"Tidak ganti baju, Tae?" Jimin berjalan dan duduk di sebelah Taehyung. Menyodorkan sebotol air dingin yang disambut hangat oleh teman baiknya itu. Sesaat Jimin meregangkan otot lehernya yang terasa pegal dan menyandarkan tubuhnya di kursi.
"Nanti saja sekalian aku mandi di dorm." Taehyung meneguk botolnya sekilas. Lalu mengarahkan kipas kecil ke lehernya yang sudah basah akibat keringat. AC yang sedari tadi menyala tidak mampu menghilangkan gerah dari tubuh cowok bernama Kim Taehyung itu. Buktinya saja baju putih yang sedang dia kenakan basah akibat banjir keringat sehabis perform tadi.
Tiga lagu yang mereka bawakan saat tampil di acara tadi. Boy With Luv, Make It Right dan Dionysus. Khusus lagu yang terakhir, Taehyung harus menyiapkan energi yang banyak karena koreografinya lumayan susah. Susah-susah gampang sih menurut Taehyung.
Taehyung menghembuskan nafas lelah. Memejamkan mata dengan tangan yang masih memegang kipas angin berkarakter Tata. Sedikit sejuk namun masih belum bisa meredam keringatnya.
"Kau terlihat lelah sekali. Sakit?" Jimin mengulurkan tangannya ke arah Taehyung. Menyingkirkan poni Taehyung dan menyentuh kening cowok itu. "Hangat. Sebaiknya bilang pada Manager Ele kalau kau sakit, dia pasti akan mengantarmu ke dokter."
Taehyung melenguh. Menatap Jimin sebentar lalu menggeleng. "Tidak perlu, Jim. Aku hanya ingin beristirahat. Kepalaku pusing."
Yang dikatakan Taehyung tadi benar, kepalanya pusing dan tubuhnya lemas. Sepertinya hari ini Taehyung terlalu memforsir dirinya untuk perform hingga tubuh cowok itu kecapekan dan tak punya tenaga lagi. Dan kebetulan sudah beberapa hari belakangan ini Taehyung tidak enak badan membuat tubuhnya kali ini terasa dua kali lipat lebih capek.
"Kenapa masih di sini? Yang lain sudah menunggu di mobil." Eleanor datang. Menatap Jimin dan Taehyung yang masih duduk dalam ruangan backstage. Jam hampir menunjukkan pukul sebelas malam dan mereka harus cepat ke dorm agar bisa beristirahat. "Dan kenapa kau belum ganti baju, Taehyung?"
"Temanku ini sedang pusing, bisakah kau membantunya mencari obat?" tanya Jimin. Melirik sekilas ke arah Taehyung yang diikuti Eleanor. Jimin berdiri lalu berkata, "Kalian langsung saja ke mobil, aku ingin mengambil jaketku yang tertinggal di toilet."
Eleanor mengangguk lalu duduk di samping Taehyung setelah Jimin pamit pergi. Gadis itu menatap Taehyung dalam diam.
"Mengapa kau menatapku seperti itu?" Taehyung yang sedang menyandarkan kepalanya di dinding melirik Eleanor. Heran dengan gadis itu yang kini menatapnya intens. Eleanor menggeleng membuat Taehyung menaikkan sebelah alisnya.
"Kau terlihat seperti zombie. Lihatlah bibirmu yang pucat itu, mengerikan." Eleanor mencodongkan tubuhnya dan memerhatikan wajah Taehyung dari samping. Terlihat jelas kantung mata cowok itu walaupun sudah ditutupi oleh make up, dan juga bibir Taehyung yang pucat.
Sedangkan cowok itu menoleh hingga jarak wajah mereka berdekatan. Eleanor sempat menahan nafas sejenak kala tatapan Taehyung mengarah langsung pada iris matanya, tapi Eleanor langsung meringis saat cowok bodoh yang sedang tersenyum kotak itu menyentil dahinya.
"Kau yang lebih mengerikan. Berubah menjadi induk macan ketika datang tamu bulanan. Seminggu itu aku harus bersabar karena kau jadikan tubuhku ini tempat gigitan dan juga cakaran," kata Taehyung. "Kau ini benar-benar mengerikan dan juga membuatku sayang, ehe."
Gadis itu, Lee Eleanor, nyengir tak bersalah. Lalu dengan sengaja mengantukkan kepalanya ke dagu Taehyung yang membuat cowok itu meringis. Taehyung menatap sebal ke arah pacarnya itu.
"Katanya kau ingin merasakan hal yang kurasakan ketika datang bulan. Tapi kau kan cowok, jadi mana bisa, ya sudah aku gigit saja tanganmu itu."
Tak tahan dengan wajah gadis itu yang minta dibelai, akhirnya Taehyung terkekeh lalu dengan sengaja mendorong pelan kening Eleanor dengan kepalan tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Persona | Kth
Fanfic❝Kau butuh jadi dirimu sendiri. Buka topengmu dan tunjukkan dirimu yang sebenarnya.❞ G sesuai ekspetasi lu pd...