagi ada di persidangan, anjing. Tegang banget," ucapnya pada diri sendiri.

Pagi ini, ia ada janji pergi bersama Shila, dengan cepat ia ke kamar mandi, dan bersiap untuk menjemput Shila.

*

"Ma, pergi dulu, yaaaa!" suara nyaring Shila mampu terdengar jelas oleh Mamanya yang sedang berada di dapur.

Shila tersenyum saat melihat Gathan yang sedang bersandar di pintu rumahnya sambil memandang ke arahnya. Wangi parfum Gathan yang khas, mampu tercium oleh Shila.

"Pacar aku ganteng banget, sih!" serunya sambil mencubit pelan hidung mancung Gathan.

"Mama mana?"

Shila menoleh ke arah dapur sekilas. "Lagi bikin kue, tadi kata Mama langsung aja berangkat."

Gathan mengangguk singkat, lalu menggenggam tangan Shila menuju mobilnya. Gathan membawa mobilnya menuju kolong kereta. Bertemu dengan anak-anak yang Shila sering kunjungi sebelumnya.

Sebelumnya, tentu saja Shila sudah mampir ke mini market untuk membeli beberapa jajanan untuk mereka. Dan ia pun sudah menyiapkan hadiah untuk kuis dalam pertemuan hari ini.

Gathan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan, karena memasuki kawasan tempat tinggal mereka tidak bisa dimasuki oleh mobil.

"Shila kira Gathan bakalan bawa motor kayak biasanya," ucap Shila sambil terus melangkahkan kaki.

"Sekali-sekali biar lo enggak kepanasan."

Shila terkekeh pelan mendengarnya. "Shila senang kok naik motor. Karena bisa peluk Gathan dari belakang."

"Tuh, mereka," ucap Gathan sambil menunjuk anak-anak yang sedang berlari menghampiri mereka.

"Kak Shila!! Kak Gathan!!" teriak mereka bersamaan. Shila tersenyum lebar menyambutnya.

"Sayang-sayangnya kakak apa kabar semua?" tanya Shila seusai memeluki mereka satu persatu.

"Baik dong, kak."

"Kak Shila, Jihan abis sakit kemarin," ucap Bunga sambil menarik tangan Jihan.

Shila memegang tangan Jihan. "Kamu sakit apa sayang? Sekarang udah mendingan?"

GATHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang