1. Kumpul bareng

233 26 10
                                    

Suatu hari Minggu di kos-kosan putra di daerah Sleman, Jogjakarta, sudah terdengar teriakan-teriakan jantan dari penghuni kos tersebut. Siapa lagi pelakunya kalo bukan Januar dan Malvin. Dua orang itu lagi main ps di kamar Januar, yang berujung teriak-teriak ga jelas karena satu dari mereka kalah.

"Stik ps mu rusak kali Nu." Kata Malvin ga terima dari tadi kalah terus.

"Bukan stik ku yang rusak, kamu itu yang ga bisa main, goblok."

"Aku lebih tua dari kamu, bisa-bisanya kamu bilang aku goblok."

"Ngapunten Mas."
(Maaf mas)

"Wes wes, gantian stik aja sini."
(Udah udah, gantian stik aja sini)
Dengan begitu Malvin menyambar stik ps yang Januar pegang dan menggantinya dengan stik yang tadi dia pake.

Cklek... Blam!

"Mas! Ini kamar ku, pintu ga dibanting-banting, ntar rusak yang disalahin Bu Yayuk siapa? Ya aku." Omel Januar kepada Sena.

"Jancok! Ga bisa tidur aku gara-gara kalian teriak-teriak terus." Sena jalan ke arah kasur Januar dan milih untuk tidur di situ.

"Lha terus? Sampeyan ngapain di sini?"
(Lha terus? Kamu ngapain di sini?)
Tanya Malvin.

"Ga ngerti."

"Yaudah Nu, ayo lanjut."

"Kalian tuh ga bosen apa tiap Minggu main ps terus." Kata Sena sambil ngupil di kasur Januar.

"Ngaca bos, paling bentar lagi juga minta gantian." Malvin melirik sinis Sena yang masih betah ngupil.

"Mas, nganti upil mu nempel ning kasur ku, tak kepret koe."
(Mas, sampai upil mu nempel di kasur ku, aku kepret kamu)
Kata Januar tanpa menatap Sena.

"Engga kok." Sambil menempelkan kotoran dari hidungnya di selimut Januar.

Sementara itu di ruangan lain, tepatnya di dapur kos-kosan, Kiki, Haikal dan Charles lagi masak buat sarapan hari ini. Sebenernya yang masak cuma Kiki sih, sedangkan Haikal sama Charles duduk di kursi deket Kiki sambil main hp. Bukan cuma Haikal sama Charles sih yang nyampah di situ, Reza juga ada. Di depan kulkas dengan ekspresi wajah datarnya, ga tau ngapain.

"Mas Reza! Ngapain sih? Kok aku kesel ngeliatinnya." Kata Charles.

"Yaudah jangan diliatin." Cuek Reza masih berdiri di depan kulkas.

"Kalian ngapain sih di sini? Yang kerja cuma aku doang perasaan cok." Kata Kiki masih sibuk sama panci, wajan dan lain-lain.

"Masak apa toh, Ki?" Tanya Reza belum pindah dari posisi awalnya.

"Oseng-oseng cangkem."
(Cangkem : mulut [jawa kasar])

"Santuy bos." Timpal Haikal tanpa melepas pandangannya pada ku. Maksudnya pada hp nya.

"Kalo engga karena si Malvin ngajakin aku ngekos di sini, ga bakal aku ketemu makhluk yang sama spesiesnya kayak Malvin gini."

"Emang Mas Malvin spesies macam apa?" Kepo Charles.

"Iblis."

"Sempak, nyesel aku tanya."

"Sana pada ke kamar Januar aja, kalo cuma ganggu di sini." Omel Kihyun.

"Yaudah ayo, kita tidur di tempat Januar aja." Kata Haikal ngajak Charles buat pindah ke kamar Januar. Ya jelas Charles semangat lah.

Sekarang cuma tinggal Reza sama Kiki doang di dapur itu. Walau kenal deket, kalo tentang Mas Reza ini, rasanya ada sesuatu yang aneh gitu yang ganjel di dalam benak Kiki. Ntah apa. Mungkin Kiki punya hutang? Hanya Kiki dan Tuhan yang tau.

"Mending Mas Reza ikut ke kamar Januar dari pada kayak orang-orangan sawah di depan kulkas."

"Males, isinya orang-orang berisik semua." Halah sempak, bilang aja modus.

"Halah, biasanya juga betah."

"Ya karena biasanya ada kamu kalo kumpul-kumpul, berhubung kamu di sini jadi aku temenin."

"Modus terus, modal wedhus!" Teriak Sena yang kebetulan lewat situ buat pergi ke toilet.

"Bajing."

"Wes, itu anak-anak disuruh ngumpul ke sini buat ambil makan dulu."

Ga pake lama, Reza akhirnya memanggil para penghuni kos buat ambil sarapan di dapur. Dan berakhir dengan makan bareng-bareng di kamar Januar.

"Jancok, tempe ne asin tenan."
(Jancok, tempe nya asin banget)
Komplain Reza waktu makan tempe yang digoreng Kiki.

"Kamu harusnya peka Mas, kalo begitu artinya orang yang masak kebelet nikah, nah si Kiki ini pengen cepet-cepet dinikahin sama Mas." Frontal Malvin yang dihadiahi tendangan maut dari kaki mungil Kiki.

"Bajigur, cangkem mu tak dol sui-sui."
(Bajigur, mulut mu aku jual lama-lama)
Kata Kiki habis nendang kepala Malvin. Untung tadi kakinya ga kena piring Malvin yang isinya sop bikinan dia.

"Aku selalu salah di matamu, lalu pindahkan saja aku ke hidungmu."

"Ga sudi."

"Makan tuh diem." Sewot Sena yang udah habis setengah piring.

"Iya kayak Mas Sena dong, yang lain baru 5 suapan, dia udah habis setengah." Kata Januar yang baru aja liat piring si Sena.

"Biasanya juga Mas Januar kayak Mas Sena." Timpal Charles masih sambil mengunyah makanannya.

"Tuh Nu, ngaca."

"Udah, sering, masih ganteng."

"Mulut mu itu loh, penuh kebohongan." Kata Haikal.

Begini lah pagi di hari Minggu yang berisik di kos-kosan kelam milik Bu Yayuk.

Tak lama setelah semua sudah selesai makan tiba-tiba..

Cklek...

"DI DAPUR ADA TAHU GOSONG!" Teriak Haikal yang habis dari kamar mandi.

"HADUH TAHU KU!"

Kos-kosan Nano-nanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang