(9)

373 35 0
                                    

*Vote & Comment ya dan
Jangan lupa follow author nya 😉

happy reading...

***

Aisyah sedang memandangi kartu nama Adit ia bingung apakah ia harus menyimpan nomor Adit, dan bagaimana Adit tau jam pulang kerja Aisyah.

"Ciyee.. kartu nama mas-mas yang kemarin ya mbak ? Ada nomor handphone juga tuh, hubungin geh mbak jangan dipandangin aja" goda Andini sambil melirik kertas yang di pegang Aisyah

"Apaan sih, siapa juga yang mau ngehubungin orang cuma mau liat aja ko" elak Aisyah

"Mbak mah gak peka, dia ngasih nomor handphone itu biar mbak ngehubungin dia, cepet mbak telfon dia, dan tanyain lagi apa" goda Andini dengan senyum jahilnya

"Yee... modus, dia itu ngasih nomor handphone ini buat aku ngehubungin dia kalo ada perlu aja, kan sekarang gak ada perlu kenapa aku harus ngehubungin dia make segala nanya lagi apa"

"Iyaudah mbak sini biar aku aja" ucap Andini merebut kartu nama Adit dan mengambil handphone Aisyah yang berada di meja.

Aisyah berusaha merebutnya tetapi gagal Andini berlari menghindari Aisyah. Lalu tiba-tiba pintu butik terbuka mendapati seorang wanita yang ingin membeli pakaian mengalihkan perhatian Asiyah sedangkan Andini dengan cepat mengetik nomor handphone Adit dan menelfon nya. Adit yang mengetahui ada panggilan masuk di handphonenya menjawabnya

"Halo"

Andini langsung mengembalikan handphone Aisyah "diangkat mbak, udah aku mau ngelayanin mbak-mbak itu dulu, semangat" lalu Andini berlari meninggalkan Aisyah

"Andini! kamu itu, aduh gimana ini" ucap Aisyah panik, akhirnya dengan ragu-ragu ia memberanikan diri berbicara

"halo... mas, ini aku Aisyah"

Adit tersenyum senang akhirnya Aisyah menghubunginya sekretarisnya yang dari tadi berdiri sedang memberi laporan ke Adit seketika terpukau dengan senyuman Adit. Setelah sekian lama ia tak pernah melihat bos nya ini tersenyum. Lalu Adit mengalihkan pandangannya ke arah Clara yang memperhatikannya membuat wanita itu tersadar dari lamunannya.

"Laporannya kita selesaikan nanti kamu boleh keluar"

"Baik pak" ucap Clara lalu pergi dari ruangan Adit

"Aisyah ?? Ada apa ? Apa kamu butuh sesuatu ?" Tanya Adit penasaran

"Enggak mas, bukan gitu umm.. aku,umm..itu... Andini" Aisyah bingung ingin bicara apa ke Adit, belum pernah Aisyah segugup ini berbicara dengan orang lain

"Andini ?"

"Itu Andini pegawai aku, dia.. salah nelfon orang, iya! dia tadi mau nelfon keluarganya tapi malah dia nelfon kamu" Aisyah memejamkan matanya ia tak tau harus beralasan apa ke Adit sehingga mengeluarkan alasan yang kurang masuk akal itu semoga saja Adit percaya

"Ohh.. jadi salah sambung ya, berarti kamu udah save nomor aku dong ?" Adit berusaha memancing Aisyah terdengar dari kegugupan Aisyah ia tau Aisyah sedang berbohong

"Ehh.. belum ko mas" Aisyah memejamkan lagi matanya ia keceplosan, hancur sudah makin tidak masuk akal alasannya itu. Andiniiiiiii awas kamu.

"Ko belum ? Terus gimana ceritanya Andini bisa salah nelfon ?" Adit berusaha untuk menahan tawanya, ia ingin sekali tertawa karna mendengar kegugupan Aisyah menjawab pertanyaannya

"Itu... umm... itu mas, Andini.. Andini yang nelfon kamu, dia ngambil kartu nama kamu terus dia juga ngambil handphone aku dan dia nelfon kamu"

Adit tersenyum puas, ternyata Aisyah mudah sekali dipancing, ia tak pandai berbohong dan Adit suka itu. Adit berterimakasih pada pegawainya Aisyah berkat dia, Adit bisa berbicara dengan Aisyah.

