Karena banyak yang pilih NamGi. Jadi ayahnya mereka berdua ya. Dan yang jadi anak utamanya, tentu aja Kim Seokjin. Hehehehe. Dan sebagian scene dari cerita ini, adalah kisah nyata dari kejadian anak muridku beberapa tahun lalu. Sampai membuat kami gurunya, menangis waktu liat bapaknya jauh-jauh datang cuma untuk ketemu anaknya aja. Makanya terbesit ff ini. Hehehe.
Aku share idenya aja dulu ya. Untuk full nya nanti setelah Twins Jinkook kelar.
---
"Lepaskan!!!"
"Tidak!! Aku tidak akan membiarkan mu membawa anak kita!!"
"Kau itu egois!! Kau selalu saja seperti ini!! Aku bosan. Karena setiap kali kau marah, selalu berkata untuk menceraikanku!! Kali ini. Aku penuhi permintaanmu!!!"
"Aku minta maaf. Aku salah."
"Lepas!!"
"Tidak!! Aku tidak akan melepaskannya!!"
-
-
-"Maafkan eomma, sayang."
"Kenapa aku tidak boleh ketemu appa?"
"Eomma tidak ingin, kau seperti ayahmu."
"Dan ingat pesan eomma. Jangan pernah bertemu dengan ayahmu lagi. Kau mengerti?!"
-
-
-"Aku ingin menikahimu."
"Apa?!"
"Kasihan Seokjin. Dia pasti merindukan sosok seorang ayah."
"Aku tahu. Kau hanya kasihan padaku."
"Tidak. Aku tulus ingin menikahimu, dan menjadi ayah untuk Seokjin."
"Tapi kau juga memiliki anak. Bagaimana dengan anakmu? Apa mereka bisa menerimaku?"
"Isteriku sudah lama tiada. Lagipula, Jimin dan Taehyung pasti senang. Karena mereka juga sering bermain bersama."
-
-
-"Seokjin~ah... Ada yang ingin bertemu denganmu."
Seokjin terkejut saat melihat ayah kandungnya datang menemuinya di sekolah.
Ada rasa takut.
Bukan takut pada ayahnya. Melainkan ia takut, jika ibunya tahu --- bahwa ayahnya datang ke sekolah dan bertemu dengannya.
"Jinnie~ah..." panggil ayahnya.
"Seokjin. Kemarilah... Ayahmu datang." ucap sang guru padanya.
Seokjin melangkah pelan. Ia sebenarnya sangat rindu pada ayahnya. Hanya saja, setelah perceraian kedua orangtuanya. Ia memendam rasa rindunya.
Ketika Seokjin berdiri di depan ayahnya. Dengan air mata yang berlinang, sang ayah memeluknya dengan sangat erat.
"Appa sangat merindukanmu, nak."
-
-
-"Maaf. Saya minta tolong, jika ayah kandung Seokjin datang lagi. Jangan biarkan, orang itu untuk bertemu dengan anak saya."
"Maaf. Saya memang tidak tahu, ada masalah apa. Tapi... Seokjin masih kecil. Kami juga melihat --- Seokjin seperti merindukan ayah kandungnya."
"Ini memang masalah saya dan ayahnya. Saya hanya tidak ingin, dia merebut Seokjin dari saya."
-
-
-"Ahjussi..."
"Iya, Jin?"
"Tadi... Ada harabeoji ke sekolah. Harabeoji berdiri di depan pagar."
"Apa kau merindukan kakekmu?" Seokjin mengangguk.
"Apa Seokjin ingin bertemu dengan kakek dan ayah?"
"Tapi, nanti eomma marah."
"Kita pergi diam-diam."
-
-
-"Seokjin~ah." sang kakek memeluk cucu yang sangat dirindukannya.
"Ada acara apa ya, ahjussi?"
"Ayahnya Seokjin menikah."
"Menikah?"
-
-
-"Jin. Kau melamun lagi?"
"Hyung mengagetkanku saja."
"Kau sedang memikirkan apa?"
"Kemarin, aku melihat appa bersama isteri dan anaknya."
"Mereka terlihat bahagia, hyung."
-
-
-"Seokjin."
"Maaf, appa. Aku harus pergi."
"Tidak. Appa ingin bicara denganmu."
"Lepaskan tangan anakku!"
"Seokjin bukan anakmu!! Aku ayah kandungnya!"
"Tapi aku yang membesarkannya!! Seokjin adalah anakku!!"
-
-
-"Jin hyung."
"Kenapa kau menemuiku? Pergilah. Ibuku akan marah jika melihatmu di sini."
"Kenapa aku tidak boleh menemui mu, hyung? Kau kakakku."
"Aku hanya tidak ingin, eomma mengusirmu seperti waktu itu."
"Tapi hyung..."
"Pergilah... Jika kau memang sayang padaku. Pergilah... Jangan temui aku lagi."
"Hyung..." Jungkook meneteskan air matanya.
-
-
-"Jin..."
"Hyung baru pulang kerja?"
"Iya. Kau sendirian saja?"
"Iya. Aku sedang ingin sendiri. Jadi datang ke sini."
"Ada masalah apa lagi?" tanya Hoseok padanya.
"Tidak ada."
-
-
-"Jin. Tolong jangan menghindar lagi."
"Appa jangan temui aku lagi."
"Appa merindukanmu, nak. Appa ingin kita mengobrol seperti dulu."
-
-
-Plak!!
"Eomma!" pekik Jimin dan Taehyung bersamaan.
"Eomma sudah mengatakan berkali-kali padamu!! Jangan pernah bertemu dengannya lagi!!"
"Kenapa?!! Aku sudah dewasa eomma! Aku juga rindu ayah kandungku!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
"Uljima" (Complete)
Fiksi PenggemarKisah sebuah keluarga, di mana seorang ayah yang membesarkan kedua anaknya setelah isterinya tiada. Karena didikannya yang keras, hingga menyebabkan anak sulungnya memiliki hati yang keras, dan sering kali berbuat ulah di sekolah, hingga sang ay...