VII. Persahabatan

4 1 0
                                    

Disaat percakapan mereka berlangsung. Tidak lama juga bel masuk pun berbunyi " teeeeeet ". Seluruh murid pun segera beranjak masuk kedalam kelasnya masing-masing untuk pembelajaran yang terakhir kalinya.

Lalu, mereka bertiga pun menaruh bukunya di tempat semula. Setelah itu, mereka bertiga beranjak ke dalam kelasnya.

Setelah pembelajaran selesai seluruh murid pun membersihkan kelasnya masing-masing. Setelah kelasnya bersih lalu, mereka pun di perbolehkan untuk pulang kerumahnya masing-masing.

" Aisyah, Anisa kalian pulang pake apa? " tanya ilham

" Aku naik sepeda " jawab Aisyah

" Aku jalan " jawab Anisa

" Kalo begitu, kita pulang bareng yuk. Kita kan rumah nya satu jalur" tanya ilham

" Iya ayo. Tapi aku mau ngambil sepeda dulu ya. soalnya sepeda aku ada di tempat parkiran belakang sekolah " ucap Aisyah

" Iya ayo. Kita tunggu di depan gerbang sekolahnya " ucap ilham

" Iya " sambil beranjak ke tempat parkiran sepeda

Lalu, Aisyah pun mengambil sepedanya dan menaikinya. Sedangkan, ilham dan Anisa mereka menunggu Aisyah di depan gerbang sekolah.

" Ayo kita pulang " sambil menghampiri ilham dan Anisa

" Ayo " jawab Anisa dan ilham

" Wey, Besok nanti kita baca bareng lagi ya " ucap ilham sambil berjalan pulang

Aisyah dan Anisa setuju

" Iya, Ayo "

" Kita keliatan akrabnya padahal baru awal perkenalan. Gimana kalo kita bertiga bersahabat. Sahabat itu sangat berarti bagi kita. Mau ngak nih? " Ucap ilham

Aisyah terdiam dan menundukkan kepalanya ke bawah seperti ingin menangis.

" Iya akal yang bagus tuh kata ilham. Kita jadiin ikatan persahabatan saja " jawab Anisa

" Ya, Kalo menurut Aisyah gimana?" tanya ilham

" Hmmmm, Ya " jawab Aisyah dengan sedih

" Yasudah tapi....aku heranlah. Kamu kayak yang ngak biasanya deh. Daritadi kamu nunduk saja. Emangnya ada apa? " tanya ilham

" Eh, ngak kok. Aku ngak apa-apa malah aku lebih senang banget kalo kita bersahabat " jawab Aisyah seperti ingin menangis

" Muka kamu kenapa? Kamu kayak ngak biasanya deh. Biasanya kamu selalu tersenyum. Kalo ada masalah ceritain aja aku pasti bakal ngebantuin kok " ucap ilham sambil merangkul bahu Aisyah

" Ngak ini cuman masalah pribadi saja " jawab Aisyah

" Kamu itu jangan memendam perasaan deh. Ceritain aja semuanya padaku. Aku pasti siap untuk mendengarkannya " sambil memegang tangan Aisyah

" Iya deh aku akan ceritain" jawab Aisyah

" Nah gitu dong. Ayo ceritain" ucap ilham

" Sebenarnya, aku cuman teringat dengan sahabatku dulu. Sahabatku sifatnya hampir mirip denganmu. " Jawab Aisyah sambil tersenyum manis

" Trus ?....apa bedanya sifat aku sama sahabatmu itu? " ucap ilham dengan heran

" Ya menurutku, kamu selalu menemani aku. Walaupun baru kenalan tapi aku sudah akrab dengannya. Benar juga kan? " jawab Aisyah

ilham terharu mendengar pujian Aisyah dan ia pun bertanyanya lagi.

" Iya juga sih. Sebenarnya sahabat kamu itu siapa sih? " tanya ilham

" hehehe. Mau tau apa mau tau banget" sambil menertawakan ilham

" Ya mau tau banget lah. Orang aku nanyain. Trus kamu kenapa pake ketawa sih? Aku jadi heran" ucap ilham

" Ya habisnya kamu tuh lucu tau. Kayak orang yang kebingungan tapi dicampur tawa tea ih. Jadi gemez pengen nyubit pipinya loh" ucap Aisyah

Wajah ilham memerah karena Aisyah menertawakannya.

" Masa iya sih ngak mungkin banget kali. " ucap ilham dengan wajah memerah

" ya-iya dong. Kalo aku dijailin kamu marah ngak nih " tanya Aisyah

" Eh, ya enggak lah. Aku mah ngak pernah marah orangnya " jawab ilham

" Oh, jadi gitu. Aku bercandain ah si ilham kayaknya seru nih" ucap Aisyah

" Ahsiap" ucap ilham

Waktu Telah Kembali Dari Buku AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang