***Ditempat lain di ruangan yang gelap seorang wanita dengan tubuh terikat di kursi mulai membuka matanya
"Dimana aku" ucap wanita itu sambil mengerjapkan matanya ia berusaha menggerakkan badannya tetapi tak bisa dan seketika ia sadar tubuhnya sedang terikat di kursi di sebuah ruangan sendirian
"Dimana aku kenapa tubuhku terikat, tolong!!! Ada orang disana tolong lepaskan aku!!" Ucap wanita itu berusaha melepaskan ikatannya lalu ia mendengar suara pintu terbuka dan sesosok pria mulai mendekatinya
"Apa ada orang di sana ? Tolong lepaskan saya"
wanita itu menjerit tetapi pria itu berhenti menuju ke arahnya lalu tak lama ia mendengar lagi pintu terbuka dan menampakan sosok pria berjalan mendekati pria yang tadi. Wanita itu tak bisa melihat mereka dengan jelas karena cahaya lampu yang kurang jelas
"Bagus leo, sekarang kamu tunggu di luar"
Lalu pria yang pertama datang pergi meninggalkan mereka, pria yang baru saja datang berjalan mendekati wanita itu semakin dekat akhirnya ia bisa melihat siapa pria yang memasuki ruangan itu.
"Kamu ? Kamu pria yang ada di Butik tadi kan ? Apa kamu mau menyelamatkan aku ?? Tolong lepaskan ikatan ku, entah orang bodoh mana yang mengikatku di tempat ini" ucap wanita itu dengan kesal
Adit tersenyum mengejek ke arah wanita yang ada didepannya ini
"ingatan mu cukup bagus, yap.. aku pria yang mencegah tangan kotormu menyentuh berlian ku, dan apakah kamu tau ? yang kau sebut orang bodoh dan orang yang berani-beraninya mengikatmu disini, itu adalah aku" ucap Adit dengan tatapan mata yang menusuk ke arah wanita itu, wanita itu terkejut dengan perkataan Adit barusan.
"Apa maksud mu ? Dan.. kenapa kamu menculikku !! Cepat lepaskan aku brengsek!" Wanita itu memaki pria yang ada di depannya ini
Adit tertawa mendengar perkataan wanita ini, ia tertawa tetapi bukan suara tertawa karena senang tapi suara tertawa yang mengerikan
"Kau memakiku ?? bukankan seharusnya sekarang kau memohon dilepaskan oleh ku ?" Ucap Adit dengan suara mengejek
Seketika nyali wanita itu ciut dan ia mulai ketakutan sekarang
"baiklah.. aku mohon lepaskan aku, aku tak akan mengulangi kesalahan ku tadi, aku mohon lepaskan aku" ucap wanita itu memohon
"Baik,karena mood ku sedang cukup baik sekarang, aku akan melepaskan mu tapi sebelum itu kau harus membayar perlakuan mu di butik tadi bukan"
Wanita itu menegang ia tau apa maksud perkataan Adit barusan ia mulai menjerit dan berusaha melepaskan ikatannya, Adit menutup mulut wanita itu dengan kain, lalu ia mengeluarkan pisau lipat yang ada di dalam sakunya
"Bukankah tangan ini yang sudah menggores berlian ku ? Akan ku buat tanda yang cantik disini" ucap Adit memegang telapak tangan wanita itu sambil menggoreskan pisaunya disana
Seketika darah menetes dari tangan wanita itu, wanita itu hanya bisa menangis menahan sakit di telapak tangannya, Adit terus menggores telapak tangan wanita itu sampai ke jari-jarinya
"Hei.. tenanglah, aku tak akan memotongnya, aku tadi sudah bilang kan mood ku sedang cukup baik sekarang" wanita itu tak memperdulikan ucapan Adit ia terus menangis dan berusaha menjerit menahan sakit dan perih di telapak tangannya
"Ini akibatnya jika kau macam-macam dengan wanitaku, dan jika kau mengulanginya lagi dan membuat masalah dengan ku akan ku potong tanganmu atau aku akan menyiksamu hingga kau memohon untuk mempercepat kematianmu, aku selalu mengawasi wanitaku jika kau berani macam-macam lihat saja akan ku cari kau sampai ujung dunia sekalipun, paham!!"
Wanita itu mengangguk tanpa menghentikan tangisannya, Adit membersihkan pisaunya itu dengan sapu tangannya lalu memasukan pisaunya kembali di saku nya dan pergi keluar meninggalkan wanita yang masih menangis kesakitan dengan darah yang keluar dari telapak tangannya
"Urus dia, dan kembali ke pekerjaanmu awasi dan lindungi Aisyah, mengerti" ucap Adit sambil membuang sapu tangan bekas darah wanita itu ke tong sampah
"Baik tuan" Leo menganggukan kepalanya, lalu Adit memasuki mobilnya dan pergi meninggalkan Leo
***
Adit kembali ke kantornya. Saat ia memasuki ruangan ada seorang wanita yang sedang duduk di kursi kebesarannya wanita itu mengenakan gaun merah tanpa lengan dengan panjang selutut dan membiarkan rambut panjangnya terurai dan wajahnya dihiasi dengan make up yang tidak tebal tetapi tetap cantik
Wanita itu menyadari kedatangan Adit ia bangun dan menghampiri Adit. Sial!! Wanita ini datang lagi
Maki Adit dalam hatinya,"Mau apa kamu ?" Sinis Adit kepada wanita itu
"Jutek banget sih, aku ke sini ya karna aku kangen kamu lah" ucap wanita bergaun merah itu hendak memeluk Adit tapi Adit lebih dulu menepisnya.
Laura Adinda Sebastian putri dari keluarga Sebastian pemilik perusahaan Sebastian sekaligus rekan kerja papanya, perusahaan Sebastian cukup besar tetapi masih jauh lebih besar perusahaan milik Atmaja. perusahaan Sebastian belum ada apa-apanya di banding perusahaan milik Atmaja
Dan sialnya wanita ini terobsesi dengan Adit ia selalu menggangu nya mulai dari menelfonnya, datang ke rumahnya sampai datang ke kantornya seperti sekarang ini, tetapi Adit selalu menghindarinya. Jika saja Laura bukan putri dari rekan kerja sekaligus teman ayahnya dari dulu sudah Adit singkirkan
"Pergilah, aku ingin bekerja" hancur sudah mood Adit tadi ia senang bisa makan siang dengan Aisyah tetapi karna Laura moodnya hancur seketika.
"Gak mau, aku mau makan siang sama kamu" ucap Laura dengan nada manjanya
"Ini udah lewat dari jam makan siang, lagian juga aku udah makan, jadi pergilah"
"Gak mau, aku gak akan makan kalo aku gak makan sama kamu"
Adit tak memperdulikan Laura jika ia matipun itu lebih bagus, bukan salah Adit juga kan. dia sendiri yang memilih mati kelaparan. Adit duduk di kursinya lalu meraih laptopnya dan mengerjakan pekerjaannya. Ia memilih membaca sekaligus menandatangani dokumen yang ada di mejanya
"Ko kamu nyuekin aku lagi sih! kalo aku mati kelaperan disini gimana"
"Bukan urusanku" jawab Adit cuek
Laura yang sudah biasa diacuhkan tetap tak mau menyerah
"iyaudah kalo aku mati disini ntar kamu bakal masuk penjara karna kamu penyebab kematianku" ucap Laura mengancam
"Tinggal buang mayatnya ko susah amat, toh itu bukan salah aku kamu sendiri yang memilih mati kelaparan kan"
Adit melirik sekilas ke arah Laura lalu matanya fokus lagi ke pekerjaannya. Laura yang sudah geram akhirnya memilih pergi meninggalkan Adit dengan emosi.
Adit bersyukur akhirnya wanita pengganggu itu pergi. Laura fikir Adit tak tau rencana busuk wanita itu. Laura hanya mengincar hartanya saja sama seperti ayahnya yang berteman dengan ayahnya Adit karna ayahnya Adit orang kaya, Sebastian hanya datang menemui papanya saat ia butuh saja.
Adit juga sudah menyuruh orang untuk memata-matai Laura. Laura hanya wanita yang bisanya hanya menghabiskan harta keluarganya dengan keluar masuk club dengan teman-temannya dan suka menggonta-ganti pasangannya. Laura fikir Adit mau dengan wanita seperti itu, jelas Aisyah jauh lebih baik dibandingkan Laura
***
Jangan lupa Vote & Comment ya
Dan jangan lupa bahagia 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
RomanceAisyah Fatimah Az-Zahra namanya wanita Muslim yang cantik,pintar dan berakhlak baik, dialah anak dari pasangan Hj Zainal Arifin dan Siti Fatimah. Aisyah membantu mengurus panti asuhan milik orang tuanya dan dia juga mempunyai sebuah Butik pakaian wa...