(7)

386 36 0
                                    


***

Mobil pajero sport hitam itu memasuki halaman rumah Aisyah, Adit keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Aisyah. Sebenarnya Aisyah merasa kurang nyaman dengan perlakuan Adit, tapi ia menerimanya saja ia merasa tak enak jika ia mengatakannya

Fatimah dan Zainal sedang duduk di depan rumahnya sambil mengawasi anak-anak panti yang sedang bermain dikejutkan dengan kedatangan Adit bersama Aisyah

"Assalamualaikum..." ucap Aisyah menyalami kedua orang tuanya, Adit juga ikut menyalami kedua orang tua Aisyah

"Waalaikumsalam.. loh ko kamu bisa pulang sama nak Adit ?" ucap Ibunya Aisyah penasaran.

Aisyah bingung menjawab pertanyaan Ibunya, Adit yang mengetahuinya akhirnya membuka suara

"Iya bu, tadi saya mampir ke butik Aisyah untuk membelikan baju untuk mama saya, dan saya mengajak Aisyah untuk makan siang, sekalian saya bawa makanan untuk anak-anak panti" ucap Adit lalu mengambil makanan yang ada di kursi belakang mobilnya

"tak usah repot-repot nak" Zainal yang daritadi memperhatikan mulai angkat bicara

"Tak merepotkan ko pak" balas Adit sambil menenteng pelastik yang berisi makanan

"Terima kasih ya nak Adit, iyaudah yok sekarang kita makan bareng sama anak-anak" ucap ayah Aisyah

Mereka berempatpun berjalan ke panti asuhan, Fahri yang melihat mereka pun berlari dan memeluk Adit

"Kakak ko baru kesini, aku kangen tau sama kakak" ucap Fahri melepaskan pelukannya

"Maaf ya kak Adit sibuk kerja jadi gak pernah kesini lagi deh, nih kakak udah dateng bawa makanan juga buat Fahri sama temen-temen Fahri" ucap Adit sambil memperlihatkan bawaannya

"Yeee.... makasih kak, temen-temen sini! kak Adit bawa makanan enak" ucap fahri memanggil teman-temannya

"Wahh.. banyak banget makanannya" ucap anak panti yang lainnya

"Ayo..bilang apa sama kak Adit" ucap Aisyah pada anak-anak

"Makasih kak Adit..." ucap anak-anak serentak.

"Iyaudah yuk,, masuk dulu kita makan sama - sama" ibunya Aisyah menyuruh anak-anak memasuki panti diikuti Zainal,Aisyah dan Adit.

Anak-anak panti memakan makanan mereka, sedangkan orang tua Aisyah duduk mengobrol sambil meminum kopi dan teh bersama Adit dan Aisyah

"Sekali lagi terima kasih ya nak kamu sudah banyak membantu kami" ucap Zainal

"Iya pak sama-sama, hmm... soal motor dan tas Aisyah bagaimana pak ? pak Zainal sudah lapor ?" Ucap Adit

"Sudah.. tapi belum ada perkembangan, tak apa mungkin itu bukan rezeki Aisyah, uang bisa di cari ko yang penting anak kami selamat"

"Iya pak, Jadi Aisyah berangkat dan pulang pak Zainal antar ?"

"Iya saya mengantarnya tetapi terkadang ia pulangnya naik taxi ataupun ojek online, karena saya terkadang tak sempat untuk menjemput Aisyah karna mengajar dan mengurus anak-anak panti" ucap Ayahnya Aisyah

"Bagaimana kalo saya yang mengantar Aisyah pulang pak ?"

Aisyah yang sedang meminum teh tersedak karna ucapan Adit,Adit langsung melihat khawatir ke arah Aisyah. Zainal dan Fatimah pun juga terkejut dengan ucapan Adit barusan

"Tak usah nak Adit, itu hanya akan merepotkan nak Adit saja, lagi pula kami nanti akan membelikan motor untuk Aisyah bekerja" Ucap Zainal

Sebenarnya Zainal ingin membelikan mobil untuk anaknya agar lebih aman tetapi Aisyah menolak karena menurutnya itu berlebihan dan hanya menghamburkan uang saja dan juga Aisyah lebih suka mengendarai motor daripada mobil. Aisyah juga sudah membeli handphone baru jadi ia bisa memesan ojek online atau menghubungi Zainal untuk menjemputnya

"Tak merepotkan ko pak, jam pulang kerja saya kebetulan sama dengan jam pulangnya Aisyah" ucap Adit meyakinkan

Aisyah heran dari mana Adit tau jam pulang kerjanya, seingatnya ia tak pernah mengatakannya

"Tak usah nak Adit, kami tau maksud baik nak Adit tetapi Aisyah bisa naik ojek online, dan jam pulangnya pun sudah tak malam lagi, jika sempat pun saya bisa menjemputnya walaupun tak setiap hari, dan tak baik juga jika kalian bersama terus tanpa ikatan hubungan, apa yang akan tetangga bilang nanti" tolak Zainal halus

Apa pedulinya Adit dengan tetangga, mau orang lain bilang apapun Adit tak perduli, sebenranya ia tak perlu mengantar Aisyah pulang setiap harinya karna ia sudah menyuruh anak buahnya untuk mengawasi dan menjaga Aisyah, tetapi ia ingin bertemu setiap hari dengan Aisyah, namun ayahnya Aisyah menolak jika ia paksakan nanti mereka tidak percaya lagi dengan Adit, baiklah ia akan mengawasinya dari jauh saja.

"Baiklah pak.. jika pak Zainal menolak, saya tak bisa memaksakan" ucap Adit dengan rasa kecewa lalu Adit pamit pulang dan meminta izin mengantar Aisyah ke butiknya

Di mobil mereka tetap saling diam mereka sibuk dengan pemikiran mereka masing-masing. Sekitar Setengah jam akhirnya mereka sampai di butik Aisyah

"Makasih ya mas, atas makan siang dan tumpangannya" ucap Aisyah, saat Aisyah ingin turun dari mobil suara Adit menghentikannya.

"Aisyah.. hmm.. ini kartu nama aku, kalo kamu butuh apa-apa kamu hubungin aku ya" ucap Adit sambil memberikan kartu nama,

Aisyah menerimanya ragu-ragu lalu ia keluar dari mobil, dan mobil Aditpun meninggalkan Butik Aisyah

***

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang