XX. Menjadi serigala

2 1 0
                                    

Lalu, raja Gicma pun berteriak sedangkan Agis hanya berdiam diri dan menutup matanya dengan kedua tangan serta air matanya pun perlahan mulai menetes.

" Aaaaaaaaaa!!!" sorak raja Gicma

Tidak lama kemudian, raja Gicma pun berubah menjadi serigala sedangkan Agis pun perlahan mulai melepaskan kedua tangan di matanya.

Lalu, Agis pun membuka matanya dan melepaskan tangan di matanya.

" A---ayah?!. Ayah!!! Kenapa Ayah harus begini?!" sambil menghampiri Ayahnya dan memeluknya

Raja Gicma tidak sadarkan diri karena ia telah di sihir oleh Miga. Dan kekuatan sihir raja Gicma pun telah musnah dan lenyap. Kecuali kekuatan sihir yang ada di tongkat yang ia punya.

Tongkat itu sengaja di berikan kepada Agis agar bisa menggunakan kekuatannya. Karena jika tongkat raja Gicma tidak di gunakan maka tidak lama pun kekuatan sihir yang ada di tongkat raja Gicma akan hilang begitu saja.

Disaat Agis sedang menangis karena telah ditinggalkan oleh ayahnya. Miga hanya terus menertawakannya.

"Hahahahaha"

" Bisa diam enggak sih?!. Apa ngak ada cara lain selain menertawakanku?! " dengan kesal

" Hahahahaha. Terserah aku dong. Kalo berisik yasudah kamu diam saja. Lagipula buat apa nangis. Kan nyawa ayahmu sudah tiada" ucap Miga

" Hey penyihir jahat!!!. Apa engkau tak merasa bersalah pada ayah?. Apakah tak ada cara lain selain membunuh ayahku?. Kenapa engkau melakukan hal ini pada ayahku? " sambil mengeluarkan setetes air mata

" Hahahahahaha. Sebab aku tak mau ayahmu terus menjadi raja di dunia magic ini. Aku ingin lebih terkenal dari raja Gicma. Aku tak mau raja Gicma terus berbuat kebajikan kepada seluruh makhluk dunia magic ini" ucap Miga

" Terus?!. Apa untungnya kau bunuh ayahku sampai nyawa ayahku hilang begitu saja?!. Apa tak ada cara lain? " ucap Agis

" Hmmmmm"

" Ayo jawab pertanyaanku?!. Kenapa?!. Kau malu menjawabnya?! " ucap Agis

" Malu?!. Seberapa malukah aku?!. Aku itu orangnya tak pemalu tau. Buat apa malu juga" ucap Miga

" Terus?!. Kenapa kau tak menjawab pertanyaan ku ini? " ucap Agis

" Baiklah. Kamu itu harusnya bersyukur dong ayah mu masih hidup walaupun nyawanya sudah tiada. Kalo kamu ngak puas, akan ku ubah lagi ayah mu menjadi abu. Gimana? " ucap Miga

" Kau mau membuat ku mati sia-sia tanpa ayah?. Coba kau bayangkan jadi aku. Gimana rasanya kau kepada ayahmu disaat kecil?. Sedangkan ibumu sudah tiada. Sejak aku lahir ibuku telah meninggal dan yang hanya bisa menemaniku adalah ayah" ucap Agis dengan sedih

" Hilih, ni anak banyak omong kosong lah. Akan ku ubah kau jadi abu juga nih" ucap Miga dengan kesal

" Jangan dong. Jahat banget sih" ucap Agis

" Banyak omong kosong lu!. Cepat pergi dari sini!. Kalo kau tak pergi juga akan ku ubah kau jadi abu! " ucap Miga dengan kesal

" Emangnya kenapa sih?!. Disini kan istana milik ayah ku. Kenapa aku harus diusir ?" ucap Agis

" Aku ubah kau jadi abu juga nih!" ucap Miga sambil mengeluarkan semua kekuatan sihirnya dan mengarahkannya kepada Agis

" Eh, jangan!!!. Baiklah aku akan pergi dari sini" ucap Agis

" Yasudah pergi sana!. Kenapa lu masih ada disini?. Kalo enggak pergi juga akan ku usir lu pakai sapu. Mau enggak?!" ucap Miga

" Aku tak akan mau pergi dari sini sebelum nyawa ayah ku kembali pulih" ucap Agis

" Nyawa ayahmu itu tak mati. Ia hanya tidak disadarkan diri. Kau tak akan bisa menggunakan kekuatanmu sekuat mungkin. Karena ia tak akan bisa pulih menjadi seorang manusia lagi" ucap Miga

" Apa?!. Tak bisa kembali lagi?!. Jadi aku selamanya ngak bakal bisa ketemu sama ayah dong? " ucap Agis

" Kau hanya bisa bertemu dengan ayahmu tetapi ngak bisa melihat wajah ayahmu selamanya. Karena ia akan terus menjadi serigala sebelum aku mati di dunia magic ini. Hahahahaha. Rasakan itu! " ucap Miga

" Keterlaluan banget kau!. Kau sudah menghalangi kehidupan ku dari seorang ayah! " ucap Agis dengan kesal

" Banyak omong kosong lu!. Usir juga lu dari sini! " sambil membawa sapu terbangnya

" Kau jahat!. Kau telah mengubah ayahku menjadi serigala!. Kau jahat! " ucap Agis dengan kesal

Lalu, Miga pun melemparkan sapu terbangnya ke wajah Agis.

Lalu, Agis pun terkejut

" Aduh!. Sakit tau! " ucap Agis dengan kesakitan

" Cepat pergi dari sini!" ucap Miga dengam kesal

Agis hanya bisa berdiam diri dan mengeluarkan tetesan air mata.

" Wahai sapu terbangku cepat kau bawa anak ini dan serigala ini. Lalu, kau bawa mereka berdua ke tengah hutan yang sangat gelap itu."

" Apa?!. Ke tengah hutan yang gelap itu?!. Jahat banget sih! " ucap Agis

     " Sudah jangan banyak omong kosong lah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Sudah jangan banyak omong kosong lah. Cepat pergi dari sini!. Dan jangan pernah kembali lagi ke istana ini!" ucap Miga dengan kesal

Lalu, sapu terbangnya itu pun mempersilakan Agis dan serigala itu untuk duduk.

" Baiklah. Aku akan pergi dari sini" sambil menggendong ayahnya dan beranjak duduk di atas sapu terbang

Dengan terpaksa Agis dan serigala itu pun duduk di atas sapu terbang.

" Wahai sapu terbang cepat kau bawa mereka berdua dan jangan sampai mereka berdua diketahui oleh makhluk siapapun. Cepat bawa mereka ke tengah hutan!"

Lalu, perlahan sapu itu pun terbang menuju hutan yang sangat gelap itu dan meninggalkan istana. Agis sangat sedih karena istana milik ayahnya telah menjadi kepunyaan Miga.

Dengan terpaksa ia harus pergi meninggalkan istana itu. Dan seluruh makhluk pun tidak mengetahuinya bahwa raja Gicma sekarang telah menjadi serigala akibat sihir dari Miga.

Waktu Telah Kembali Dari Buku AjaibTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang