part 3 : an agreement?

6.1K 756 105
                                    

-Previous-

"Jeon Jungkook!!!?"

"Hai.."

...

..

.

.

Lisa's POV

Aku mengubah mimik wajah ku saat senyuman menyebalkan itu muncul dari wajahnya, smirk itu, aku benci caranya menatapku yang seakan-akan aku ini gadis yang tidak ada apa-apanya.

"Apa yang kau lakukan disini!!???" Pekik ku dengan menaikan suara

Dan lelaki sialan itu bukannya langsung menjawab, dia malah dengan begitu santainya duduk merentangkan tangannya di atas sandaran sofa, sedangkan kedua kakinya ia naikkan ke atas meja, layaknya seorang boss.

Like, what the hell dude?

"Hei, jawab aku sialan!!" Teriakku yang sudah hilang kesabaran

Kali ini dia tertawa meremehkan, "aku kira seorang agen memiliki kode etik untuk dilarang berkata kasar?"

Well.. dia memang benar, tapi jangan salahkan aku! Dia yang memulai semua ini

"I don't give a fuck! Kau sebaiknya memiliki alasan yang baik untuk ini, atau aku terpaksa harus menangkapmu karena menyelinap di rumah orang seenaknya!" Peringatku padanya

Dapat kulihat kini ia mulai berdiri dan berjalan angkuh ke arahku,
"Bisakah kau turunkan barang itu terlebih dahulu? Apa kau tak lelah?lagi pula aku tidak akan melakukan apapun."

Aku baru tersadar jika sedari tadi masih mengacungkan pistol ke arahnya, dengan perlahan aku pun menurunkan pistolku

"Sekarang bicaralah!"

Dia tersenyum ke arahku dan memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana.
"Aku memiliki sebuah tawaran menarik untukmu dan tim-mu!"

Mataku memicing sempurna, "tawaran menarik? Apa maksudmu?"

Dia berjalan semakin dekat ke arahku, "aku tau kau sedang kesulitan menangkap para mafia dan komplotan penjahatnya saat ini! benar begitu?"

Aku hanya diam..

"Nona.. Kau tak perlu repot-repot harus menangkapku dan memaksaku untuk membuka mulut, karena aku bahkan bisa melakukannya dengan sukarela."

"Tapi.."

"Tentu saja semua harus ada imbalannya yang setimpal bukan?"

Aku akhirnya membuka suara
"

Apa yang kau mau sebagai imbalan?"

Senyuman itu kembali mengembang di wajahnya, "itu bukan suatu yang sulit untuk dilakukan."

"aku akan membantu seluruh pekerjaanmu jika kau mau membebaskan seluruh catatan kriminalitasku."

Aku menaikan alisku, "you kidding me? Catatan kriminalitasmu itu banyak! Bagaimana bisa kau ingin semua itu dihapuskan? Kau gila??"

"Kenapa tidak? Bukankah itu setimpal dengan pekerjaanku yang membantu para tim-mu? Lagi pula semua itu taruhannya nyawa."

Aku kembali terdiam namun sekarang dengan menatap matanya secara intens, mencoba mencari celah dari ucapannya, dan tak menemukan itu disana.

Agent vs Criminal | LiskookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang