Understand?

690 42 0
                                    

Aku melihat adegan itu hanya menatapnya datar.

"Hmm, aku tidak tau. Wae?" Balas jisoo

"kajja makan malam?"

"aku akan kirimkan pesan jika bisa" balas jisoo dengan senyumannya.

Aku mengerutkan keningku.aku melirik salah satu dari mereka dan ternyata dia juga sedang melirikku dengan tatapan dingin dan tajamnya itu,aku segera memalingkan wajahku. Apa gosipan mereka benar?

Setelah pembicaraan yg panjang tadi, kami melanjutkan perjalanan yg tertunda itu. Dan sekali lagi aku mendengus kesal karna mereka mulai menggosip lagi.

'ternyata benar, salah satu dari mereka dekan dengan anak bangtan'

'wah aku iri'

'jurus apa yg mereka pakai'

'Wajar saja anak bangtan menyukai mereka, lihat saja wajahnya familiar'

'katanya salah satu dari mereka adalah anak dari CEO besar di Inggris'

'iya, tapi tidak tau siapa'

' merekalah yang selalu buat ulah dengan gengnya Lalisa'

'cih lihatlah, mereka bahkan sok berkuasa di sini, dan nekat melawan gengnya lisa. Tentu saja mereka akan kalah'

'mereka adek kelas tak tau diri'

Telingaku terasa panas mendengar gosip murahan itu.

"EOH!, tau apa kau tentangku dan lisa hh?! Berani sekali kau!"
aku yang berjalan paling depan menoleh ke belakang. Dan memutar mataku malas dan menghampirinya.

"a-ada apa denganmu eoh?"

"cih, kau pikir aku tuli noona.aku mendengar celoteh murahanmu itu"

"YAK! Berani sekali kau berbicara seperti itu. Kau masih adek kelasku"

"bahkan kau tak mencerminkan sifat kakak kelas, untuk apa aku menganggapmu"

"KAU!!"

"Jangan bersikap kasar pada adek kelasmu"



"T.. ta.. taehyung"

aku melihat pria itu sekilas dan beralih pada kakak kelas cerewet itu. Dia terlihat ketakutan dan pucat.

Aku hanya tersenyum remeh padanya dan berbalik menuju kantin, dan di ikuti oleh yg lain kecuali wendy yang berbuat ulah.

Hee So pov end

Pria itu menahan tangan kakel itu yg ingin menampar wendy.mereka sama sama kaget dengan kedatangan taehyung salah satu anak bangtan yg digilai banyak wanita.

"apa yang kau lakukan?" ucap taehyung dingin dan menurunkan tangan wanita itu

"ti.. ti.. tidak a.. ada" ucapnya bergetar

"Aku bilanga A PA YANG KAU LA KU KAN" ucapnya lagi dingin penuh tekanan dan menusuk.

Wanita itu menekuk kepalanya dalam, tidak berniat untuk membalas perkataan taehyung.

Taehyung pun tetsenyum dan itu bukan senyuman manis, tapi sinis. Ia melipat lengan baju putih panjangnya sampai sikut nya.

"dengan adek kelas tidak boleh kasar, tapi kalau sesama kakak kelas boleh bukan? " lirih taehyung di telinga wanita yang sedang ketakutan itu. Sontak ia menaikkan kepalanya melihat taehyung dan wendy bergantian.

"Di.. dia membentaku tae" taehyung melihat tunjuk wanita itu mengarah pada wendy

"aku tidak membentakmu noona, jangan mengarang cerita lagi noona ku yang terhormat. Kau mau buat masalah lagi dengan ku eoh?" ucap wendy tak terima

"kau bahkan tidak menganggap ku kakak kelas"

"Tidak akan dan tidak akan pernah" ucap wendy penuh penekanan dan berjalan melewati orang yang sedang menontonnya.

"k.. kau lihatkan tae, itu bkan slahku. Dia bahkan tidak sopan denganku yang jelas lebih tua darinya. Apa apan dia"

Taehyung tersenyum dan mendekatkan kepalanya ke arah wanita itu,. Seketika wanita itu merah dan malu.
Dan...
















































"jika kau berulah lagi dengannya, akan ku pastikan tangan mulusmu menjadi irisan daging"




Next ya..

PSYCHOPATH, [mafia and hacker] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang