VIII. Memendam Rasa

2 1 0
                                    

     Lalu, Aisyah pun terdiam dan ia mengagalkannya untuk menjahili ilham. Karena ia merasa kasihan bila sahabat cowoknya di jahilin.

     " Eh ngak ah ngak jadi " ucap Aisyah

     " Kenapa? " tanya ilham

     " Ngak apa-apa kok " jawab Aisyah

     " Yasudah. Aku juga sudah tau kok perasaanmu. Pasti kamu ngak mau aku tersinggung ya" ucap ilham

     " Lah, kok kamu tau sih. Ya-iya sih aku juga ngak mau kamu marah kalo dijailin" ucap Aisyah

     " Yasudah. Bersyukur lah kalo kamu tau perasaan ku " ucap ilham

     " perasaan apa? " tanya Aisyah dengan heran

     Ilham dan Aisyah tiba-tiba memberhentikan perjalanannya. Sedangkan Anisa terus berjalan dan meninggalkan Aisyah dan ilham.

     " Eh, ngak-ngak aku ngak ada perasaan apa-apa kok sama orang " ucap ilham dengan ragu

     " Why? Kenapa? " tanya Aisyah

     " Ngak ini cuma salah paham aja" ucap ilham

     " Dia kenapa sih? Aku aneh sama sikap ilham. Dia amat berbeda dari yang sebelumnya. Apa dia punya perasaan sama orang ya? " ucap Aisyah didalam hati

     " Huh, untungnya dia ngak tau bahwa aku sedang mencintainya sejak awal pembelajaran tadi" ucap ilham didalam hati

     " Ya sudahlah. Tapi Anisa dimana ya? Kok dia tiba-tiba ngilang sih? " tanya Aisyah

     " Iya-ya perasaan tadi dia jalannya bareng sama kita deh tapi kok ngak ada ya? ...Apa jangan-jangan..." ucap ilham dengan takut

     " Heeh! Jangan berpikir negatif kayak gitu dong. Manamungkin aja Anisa menghilang dengan sendirinya. Paling dia pergi duluan kali " ucap Aisyah

     " Hmmm, betul juga tuh" ucap ilham

     Lalu Aisyah dan ilham pun melanjutkan perjalanannya lagi.

     " Aisyah kasih tau dong. Sebenarnya siapa sih sahabatmu itu? " tanya ilham

     " Eh, iya aku lupa maaf ya. Dia Fadillah yang diwaktu MPLS nya kelas 10 C sekelas sama aku " ucap Aisyah

     " Oh, Fadillah. Aku kan temannya Fadillah yang diwaktu awal MPLS aku  menunggu di gerbang sekolah. Ya karena ia belum tau lokasi kelasnya. Jadi aku menunggunya sampai ia datang " ucap ilham

     " Ka---kamu kenal Fadillah. Kalo begitu ayo kasih tau dong sekarang dia dikelas mana?" ucap Aisyah dengan senang

     " Ya aku kenal Fadillah. tapi kalo itu aku kurang tau. Soalnya aku udah jarang ketemu sama Fadillah lagi. Maaf ya" ucap ilham

     Aisyah yang tadinya senang jadi kembali sedih lagi.

     " Yasudah, kalo kamu ketemu tolong kasih tau aku ya" ucap Aisyah dengan sedih

     " Iya aku pasti akan beritahu kok. jangan khawatir kan ada aku. Kamu jangan bersedih diri dong kamu harus kuat nanti juga kamu bakal ketemu" ucap ilham

     Tiba-tiba saja Aisyah memeluknya dengan erat.

     " Iya, trimakasih banget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     " Iya, trimakasih banget. Kamu adalah sahabat terbaik ku yang pernah ada " ucap Aisyah sambil menangis

     Ilham terkejut karena Aisyah memeluknya dengan tiba-tiba dan sambil menangis

     " I---iya. Tapi kamu jangan nangis dong. Kamu harus kuat diri" ucap ilham sambil mengelap air mata Aisyah

Lalu, Aisyah pun memberhentikan tangisannya itu dan melepaskan pelukannya.

     " Iya, aku pasti kuat kok..." ucap Aisyah dengan tersenyum manis

     " Nah gitu dong. Yasudah aku pulang duluan ya soalnya aku rumahnya di gang itu" ucap ilham sambil menunjukkan kearah gang rumahnya

     " Ya, hati-hati dijalan ya" ucap Aisyah dengan lembut

     " Ya" ucap ilham sambil berjalan ke rumahnya

     Lalu, ilham dan Aisyah pun pulang kerumahnya masing-masing.

Waktu Telah Kembali Dari Buku AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang