Sore itu sekitar jam 4, Reza ada di ruang tamu, lagi ada tamu dia. Cewek, cantik, manis, rambutnya panjang. Mereka duduk berdua di sofa ruang tamu, ga tau ngomongin apa.
"Gimana mas kuliahnya?"
"Biasa aja."
"Susah ga?"
"Yo susah sih susah, tapi nek niat ga susah."
"Wuih bijak."
"Harus." Reza senyum sampe matanya ilang.
Kiki yang baru pulang dari beli bahan-bahan masak otomatis lewat ruang tamu. Karena memang pintu depan kos-kosan langsung ke ruang tamu. Merasa kehadirannya mengganggu kegiatan dua orang yang ada di situ dia langsung lewat aja.
"Kamu makin manis lho, makin putih." Kata Reza yang didengar oleh Kiki sebelum dia pergi dari situ.
'o-oh.. pacarnya Mas Reza?' batin Kiki setelah denger percakapan tadi.
"Iya dong mas, kan aku perawatan, biar cantik."
"Ya udah, tapi jangan kecentilan."
"Iya-iya, aku tuh kapan centil."
"Sering."
"Ih engga, ya udah mas, aku cuma disuruh bawain itu sama mama, dimakan yo, jangan lupa dibagi-bagi sama temen-temen mu. Aku tak balik dulu." Cewek itu berdiri terus salaman sama Reza.
"Makasih ya, Vi, hati-hati bawa motornya?" Kata Reza udah di depan pintu kos-kosan, mastiin cewek itu keluar gerbang dengan selamat.
Setelah cewek itu keluar dari gerbang dan udah ga keliatan lagi, Reza pergi ke dapur sambil bawa makanan yang tadi udah dibawain sama cewek itu.
Sampe dapur ternyata cuma ada Kiki lagi masak. "Ki, ini ada makanan." Kata Reza sambil naruh makanan yang ditaruh di tupperware ke atas meja makan.
"Dari cewek tadi mas?"
"Iya, kamu ga usah masak banyak-banyak, capek kan? Anak-anak disuruh makan ini aja, ini banyak kok."
Adem ya kalo dibayangin, Kiki mungil gitu lagi masak, terus Reza yang gede tinggi nungguin Kiki masak. Kayak suami nyuruh istri nya buat ga masak banyak-banyak biar ga capek. Subhanallah.
"Ini aku cuma masak sop aja kok mas."
"Oh ya udah, yo tak bantu beres-beres."
Kiki mau cerita jadi ga jadi(?) karena liat si Reza ini langsung ngeluarin tupperware dari kresek yang isinya makanan tadi. Padahal dia mau cerita kalo baut ditutup panci tadi jatuh ke dalem sopnya, terus dicari sama Kiki ga ketemu. Ya udah, gapapa kali ya? Hitung-hitung sebagai zat besi.
Tanpa dia sadarin dari tadi dia ngeliatin si Reza yang lagi nyiapin makanan.
'ganteng, sayang udah ada yang punya.' batin Kiki.
'sadar Rizky, kamu bukan gay.' batin Kiki lagi.
Otak Kiki itu rumit. Jadi ga usah ngurusin gimana batin Kiki. Karena Kiki itu gengsian. Sukanya bohong sama diri sendiri.
"Ki?" Ngerasa diliatin, Reza ngeliatin Kiki balik. Bikin Kiki salting setengah mati, rasanya pengen koprol muterin lapangan Mandala Krida.
"Eh iya mas."
"Denger ga aku ngomong apa?"
"Hah? Emang mas tadi ngomong apa?"
Reza buang napasnya pelan. "Itu anak-anak disuruh kesini, udah jam 5."
"Eh iya." Akhirnya Kiki langsung manggilin anak-anak kos buat kumpul makan, malu dia kalo lama-lama berduaan sama Reza.
"Alhamdulillah buka." Baru aja Malvin mau masukin sendok ke mulutnya, si Kiki udah melototin dia.
"Berdoa dulu."
"Ayem sori, ai don kenow babarblas."
"Untuk membatalkan puasa hari ini, lebih dulu kita berdoa, berdoa mulai. Berdoa selesai." Pimpin Reza.
Setelah itu mereka sama-sama makan di meja makan. Sambil bercanda juga.
'masakannya enak, beda jauh sama punya ku.' batin Kiki.
Januar yang liat Kiki dari tadi diem aja nyeplos. "Mas Kiki kesambet mba-mba yang di kamar mandi kali ya?"
"Cangkemu." Jawab Kiki.
(Mulutmu [Jawa kasar])"Lha dari tadi diem sambil ngeliatin makanan." Kata Januar.
"Nek itu bukan kesambet Nu. Saking lapernya terus bersyukur banget bisa makan." Kata Sena sambil ketawa.
"Kalo aku ga sabar, dari tadi udah tak buang kalian ke selokan mataram." Kata Kiki.
"Udah lah mas, dimakan aja, biarin mereka mau ngomong apa." Kata Charles yang kayaknya lagi ga mood juga. Orang biasanya dia juga ikut ngelawak.
"Ini lagi pada kedatengan tamu bulanan apa gimana?" Tanya Haikal waktu liat kedua sahabatnya jadi sensian.
"Aku lanang su." Jawab keduanya, barengan dengan kata yang sama.
(Aku cowok su)"Santai bos."
"Udah, ayo makannya dihabisin, biar cepet sholat maghrib. Kayak Malvin nih loh, makan ga banyak ngomong." Kata Reza.
"Lha iya to mas, Malvin kan kalo ada makanan diem." Kata Januar.
"Cerewet." Jawab Malvin.
(Bacot)"Eh gimana makanannya enak ga?" Tanya Reza.
"Enak!"
"Iya lah yang masak pacarnya Mas Reza." Semua orang disitu kaget denger omongannya Kiki, kecuali Reza tentunya.
"Loh Mas Reza punya pacar? Kok ga bilang?" Tanya anak kos.
"Sssttt, diem dulu."
"Itu tuh bukan pacar ku. Kiki mungkin denger omonganku sama dia tadi, terus ngiranya dia pacarku. Bukan itu adek sepupuku. Namanya Vio Desma, yang kalian makan itu makanan Mama ku yang dianterin sama Vio."
Setelah denger penjelasan dari Reza, perasaan Kiki jadi campur aduk kayak rujak. Malu iya, seneng iya.
"Lha Mas Reza tadi bilang, kamu makin manis gitu, tak kira pacar to mas."
"Engga Ki, cuma adek sepupu doang. Memang deket dari kecil kita. Ya udah sholat maghrib dulu yuk. Habis itu tarawih.
Akhirnya malam itu pertanyaan yang terngiang-ngiang di kepala Kiki terjawab.
"Jancok, iki baut e sopo ono ning sop ku!?" Heboh Sena sambil megangin baut yang asalnya dari tutup panci.
(Jancok, ini bautnya siapa ada di sop ku!?)Visualisasi Vio Desma sepupu Reza :
(Son Juyeon / Eunseo WJSN)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-kosan Nano-nano
FanfictionKost-kostan ajaib para makhluk yang ganteng cuma rada goblok. 'Hobi mu emang bikin baper gini yo mas? Owalah jancok.' - Satria Rizky Harun 2k19. Salah satu batin makhluk yang putus asa karena mas doi terlalu bikin baper. "Woalah jancok! Sempak e sop...