Hay semuahnya maaf ya aku telat update karna ada sesuatu hal yang harus aku urus,
Gak ada yg perduli ya ? Hehe yaa udh gak papa :')
happy reading
***
Aisyah duduk sendirian di kursinya dengan mata yang menyapu sekeliling mengagumi pesta yang mewah sedang diadakan, sedangkan Dian sudah pergi menyambut tamu-tamu lainnya meninggalkan Aisyah
Adit berbohong kepada Aisyah ia bilang padanya bahwa pestanya tidak besar tapi menurut Aisyah ini bukan pesta yang kecil ini pesta yang mewah. Yah, tetapi Adit tidak salah juga karna perbedaan pandangan mereka tentang sederhana dan mewah sudah jelas
Saat Aisyah tengah sibuk mengagumi pesta Laura mendatanginya dengan ekspresi yang tidak suka lalu ia duduk di sebelah Aisyah
"Ehh! ko lo bisa dateng ke sini sama Adit" ucap Laura dengan suara berbisik
Laura berusaha untuk menahan amarahnya jika ia berteriak dan memaki Aisyah di sini bisa-bisa orang-orang akan tau sifat aslinya dan orang tua Adit tak merestui hubungan mereka nanti dan hanya akan mempermalukan dirinya saja
"Maaf mbak, saya kesini karena saya diundang sama bu Dian, mas Adit mengantarkan saya ke sini karena saya tak tau alamat rumah orang tuanya mas Adit, dan mas Adit sendiri yang menjemput saya" ucap Aisyah berusaha menjelaskan
"Gak mungkin Adit mau repot-repot nganterin lo ke sini, pasti lo kan yang ngegoda dia dan mohon-mohon minta di ajak ke pesta ini, murahan banget sih lo" ucap Laura dengan nada mengejek
"Maaf mbak, tapi saya bukan wanita seperti itu"
"Alah! udahlah maling mana ada yang mau ngaku dan gua peringati ya! lo jauhin Adit, Adit itu punya gua dia itu tunangan gua ngerti lo!" ucap Laura dengan nada pelan tetapi mengancam
Aisyah yang mendengarnya terkejut dan hatinya merasa ter'iris mendengar ucapan Laura. Selama ini Adit tak pernah bilang ia memiliki tunangan tapi ternyata ia sudah memiliki tunangan. Apakah wanita ini berbohong atau Adit memang sengaja tak mengatakannya karena Aisyah bukan orang penting yang harus tau tentang kehidupan pribadi Adit
"Tunangan ? Apa-apaan kamu Laura, sejak kapan kita tunangan jangan mimpi kamu"
Adit tiba-tiba muncul membuat Aisyah dan Laura terkejut Adit berani-beraninya Laura mengancam Aisyah dan menyebutnya wanita murahan apa dia tak punya cermin.
"Adit ? Tapi dit, kita akan tunangan, orang tua kita sudah menyetujuinya" Laura berjalan ke arah Adit berusaha memegang tangan Adit tetapi dengan cepat Adit menepisnya
"Denger ya, yang setuju itu mereka bukan aku, dan aku gak mungkin mau sama wanita yang hampir setiap hari keluar masuk club malam dengan laki-laki yang berbeda-beda" ucap Adit dengan nada mengejek
Laura terkejut bagaimana Adit tau, sial ternyata ia diikuti bagaimana Laura tak menyadarinya habis sudah Adit sudah tau kebiasaan buruknya
Suara kegaduhan mereka tertutup dengan suara musik klasik yang sedang di putar hanya beberapa orang yang ada di dekat mereka yang mendengar dan melihat perselisihan mereka
"Dan wanita yang pantas aku nikahi itu Aisyah bukan kamu, ngerti!" ucap Adit penuh penekanan di setiap kalimatnya Adit menarik tangan Aisyah membawanya meninggalkan pesta
Aisyah yang daritadi hanya diam menonton pertengkaran mereka terkejut mendengar ucapan Adit hingga ia tak sadar mereka sudah meninggalkan pesta
Adit membukakan pintu mobil untuk Aisyah, Aisyah memasuki mobil dalam diam ia masih terkejut dengan apa yang ia dengar. Adit menjalankan mobilnya ia sesekali memperhatikan Aisyah yang sedari tadi hanya diam.
"Aisyah kita makan dulu ya, kamu belum sempat makan kan tadi" Aisyah hanya mengangguk mengiyakan
Lalu mereka berhenti di sebuah restoran Aisyah hanya menuruti kemauan Adit ia sedang sibuk dengan pemikirannya sendiri, mereka makan dalam diam dan menyelesaikannya Aisyah mencoba memberanikan diri menanyakan perkataan Adit di pesta yang mengganggu pikirannya dari tadi
"Maaf mas, maksud perkataan mas di pesta tadi apa ya ?" Tanya Aisyah ragu-ragu ia sungguh penasaran apa maksud perkataan Adit tadi
"Soal aku yang ingin menikahi kamu ?" Aisyah menganggukan kepalanya ragu-ragu
"Iya aku ingin menikahi kamu, aku akan lakukan segala cara agar aku bisa memiliki kamu" ucap Adit menatap Aisyah dengan serius membuat Aisyah terbatuk karena terkejut dengan jawaban Adit barusan, Adit memberikan minum kepada Aisyah, Aisyah meminum airnya hingga habis
"Tapi mas, aku sama kamu kan..."
Aisyah tak berani melanjutkan ucapannya ia merasa sakit mengingat perbedaan mereka, dari segi agama,fisik dan materi ia merasa tak pantas bersanding dengan seorang
Christian Praditya Atmaja"Beda agama ? Aku akan usahakan jalan keluarnya bagaimanapun caranya, kamu cuma milik aku Aisyah dan selamanya akan begitu"
"Tapi mas, aku rasa itu hanya obsesi mas saja, mas hanya penasaran setelah mas merasa bosan mungkin saya akan di buang, dan aku tak sebanding dengan mas Adit, Aisyah merasa tak pantas bersanding dengan mas Adit, masih banyak wanita lain yang lebih pantas menikah dengan mas Adit" ujar Aisyah
ia menundukkan pandangannya hampir saja ia menjatuhkan air matanya tetapi ia berhasil menahannya ia berusaha sadar akan realitas yang menjadi dinding diantara mereka, Aisyah tau itu
"Jika aku maunya kamu bagaimana ?" Aisyah mengangkat kepalanya dan menatap Adit
"Ini bukan obsesi Aisyah aku tulus cinta sama kamu dari awal kita ketemu, dan aku berjanji aku gak akan ngebuang kamu dan tak akan pernah aku ngelepasin kamu, kamu cuma milik aku selamanya cuma milik aku, dan suka gak suka aku akan memiliki kamu" Adit mengatakannya dengan penekanan di setiap kalimatnya
Pernyataan Adit membuat Aisyah mematung dan menelan ludahnya kasar, sepertinya Adit sungguh-sungguh dengan ucapannya. Entahlah ada rasa bahagia ternyata Adit mencintainya tapi ada rasa sakit karena ketidakmungkinan mereka untuk bersama
"Iyasudah, ini sudah malam aku akan mengantarkan mu pulang" Aisyah tersadar dari keterkejutannya dan mengangguk mengikuti Adit dan mereka pergi meninggalkan restoran.
***
Di tempat lain seorang wanita menjerit histeris dan melemparkan barang-barang yang ada di kamarnya. Wanita itu adalah Laura ia membuang barang-barangnya ke segala arah melampiaskan amarahnya.
"Sial! Semuah karna wanita itu lihat saja akan ku singkirkan wanita itu" ucap Laura dengan tatapan penuh kebencian lalu ia pergi meninggalkan rumah dan pergi ke club malam untuk menumpahkan kekesalannya dengan minum berasama teman-temannya
***
Esok harinya Aisyah melamun di dalam ruangan yang berada di butiknya ia sedang memikirkan kata-kata Adit semalam, ia merasa senang dan sakit secara bersamaan satu sisi ia senang Adit mempunyai rasa padanya, dan satu sisi ia sakit karna untuk bersatu rasanya mustahil karna perbedaan diantara mereka
Sedang sibuk dengan pemikirannya tiba-tiba Aisyah di kagetkan dengan suara Andini yang memanggil-
manggil namanya"Mbak Aisyah!! Mbak Aisyah!!"
Aisyah berdiri menghampiri gadis yang berusia dua puluhan tahun itu
"Ada apa Andini ? Ko panik gitu ?"Aisyah berhenti berlari saat orang yang di cari sudah ada di depannya
"Itu mbak ada perempuan cantik sama dua orang cowok serem-serem wajahnya mereka berantakin barang-barang kita mbak"
Aisyah terkejut dengan perkataan Andini, ia langsung meninggalkan Andini dan pergi untuk melihat siapa yang menghancurkan barang-barang dagangannya
Aisyah membulatkan matanya ia terkejut dengan apa yang ada di depannya, baju-baju berserakan di mana-mana bahkan sudah banyak baju yang robek sudah tidak berbentuk baju lagi dan disitu ia melihat pria-pria dengan badan yang besar sedang mengancurkan barang-barang Aisyah dan dibelakangnya ada wanita yang Aisyah kenali sedang berdiri dan tersenyum puas dengan pemandangan yang ada di depannya
***
Vote & Comment ya dan
Jangan lupa follow author nya 😉
KAMU SEDANG MEMBACA
BERBEDA
RomanceAisyah Fatimah Az-Zahra namanya wanita Muslim yang cantik,pintar dan berakhlak baik, dialah anak dari pasangan Hj Zainal Arifin dan Siti Fatimah. Aisyah membantu mengurus panti asuhan milik orang tuanya dan dia juga mempunyai sebuah Butik pakaian wa...