Wanita itupun sadar bahwa pria yang didepannya ini orang kaya dan bukan orang sembarangan ia bisa melihatnya dari penampilannya, ia pun mendekati Adit."maaf, kamu salah paham aku tadi hanya emosi saja, bagaimana kalau kita makan siang ? aku akan menjelaskan kenapa aku bersikap seperti tadi percayalah aku tidak menipu dia yang tidak jujur" ucap wanita sambil menunjuk-nunjuk Aisyah
Adit tersenyum mengejek kepada wanita itu "tidak perlu, lagi pula aku sudah menjadi penonton setia melihat drama yang kamu buat dari awal hingga akhir"
wanita itu pun kesal dan meninggalkan Adit dan Aisyah lalu Adit berbalik dan menghampiri Aisyah "kamu gak papa ?? Apa pipi kamu sakit ?? Apa kita perlu ke dokter ??"
Adit menghampiri Aisyah dengan panik, sedangkan Aisyah melongo melihat prilaku Adit yang bisa berubah dengan cepat seperti ini apa dia memiliki kepribadian ganda
"Aisyah pipi kamu gak papa kan ??" Aisyah tersadar dari lamunanya
"ehh,, iya Mas gak papa ko agak perih aja ntar juga ilang sendiri, aku ke kamar mandi dulu ya mas sebentar" Aisyahpun agak berlari meninggalkan Adit.
Adit melihat bekas merah yang disebabkan tamparan wanita tadi lihat saja apa yang akan Adit perbuat dengan wanita itu nanti, wanita itu akan dapat balasannya berani-beraninya ia menampar wajah Aisyah
Adit menerima telefon dari Leo orang suruhannya yang bertugas mengikuti Aisyah kemanapun Aisyah pergi dan apapun yang Aisyah lakukan.
"Bagaimana, sudah dapat ?
"Sudah tuan"
"Bagus, kamu jaga dia jangan sampai lolos tahan dia di tempat biasa"
"Baik tuan"
Adit menutup telfonnya, saat ia melihat wanita tadi memarah-marahi Aisyah, ia pun mengirim pesan ke orang suruhannya untuk menculik wanita yang akan keluar dari Butik Aisyah. Sesudah mengirim pesan ke anak buahnya, Adit terkejut dengan suara tamparan yang cukup keras dan diiringi suara cacian dari wanita itu
Adit marah bukan main ingin sekali ia mematahkan tangan wanita yang menampar wanitanya itu, tapi ia berusaha menahannya agar Aisyah tidak ketakutan nantinya. Sampai akhirnya Aisyah melihat kemarahan Adit yang belum ada apa-apanya itu. Adit tidak suka jika orang yang dicintainya disakiti oleh orang lain, apa lagi jika diambil oleh orang lain
Adit menghembuskan nafasnya kasar semoga saja Aisyah tidak menjauhinya karna sifatnya itu. Aisyah pun akhirnya datang dan menghampiri Adit
"Ada keperluan apa mas Adit ke sini ??"
Adit pun tersenyum kepada Aisyah "hm.. aku lagi nyari baju untuk aku kasih ke mama ku, tapi aku gak tau baju yang mana yang bagus untuk ku berikan, kamu bisa bantu ??"
Aisyahpun mengangguk mengiyakan lalu mulai memilih baju, Adit pun mengikuti dan terus memperhatikan Aisyah
"yang ini bagus sesuai untuk mama kamu, aku lihat waktu itu mama kamu memlih baju yang tidak ribet digunakan tapi tetap elegan" ucap Aisyah sambil memberikan baju yang ia pilih. Adit pun melihat baju yang dipilihkan Aisyah, baju ini memang sesuai dengan selera mamanya Adit
"ok, aku ambil yang ini"
lalu aisyah dan adit berjalan ke kasir, tiba-tiba Andini datang dan menyapa Aisyah dan Adit lalu masuk ke ruangan khusus karyawan,
Di hari minggu memang Andini datanganya siang karna setiap hari minggu ia mengunjungi makam ayahnya,Adit mebayar baju yang ia beli "Aisyah kamu udah makan ? Kalau belum kamu mau makan sama aku ??"
Aisyah yang akan memberikan bungkusan pun terhenti "apa ??" Memastikan bahwa Aisyah tidak salah dengar
"kamu mau makan sama aku ?? Kalo gak mau gak papa ko aku gak akan maksa kamu" sebenarnya Adit ingin sekali makan siang dengan Aisyah tapi ia harus menahannya ia tidak boleh memaksa Aisyah.
Aisyah berfikir "aku lapar dan ini juga kan udah jam makan siang, tapi nanti aku pasti canggung dihadapannya aku tolak saja, tapi.. jika aku tolak aku gak enak sama mas Adit, Mas Adit juga udah bantuin aku lebih baik aku terima aja, sebagai rasa terima kasih aku ke dia"
"iya mas saya mau, sebagai rasa terima kasih saya ke mas Adit karna mas Adit sudah membantu saya, kalau begitu saya bilang Andini dulu" Adit senang mendengar jawaban Aisyah, akhirnya ia bisa ada waktu bersama Aisyah
Adit mengajak Aisyah makan di restoran mewah, adit turun dari mobil dan berlari membukakan pintu untuk Aisyah, Aisyah merasa canggung diperlakukan seperti itu oleh Adit, merekapun berjalan memasuki restoran dan duduk dekat dengan jendela lalu mereka memesan makanan kepada pelayan dan menunggu pesanan mereka datang
"Ehem.. bukankah ini berlebihan ? kita kan hanya ingin makan siang" tanya Aisyah ragu-ragu
"enggak berlebihan ko, ini tempat aku biasa makan, kenapa ? kamu gak suka tempatnya ya ??"
Aisyah merasa tidak enak atas perkataannya tadi "bukan, bukan gitu cuma ini restorannya kemewahan kalo cuma buat makan siang doang, mending makan di restoran dekat Butik aku, sederhana tapi enak dan murah tau"
Adit tersenyum mendengar perkataan Aisyah, Aisyah memang berbeda dari wanita-wanita lainnya, biasanya wanita lain akan kegirangan saat diajak ketempat mewah tapi Aisyah berbeda ia spesial
"iyaudah lain kali kita ke tempat biasa kamu makan, sekarang kita makan disini dulu ya ??"
Adit membujuk Aisyah dengan halus, Aisyah kaget dengan perkataan Adit barusan, apa maksudnya lain kali apa ia akan mengajak makan Aisyah lagi
"tapi kan sayang uangnya, mending buat beliin makan Fahri dan anak panti lainnya atau orang yang gak mampu di luar sana pasti mereka senang"
Aisyah tersenyum membayangkan wajah gembira anak panti asuhan, Adit yang melihatnya merasa kagum dengan kebaikan Aisyah ditambah lagi ia bisa melihat senyum Aisyah yang cantik membuat rasa ingin memiliki Aisyah semakin besar
"ini pesananya tuan" pelayan tiba-tiba datang mengantarkan makanan dan menaruh pesanan mereka dimeja satu persatu, lalu pamit setelah mengantarkan makanan pesanan mereka
"iya sih kata-kata kamu bener iyaudah kita beliin anak-anak panti makan ya"
Aisyah kaget mendengarnya belum sempat Aisyah menjelaskan. Adit sudah memanggil pelayan yang tadi lalu memesan makanan lagi untuk di bawa pulang. Selesai memesan Adit fokus lagi ke Aisyah yang sedang melongo di kursinya sungguh ingin sekali Adit mencubit pipi Aisyah yang menggemaskan ia suka setiap ekspresi wajah wanita ini
"ehh,, gak usah Mas Adit, maksud aku bukan kaya gitu aku cuma.. cuma.." Aisyah kebingungan ingin menjelaskan maksud nya
"iyaudah, kita makan dulu, Aku udah laper soalnya"
Aisyah terdiam lalu mengangguk dan berdoa sebelum memakan makanan di depannya begitupun Adit tetapi cara berdoa mereka berbeda. Mereka makan dalam diam lalu pergi meninggalkan restoran setelah selesai makan. Di mobil pun mereka tetap saling diam namun akhirnya Adit memberanikan diri duluan berbicara
"kita ke rumah kamu dulu ya ? Aku pengen nemuin ibu dan ayah kamu, aku juga kangen sama Fahri sekalian aku mau ngasih makanan ini ke mereka, boleh kan ?"
Aisyah melirik Adit lalu mengalihkan lagi matanya ke arah lain "i..iya mas boleh"
Aisyah masih merasa tidak enak karna Adit menyalah artikan maksud perkataannya tadi, tapi tak apalah sekalian mas Adit beramal dan mendapatkan pahala dari Allah,, anak-anak panti juga pasti bakal seneng dapet makanan mewah seperti itu
***
Jangan lupa Vote & Comment ya
Dan jangan lupa bahagia 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
RomanceAisyah Fatimah Az-Zahra namanya wanita Muslim yang cantik,pintar dan berakhlak baik, dialah anak dari pasangan Hj Zainal Arifin dan Siti Fatimah. Aisyah membantu mengurus panti asuhan milik orang tuanya dan dia juga mempunyai sebuah Butik pakaian wa...