.13.

1.7K 70 4
                                    

"Sekarang kita pergi, ketua telah dibunuh"

"Baik"

Satu per satu musuh pun pergi meninggalkan medan pertempuran.

"Kenapa mereka pergi?" Tanya anggota Yumai.

"Mungkin ketua mereka telah dibunuh"

"Sekarang kita berkumpul dengan yang lainnya"

Semua anggota Yumai telah berkumpul tetapi tidak dengan Yumai yang masih berdiam diri melihat jasad Taeyong yang sudah tak bernyawa.

"Bukankah kau Queen mafia?" Tanya seseorang yang tak lain adalah anggota Taeyong.

"Tolong kalian makam kan Taeyong dengan layak dan beritahu aku letak makam nya jika sudah dimakamkan." Ujar Yumai

Yumai pun langsung pergi meninggalkan tempat tersebut dan pergi ke medan pertempuran dan ternyata disana sudah selesai. Yumai pun melihat para anggotanya yang sedang berkumpul.

"Queen, sekarang kita harus apa?"

"Sekarang kita kembali ke mansion dan beristirahat"

Sesampainya dimansion, Yumai langusng melemparkan barang bawaannya dan membaringkan tubuhnya diatas ranjang.

Tanpa disadari air mata Yumai terjatuh lagi. Dan tanpa Yumai ketahui ternyata Jimin melihat Yumai yang sedang menangis.

"Kau tidak apa-apa, Yumai?" Tanya Jimin.

"Aku tak apa-apa." Jawab Yumai sambil mengelap air matanya menggunakan punggung tangannya.

(Aduh bahasa gua " ngelap ")

Tanpa aba-aba, Jimin memeluk Yumai dan mengelus rambut Yumai.

"Kalo kamu ada masalah cerita aja sama aku, mungkin aku bisa kasih saran ke kamu" ujar Jimin.

Akhirnya Yumai menangis sejadi-jadinya dan membuat Jimin bingung dan panik.

"Udah gak usah nangis lagi, kan ada aku disini. Udah jangan nangis lagi" ujar Jimin menenangkan Yumai.

Yumai pun menceritakan semuanya kepada Jimin.

"Jadi itu masalahnya. Sekarang tinggal kami yang memilih mau tetap menjadi anggota mafia atau menjalani hidup menjadi orang biasa"

"Aku akan tetap menjadi anggota mafia dan Queen mafia, karena jika aku keluar siapa yang akan menjadi ketua selanjutnya, jaman sekarang udah susah cari pengganti ketua mafia apalagi menjadi Queen mafia" ujar Yumai sambil mengerucutkan bibirnya.

Melihat Yumai seperti itu, membuat Jimin gemas dan Jimin langsung mencium tepat di bibir Yumai membuat Yumai terkejut.

"JIMIN......." teriak Yumai.

Jimin hanya bisa tertawa melihat Yumai yang seperti ini membuat hatinya tenang.

' ada apa dengan hati ku? Kenapa aku tenang melihat Yumai seperti ini? ' batin Jimin.

"Sudah sekarang kamu istirahat akan ku buatkan sarapan esok hari."

"Emang kamu pintar masak?" Tanya Yumai tak percaya.

"Bisalah walaupun aku laki-laki, aku pintar masak. Jangan bilang kamu gak bisa masak?"

Yumai hanya bisa cengengesan.

"Gak bisa." Jawab Yumai

"Yaudah sekarang kamu istirahat esok kan ku buatkan sarapan."

"Janji ya?"

"Iya aku janji"

"Yaudah sana hush......" usir Yumai

"Aku di usir nih?"

The Best of Mafia [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang