(3)

564 42 2
                                    

Sekitar setengah jam akhirnya Adit sampai di rumah kakek dan neneknya sebelum turun dari mobil Adit menelfon orang kepercayaannya

"Rudi, saya mau kamu cari tau data diri dan semuah tentang wanita yang bernama Aisyah Fatimah Az-Zahra putri dari Hj Zainal Arifin dan Siti Fatimah" ucap Adit to the point

"baik tuan"

lalu Adit pun menutup telfonnya dan masuk ke rumah kakek dan neneknya.

Aisyah berangkat kerja diantar oleh ayahnya "relakan yang bukan menjadi milikmu, jika kamu ikhlas Insya Allah akan diganti dengan yang lebih baik" ucap Zainal dengan tetap fokus menyetir,

"iya yah,, aku selamat saja aku sudah bersyukur" Zainal menganggukan kepalanya

"sementara kamu ayah anter dulu pulangnya karna ayah gak bisa jemput kamu, kamu naik gojek dulu, kamu tau sendiri ayah harus mengurus kebun dan sawah lalu mengajarkan anak-anak mengaji, kamu tutup tokonya sore saja sesudah sholat magrib lalu kamu pulang, inget pulangnya jangan lewat jalan itu lagi lewat tempat yang lebih terang dan ramai tak apa jauh asal selamat"

Aisyah tersenyum dan menganggukan perkataan ayahnya itu. Saat sudah sampai di Butik, Aisyah turun dari mobil ayahnya dan tak lupa ia pamit pada ayahnya, Aisyah pun bekerja seperti biasanya dibantu dengan pegawainya dan pulang sehabis sholat magrib, jujur saja Aisyah masih trauma dan tidak ingin kejadian waktu itu terulang lagi

***

Esok paginya adit berpamitan dengan kakek dan neneknya. Adit hanya satu hari di rumah kakek dan neneknya sebenarnya ia ingin berlama-lama disana tetapi ia juga memiliki pekerjaan di perusahaannya yang harus diurus.

Dia adalah Christian Praditya Atmaja
CEO sekaligus penerus perusahaan Atmaja Corp yang bergerak di bidang otomotif yang meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor serta suku cadangnya,

Atmaja Corp juga memiliki cabang-cabang perusahaan di berbagai negara dan juga memiliki tambang batu bara,dan memiliki banyak tanah, tetapi Adit tidak sendirian mengurus aset-aset keluarga itu papanya Adit pun menemani Adit mengurus perusahaan meskipun ia sudah memberikan semuah tanggung jawab ke Adit karna Adit merupakan anak tunggal dari keluarga Atmaja tapi ia tetap mengontrol perusahaan.

Kakek dan nenek Adit memaklumi kesibukan cucunya itu "hati-hati ya pulangnya, jangan ngebut-ngebut bawa mobilnya, sering-sering main ke sini, dan salam untuk orang tua mu,suruh mereka main ke sini" ucap nenek adit dengan tatapan sedih

"iya nenek ku yang cantik,, nanti akan ku sampaikan salam kalian" lalu mereka berpelukan dan Adit pun pamit pergi dan melajukan mobilnya meninggal kan rumah itu

Adit tidak pulang ke rumah nya ia langsung ke perusahaan karna Adit tidak ingin ada pekerjaan yang menumpuk nanti, jika Adit bermalas-malasan di rumah, saat di perusahaan Adit menjadi orang yang berbeda ia menjadi sosok yang dingin, dengan sorot matanya yang tajam seperti elang

Semuah pegawai yang ada di gedung menunduk hormat padanya yang menandakan bahwa ia yang berkuasa disini. Ia tak perduli dengan pandangan memuja dari pegawai-pegawai wanita di perusahaannya.

Ia tetap berjalan memasuki lift khusus yang mengarah ke ruangannya dan menekan tombol lantai yang paling atas yaitu di lantai 50 lantai paling atas yang ada di gedung Atmaja Corp. Adit keluar dari lift khusus. Clara sekretarisnya yang tau atasannya datang segera membungkuk memberi hormat. Adit terus berjalan memasuki ruangannya

Ruangan luas bergaya Eropa dengan warna dominan hitam dan putih menampilkan suasana elegan, ambisi, juga lambang keseriusan. Dengan dinding yang dihiasi beberapa lukisan dari seniman terkenal, dan Ditengah ruangan terdapat sofa dan meja minimalis. Adit berjalan dan duduk di kursi kebesarannya dan mengerjakan pekerjaannya

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang