Maaf.
Sederhana memang. Namun kata itu memiliki makna yang berarti bagi anak. Jangan pernah gengsi untuk meminta maaf kepada anak, jika orang tua melakukan kesalahan.
***
Seorang pemuda bertubuh tinggi, ia terlihat berdiri di depan pintu ruang rawat Seokjin.
Pemuda itu mengenal sosok pria yang sedang berada di dalamnya.
"Samchon?" gumam pemuda yang tak lain adalah Namjoon.
Ia merasa tidak percaya saat melihat pamannya datang menjenguk anaknya. Padahal beberapa hari lalu, pria itu sama sekali tidak datang untuk menjenguk Seokjin.
Namjoon tersenyum bahagia, sewaktu dirinya melihat Yoongi mencium kening anaknya.
Namjoon berpikir, selama ini ia salah sangka. Ia berspekulasi jika pamannya hanya mementingkan pekerjaan, dan tidak peduli pada anaknya yang sering kali membuat masalah dan menyebabkan dirinya menghukum Seokjin.
Sesaat ia mengeluarkan ponsel dan merekam moment langka tersebut, sebelum ia terperanjat sewaktu Yoongi berbalik dan berencana ke luar dari kamar rawat Seokjin.
Ia bergegas pergi dan bersembunyi dari pamannya. Karena dirinya tahu bahwa pamannya gengsi jika kepergok telah menjenguk anaknya.
Saat Namjoon berencana bersembunyi, ia melihat kedua sahabat adik sepupunya berjalan menuju kamar rawat Seokjin.
Ia segera berlari, lalu menarik lengan kedua remaja itu masuk ke dalam sebuah ruangan khusus yang digunakan sebagai tempat penyimpanan alat kebersihan.
"hyung! Kenap..." Namjoon memutus kalimatnya dengan cara membekap mulutnya. Salah satu remaja lainnya terkejut saat Namjoon membekap mulut sahabatnya.
"Ssst" ucap Namjoon memberi instruksi mereka. Lalu ia melepaskan bekapannya.
"Ada apa?" bisik remaja pendek padanya.
Namjoon hanya diam dan meletakkan jari telunjuknya di depan bibirnya. Mereka berdua mengerti akan isyarat yang di tunjukkan.
Namjoon membuka perlahan pintunya, ia celingak-celinguk mencari sosok pamannya.
Setelah di lihat aman. Namjoon bernapas lega, kemudian ke luar dan mengajak kedua sahabat Jungkook.
"Sebenarnya ada apa hyung?" tanya remaja tampan berhidung mancung.
"Tadi – ada samchon menjenguk Seokjin" jawabnya seraya mengelus dada.
"Ahjeossi?!" pekik mereka seakan tidak percaya. Namjoon mengangguk sebagai jawabannya.
"Tumben" celetuk Taehyung.
"Sepertinya, samchon sudah membaca buku harian Seokjin" gumamnya.
"Buku harian?" tanya mereka bingung.
"Mm...bagaimana jika kita menjenguk Seokjin. hyung tidak ingin Seokjin sendirian"ucapnya dan mengajak mereka.
" Oke" mereka seraya mengangguk setuju.
*****
Di bawah alam sadarnya. Seokjin masih berpijak di posisi yang sama, setelah dirinya mendengar suara ayahnya.
"Jin..." suara lembut itu memanggilnya, namun Seokjin masih bergeming di tempatnya.
Wanita cantik itu meraih tangan Seokjin, dan mengelus lembut punggung telapak tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Uljima" (Complete)
FanfictionKisah sebuah keluarga, di mana seorang ayah yang membesarkan kedua anaknya setelah isterinya tiada. Karena didikannya yang keras, hingga menyebabkan anak sulungnya memiliki hati yang keras, dan sering kali berbuat ulah di sekolah, hingga sang ay...