"Ohh.. Ngomong dong dari tadi, kenapa harus bohong ?"

"Maaf mas.." ucap Aisyah merasa tidak enak karna telah ketahuan berbohong

"Iya aku maafin, tapi save nomor handphone aku ya ?"

"Iya mas"

"Ehh.. Aisyah, umm.. besok kamu makan siang sama aku ya ? Di tempat makan deket butik kamu yang kamu bilang waktu itu ada yang mau aku bicarain sama kamu, mau kan ?"

Aisyah bingung harus menjawab apa, ia harus menerimanya atau menolaknya, tapi Adit mengajaknya makan siang karna ada alasan kan, ada yang ingin ia bicarakan dengan Aisyah, dan Aisyah penasaran Adit ingin membicarakan apa dengannya.

"Aisyah ??"

"Ehh... iya mas, saya.. saya mau"

Adit bernafas lega ia fikir Aisyah akan menolaknya "baiklah, kalau begitu sampai jumpa besok siang"

"Iya mas" lalu Aisyah mengakhiri panggilannya ia bernafas lega akhirnya berakhir juga, entahlah ia merasa gugup jika berbicara dengan Adit, Lalu Aisyah tersadar dan mencari Andini tapi tak mendapatinya lalu matanya teralihkan ke meja kasir ia menemukan kertas yang bertuliskan

"Mbak aku izin beli makanan ya aku laper soalnya dan marah-marahnya entar aja ya, ntar pulang aku bawain bakso sama es kelapa muda deh ok, Makasih bos ku yang cantik.."

Aisyah tersenyum Andini selalu tau cara membujuk Aisyah saat sedang marah, Aisyah sudah menganggap Andini seperti adiknya sendiri mana bisa ia marah dengan wanita itu.

***

Esok harinya Adit bergegas ingin pergi makan siang dengan Aisyah. Saat ia keluar ruangan ia bertemu dengan Clara sekretarisnya 

"Siang pak.. bapak ingin makan siang ? Apa bapak ingin makan siang dengan saya ?" Ucap Clara dengan penuh harap

"Gak bisa, Saya mau makan di luar" ucap Adit dan berlalu meninggalkan Clara

"Sial! Ditolak mulu gua" ucap Clara dengan kesal

Sekitar setengah jam Mobil Adit sudah memasuki area parkir Butik Aisyah, Andini yang melihatnya berlari memanggil Aisyah

"Mbak Aisyah!"

Aisyah yang sedang merapikan pakaian dikagetkan dengan suara Andini yang memanggil-manggilnya

"Ada apa ? Ko kamu lari-lari gitu ?"

"Itu mbak, mas-mas yang kemaren dateng ke sini" ucap Andini panik

"Terus kenapa ? Itu semuah gara-gara kamu kemarin nelfon dia, makanya dia kesini"

"Dia mau marahin saya ya mbak ? Duh.. gimana nih mbak" ucap Andini panik

"Dia gak mau marahin kamu, tapi dia ngajak makan siang aku"

"Makan siang ?? Ciyeeee.." goda Andini sambil menaik turunkan alisnya. Aisyah melirik Andini dengan malas dan berlalu meninggalkan Andini dan menemui Adit yang sudah memasuki butik mencari Aisyah

"Aisyah, Gimana ? bisa makan siang sekarang ?"

"Bisa ko mas, sebentar ya aku bilang Andini dulu" ucap Aisyah

"Andini, aku keluar sebentar ya, kamu jaga Butik dulu, bisa ?"

"Bisa dong mbak, mau lama juga aku bisa ko" ucap Andini sambil mengedipkan sebelah matanya yang di jawab pelototan dari Aisyah

"Iyaudah, aku pergi dulu ya Assalamualaikum.." ucap Aisyah meninggalkan Butik

"Waalaikumsalam.."
Lalu Adit dan Aisyah meninggalkan Butik dan pergi untuk makan siang

***

BERBEDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang